Gadis Cantik Ini Bercerita Tentang Keadaan Sesungguhnya di Korea Utara Tentang Kelaparan dan Mayat

Gadis Cantik Ini Bercerita Tentang Keadaan Sesungguhnya di Korea Utara Tentang Kelaparan dan Mayat

Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
Instagram @yeonmi_park
Yeonmi Park 

BANGKAPOS.COM -- Seorang pembelot Korea Utara yang berhasil sampai ke Amerika Serikat telah terbuka tentang bagaimana rasanya tumbuh di bawah pemerintahan Kim Jong-Un.

Dalam sebuah wawancara dengan New York Post minggu ini, Yeonmi Park - seorang aktivis hak asasi manusia berusia 26 tahun yang melarikan diri dari Korea Utara pada tahun 2007 - telah menceritakan masa lalunya yang bermasalah "memakan serangga" dan melihat mayat di jalan.

“Apa yang perlu Anda ketahui tentang Korea Utara adalah bahwa itu tidak seperti negara lain seperti Iran atau Kuba,” katanya kepada outlet berita.

“Di negara-negara itu, Anda memiliki pemahaman bahwa mereka tidak normal, mereka terisolasi dan orang-orangnya tidak aman.

“Tapi Korea Utara telah dibersihkan sepenuhnya dari seluruh dunia, itu benar-benar Kerajaan Pertapa."

Park melarikan diri ke China bersama ibunya pada usia 13 tahun untuk mencari kebebasan.

Dia menjelaskan bagaimana dia tidak sadar dia "terisolasi," mengatakan kepada outlet berita: "Saya tidak tahu bahwa saya sedang berdoa kepada seorang diktator."

Menurut The Post, Park diberitahu bahwa Kim Jong Il, yang meninggal pada 2011, dan putranya, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, adalah dewa.

Park juga diberitahu bahwa mereka bisa membaca pikiran orang.

Kesalahan pada teman sekelas ditunjukkan selama "sesi kritik" di sekolah, gagasan tentang cinta dan persahabatan tidak ada, listrik tidak umum, dan orang-orang kelaparan.

Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa, orang Korea Utara "terjebak dalam lingkaran setan perampasan, korupsi, penindasan, dan penyuapan endemik."

Tahun lalu, sebuah laporan oleh Republik Demokratik Rakyat Korea menyatakan bahwa sekitar 10,9 juta orang di Korea Utara - lebih dari 43 persen populasi - kelaparan, kata PBB.

Kembali pada bulan Juli, warga Kim dipaksa makan Terrapin di tengah kekurangan makanan di negara bagian itu.

Dan pada Agustus, pemimpin Korea Utara dilaporkan memerintahkan untuk menyita anjing peliharaan untuk dikirim dagingnya ke restoran.

Park mengatakan kepada The Post bahwa dia perlu makan serangga dan malnutrisi adalah hal yang biasa bagi warga Korea Utara - terutama melihat "mayat di jalan."

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved