Menlu Retno Semprot Amerika Serikat yang Tuding Indonesia Jadi Basis Militer China
Menlu Retno Marsudi menegaskan Indonesia tidak akan menjadi pangkalan militer negara mana pun, termasuk China
"Sebagai perbandingan, kekuatan tempur Angkatan Laut AS adalah sekitar 293 kapal pada awal 2020," sebutnya.
Chad Sbragia, wakil asisten menteri pertahanan China, mengatakan pemerintah Komunis "telah menjadi semakin percaya diri (akan) mencapai tujuannya" untuk memiliki "militer kelas dunia pada 2049".
China juga menjajaki pangkalan potensial dari Myanmar hingga Afrika dan Amerika Selatan untuk menguji jangkauannya di wilayah laut yang jauh, kata pejabat AS itu dalam forum American Enterprise Institute, pada Selasa.
Hubungan antara AS dan China telah berada di level terendah dalam beberapa dekade di tengah perselisihan atas berbagai masalah termasuk perdagangan, teknologi, Taiwan, dan Laut China Selatan.
Pekan lalu, China meluncurkan 2 rudal ke Laut China Selatan, sebuah langkah langka yang dianggap oleh para ahli sebagai pemanasan dan mengirimkan peringatan yang jelas ke AS.
China naik pitam sehari setelah Beijing mengira Washington mengirim pesawat mata-mata U-2 Angkatan Udara AS ke zona larangan terbang, yang diberlakukan selama latihan militer tembak langsung di China utara.
China juga mengadakan latihan angkatan laut di Laut China Selatan, yang disengketakan oleh 5 pemerintahan negara.
China keberatan dengan semua aktivitas militer AS di dalam dan di atas jalur perairan strategis, terutama "operasi kebebasan navigasi", di mana kapal Angkatan Laut AS berlayar di dekat pulau-pulau yang dikuasai China.
Artikel ini sudah diterbitkan di bangkapos.com dengan judul: China Miliki Kekuatan Militer Terbesar di Dunia, AS Diberi Peringatan 2 Rudal Sudah Ditembakkan
Sebagian ditayang di Kompas.com dengan judul "Tanggapi Laporan Pentagon AS, Menlu: Indonesia Tak Bisa Dijadikan Basis Militer Negara Mana Pun",