Berita Pangkalpinang

Bawaslu Babel Soroti Rendahnya Partisipasi Pemilih, Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kesadaran Demokrasi

Evaluasi Pilkada ulang 60 persen di Kota Pangkalpinang dan 55 persen di Kabupaten Bangka, memang menjadi tugas bersama. Tentunya tidak bisa ...

Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy 
Ketua Bawaslu Provinsi Bangka Belitung EM Osykar, saat ditemui di Swissbell Hotel Pangkalpinang, Kamis (18/9/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA --  Ketua Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, EM Osykar menegaskan, rendahnya angka partisipasi pemilih dalam Pemilu maupun Pilkada menjadi tanggung jawab bersama seluruh pihak, bukan hanya penyelenggara.

Hal itu disampaikan usai Bawaslu Babel menggelar kegiatan penguatan kelembagaan dan evaluasi penyelenggaraan Pemilu serta Pilkada.

"Evaluasi Pilkada ulang 60 persen di Kota Pangkalpinang dan 55 persen di Kabupaten Bangka, memang menjadi tugas bersama. Tentunya tidak bisa kita titik beratkan, kesalah satu penyelenggara yakni KPU," ujar Em Osykar, Kamis (18/8/2025).

Berbagai sosialisasi pun diungkapkan telah dilakukan penyelenggara Pemilu, guna meningkatkan partisipasi pemilih di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka.

Namun Osykar menekankan perlunya kesadaran pemilih, dalam mempergunakan hak suaranya dalam pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

"Memang harus ada goodwill ada niat baik dari semua pihak terutama masyarakat, untuk lebih ingin atau lebih menyadari pentingnya Pilkada atau Pemilu. Tentunya melalui proses itu, untuk keberlanjutan kepemimpinan dan jalannya roda pemerintahan ke depan," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, partisipasi pemilih dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) ulang yang hanya mencapai sekitar 60 persen, menjadi fokus dalam evaluasi penyelenggaraan pesta demokrasi. 

Hal ini pun diungkapkan Sekretaris Badan Kesbangpol Provinsi Bangka Belitung, Riza Aryani, terkait penyelenggaraan Pilkada ulang di Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka. 

"Beberapa catatan seperti partisipasi pemilih pada pemilu legislatif dan pilkada serentak, hanya mencapai lebih kurang 60 persen. Demikian pula saat pilkada ulang partisipasi politik hanya mencapai sekitar 60 persen, hal ini dapat berimplikasi pada kualitas demokrasi secara keseluruhan," ujar Riza Aryani, Kamis (18/9/2025). 

Terkait hal ini Riza berharap dengan kondisi tersebut seluruh pihak dapat mengidentifikasi tantangan dan kendala yang dihadapi, dalam penyelenggaraan Pemilu di Provinsi Bangka Belitung. 

"Perlu menguatkan koordinasi dan komunikasi antara lembaga penyelenggara, pengawas, pemerintah daerah, serta seluruh mitra kerja. Lalu juga meningkatkan partisipasi dan kesadaran politik masyarakat, sehingga masyarakat semakin dewasa dalam berdemokrasi dan menggunakan hak pilih secara bertanggung jawab," jelasnya.

Lebih lanjut Pemprov Bangka Belitung diungkapkan Riza berkomitmen, untuk selalu mendukung penuh setiap upaya penyelenggaraan pemilu yang demokratis, aman, damai, dan bermartabat. 

"Kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga keutuhan bangsa, sekaligus menjadikan pemilu sebagai sarana pendidikan politik yang sehat bagi masyarakat," bebernya.

Sementara itu pihaknya mengatakan Pemilu bukan hanya agenda politik lima tahunan, melainkan momentum strategis untuk memperkokoh demokrasi.

"Melalui Pemilu dan evaluasi yang kita lakukan memiliki arti penting karena dari sinilah kita belajar dari pengalaman, menemukan solusi atas berbagai kendala, dan menyusun langkah-langkah perbaikan" ungkapnya. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved