Surabaya Tak Butuh, Tri Rismaharini Berani Tolak Kebijakan Presiden Joko Widodo

Risma menyatakan Surabaya tak perlu jalan tol atau jalan bebas hambatan di tengah kota karena ada frontage road

Editor: Hendra
(Dok. PT JSM)
Jalan Tol Surabaya-Mojokerto 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA,  -- Pembangunan jalan tol yang melintasi pusat kota Surabaya ditentang langsung oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini

Padahal jalan tol itu digadang-gadang bisa jadi solusi mengatasi kemacetan kota.

Jalan tol Waru (Aloha)-Wonokromo-Tanjung Perak atau yang lebih dikenal jalan tol tengah kota sudah masuk tertuang di dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di Jawa Timur.

Pada 20 November 2019, Presiden Joko Widodo menandatangani Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi pada Kawasan Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya–Sidoarjo–Lamongan, Kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS), serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Dalam lampiran Perpres itu menyebutkan, pembangunan Tol Tengah Surabaya akan menelan investasi sebesar Rp 6,491 trilliun lewat skema pembiayaan yang digunakan adalah Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Percepatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing kawasan yang berdampak pada pertumbuhan investasi dan peningkatan perekonomian nasional yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Sebelum keluar Perpres Nomor 80 Tahun 2019, proyek Tol Tengah Surabaya juga pernah masuk dalam proyek strategis nasional sejak tahun 2013. Sejak periode pertama pemerintahannya, Risma selalu menolak pembangunan tol tersebut.

Rencananya, tol tersebut akan dibangun melayang di atas Kota Surabaya sepanjang 18,2 kilometer. Investor yang sudah berkomitmen masuk saat ini adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Risma sampai saat ini tetap menolak memasukkan proyek tol tengah Kota Surabaya dalam Raperda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya.

Masih dalam Perpres yang sama, proyek lain di Surabaya yakni proyek Surabaya Eastern Ring Road (SERR).

SERR adalah proyek jalan yang akan menghubungkan kabupaten/kota di ring 1 industri Jatim, baik Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan atau yang lebih dikenal dengan Gerbangkertosusila.

Alasan Risma tolak tol

Dikutip dari Kontan, Risma menyatakan, Surabaya tak perlu jalan tol atau jalan bebas hambatan di tengah kota karena ada frontage road seperti di sepanjang Jalan Ahmad Yani.

"Frontage road sangat bermanfaat untuk memecah kemacetan di jalan utama itu," ujar Risma beberapa waktu lalu.

Risma menambahkan, upaya lain untuk mengurangi penumpukan kendaraan adalah dengan membangun jalan lingkar luar di semua wilayah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved