Berita Pangkalpinang
Wanita Penghuni Eks Lokalisasi Teluk Bayur Berat Tinggalkan Bangka, Mudah Cari Duit di Sini
Puluhan perempuan duduk santai di depan sekitar tujuh wisma di kawasan Eks Lokalisasi Teluk Bayur, Pasir Putih, Bukit Intan, Senin (28/9/2020) sore.
Penulis: Yuranda |
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Puluhan perempuan duduk santai di depan sekitar tujuh wisma di kawasan Eks Lokalisasi Teluk Bayur, Pasir Putih, Bukit Intan, Kota Pangkalpinang. Senin (28/9/2020) sore.
Rata-rata dari mereka sudah berdandan rapi seperti sedang menunggu tamu. Namun ada dari antara mereka yang tampak belum mandi dengan rambut acak-acakan.
Sabtu (26/9/2020) malam lalu, tempat itu ditertibkan oleh tim gabungan, yang terjadi dari Kepolisian, TNI dan Pemerintah Kota Pangkalpinang.
Lokalisasi itu dinyatakan akan ditutup oleh pemerintah Kota Pangkalpinang, beberapa waktu kedepan.
Penghuni kawasan tersebut masih diberikan waktu selama satu minggu, untuk memulangkan perempuan penghibur ke tempat asal mereka.
Saat Bangkapos.com, memasuki di kawasan itu Senin sore, tidak terlihat tanda-tanda kawasan itu akan ditutup.
Sejumlah perempuan dengan dandanan mencolok, tampak santai di depan wisma masing-masing.
Kurang lebih puluhan wanita, sedang asik bersantai sambil memainkan gawai (handphone--red), tanpa menghiraukan teman di sebelahnya.
Ada beberapa dari mereka tampak sedang berdandan, dan ada juga sudah terlihat berdandan. Mereka yang duduk menghadap ke jalan itu, seakan menunggu tamu.
Dengan gincu merah menghiasi bibir, rambut yang terurai, dan baju yang seksi duduk dengan pose menantang.
Sementara itu, ada beberapa dari mereka tampak kusam, dengan rambut yang acak acakan, dan wajah yang sedikit cuek.
Bangkapos.com, mencoba menghampiri salah satu perempuan penghuni Teluk Bayur itu.
Vitaloka (21), perempuan yang ditemui Bangkapos.com meratapi nasibnya akan dipulangkan ke kampung halaman, karena wisma yang ada di sana, akan segera di tutup.
Vitaloka mengatakan sebenarnya ia merasa senang karena bisa berkumpul dengan keluarga di Kampung, di Cibaduyut, Bandung Jawa Barat.
Namun dia juga berat meninggal Bangka, karena karena suasananya nyaman. Selain gampang cari uang orang yang datang ke tempat mereka juga baik-baik.
"Orang yang datang ke sini baik, enak cari duit di sini beda dengan di tempat lain," ujar Vitaloka, Senin (28/9).
Vitaloka yang merupakan warga Cibaduyut, Bandung, Jawa Barat ini mengungkap bekerja di tempat ini atas kemauan sendiri tidak ada paksakan dari pihak manapun.
Dia juga merasa sedih yang mana tempat dia mencari uang selama bertahun-tahun harus ditinggalkannya.
"Sedih lah, sudah akrab dengan teman-teman di sini sudah kayak keluarga di sini. Ada bahagianya juga akan dipulangkan tapi belum tau kapan," ungkapnya.
Sama seperti Lita (22), warga Cirebon, Jawa Barat mengatakan saat ini tempat mereka sedang sepi pengunjung, tidak seperti dulu.
"Masih buka tempat ini, bukanya pukul 19.30 WIB, tutupnya tengah malam, tapi tidak ramai lagi bukan seperti dulu, harganya tergantung nego, dengan ceweknya," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan ratusan wanita penghibur di lokalisasi Teluk Bayur, Kota Pangkalpinang terjaring operasi Yustisi sekaligus kegiatan rutin yang ditingkatkan (KRYD) oleh Tim Gabungan dari Polres Pangkalpinang, Kodim 0413/ Bangka, dan Pemerintah Kota Pangkalpinang.
Sebanyak 115 orang, terdiri dari 102 wanita pekerja seks komersial (PSK) dan 13 orang germo (mami dan papi-red), di teluk bayur langsung digelandang ke Kantor Polres Pangkalpinang. Sabtu (26/9/2020) malam.
Mereka semua langsung di data oleh Dinas Sosial Kota Pangkalpinang, dan diperintahkan kepada pengelola tempat itu atau mami dan papi untuk memulangkan mereka (pekerja--red) ke daerah asal mereka. (Bangkapos.com/Yuranda)