Janda Bolong Nyaris 'Makan Korban' , Pria Ini Sempat Tersesat 2 Hari di Hutan, Begini Kisahnya

Diduga gegara tergiur harganya yang mahal, seorang pria pergi ke hutan untuk mencari Janda Bolong liar. #JandaBolong #Viral

Editor: Dedy Qurniawan
Istimewa
Tanaman Hias Janda Bolong- Janda Bolong Nyaris 'Makan Korban' , Pria Ini Sempat Tersesat 2 Hari di Hutan, Begini Kisahnya 

BANGKAPOS.COM - Tanaman yang belakangan viral, Janda Bolong, nyaris 'makan korban'.

Diduga gegara tergiur harganya yang mahal, seorang pria pergi ke hutan untuk mencari Janda Bolong liar.

Dia sempat tersesat di hutan selama dua hari.

Adalah Abubakar, berusia 40 tahun, nama pria itu.

Penggembala kerbau itu pamit ke hutan untuk mencari Janda Bolong.

Abubakar (40), warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, yang hilang di hutan Simpang Jernih, Jumat (2/10/2020) hingga Minggu (4/10/2020) tak ditemukan.

Alasan Harga Janda Bolong Tembus Puluhan Juta Rupiah, Padahal Dulu Cuma Tanaman Pinggir Jalan

Dugaan awal ia hilang saat mengembala kerbaunya di kawasan hutan Dusun Pulo Munta, Desa Ranto Panjang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur.

Tapi belakangan ada informasi korban hilang diduga karena tersesat di hutan saat mencari bunga janda bolong.

Ya, seperti diketahui, bunga janda bolong saat ini sedang ngetren, termasuk di kalangan pecinta bunga di Aceh.

Harganya mencapai puluhan juta rupiah.

Mengenai dugaan ini disampaikan Rahmadsyah, Camat Simpang Jernih, Aceh Timur, kepada Serambinews.com, Minggu (4/10/2020).

“Usai sarapan Jumat pagi korban minta izin kepada dua temannya (Adik iparnya) untuk memindahkan kerbau, sambil mencari bunga janda bolong di kawasan hutan."

"Tapi usai salat Jumat korban tak kunjung kembali, biasanya pukul 11.00 korban sudah kembali untuk shalat, tapi hingga usai shalat Jumat hari itu, korban tak kunjung kembali diduga tersesat,” kata Rahmadsyah.

Berhubung hingga seusai Jumat korban tak kembali ke rumah, baru kemudian adik iparnya berusaha mencari ke lokasi pengembalaan kerbau.

Tapi hanya kerbau yang ditemukan di lokasi, sedangkan korban tidak ditemukan.

Didampingi Kapolsek Simpang Jernih, Ipda Ade Candra SH, Rahmadsyah mengatakan saat ini masyarakat Simpang Jernih sedang ngetren mencari bunga janda bolong.

Warga pergi melakukan pencarian terhadap, Abubakar (40), warga yang hilang di hutan saat pergi mengembala kerbaunya di kawasan hutan Dusun Pulo Munta, Desa Ranto Panjang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur.
Warga pergi melakukan pencarian terhadap, Abubakar (40), warga yang hilang di hutan saat pergi mengembala kerbaunya di kawasan hutan Dusun Pulo Munta, Desa Ranto Panjang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur. (Serambinews)

Mereka tergiur dengan harga jual bunga ini mencapai puluhan juta rupiah .

“Jadi saat ini warga Simpang Jernih, banyak tergiur mencarinya (bunga Janda Bolong) karena harganya mahal. Sama seperti saat ngetren batu giok, dan kayu alim,” ungkap Rahmadsyah.

Sebagian warga Simpang Jernih selama ini, jelas Rahmad, sudah ada yang menemukan bunga sejenis bunga janda bolong di kawasan hutan dan dijual dengan harga bervariasi.

Abubakar hilang di kawasan hutan Dusun Pulo Minta, Desa Ranto Panjang, Kecamatan Simpang Jernih.

Rahmadsyah, Camat Simpang Jernih, Aceh Timur, mengatakan, Keuchik Gampong Batu Sumbang, Wahidin (40) telah melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Simpang Jernih.

Menurut informasi dari Wahidin, korban hilang sejak Jumat (2/10/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

"Korban pergi mengembala kerbau pada Jumat ke kawasan hutan Pulo Munte, namun korban tak kunjung pulang ke rumahnya,” ungkap Rahmadsyah.

Pernah Tidak Dilirik, Ini Bentuk Janda Bolong yang Dijual Rp 100 Juta

Alhamdulillah kembali

Alhamdulillah, Abubakar (40) penggembala kerbau yang sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat (2/4/2020) lalu, telah kembali dengan selamat dan sehat.

“Alhamdulillah dia (Abubakar) pulang dengan selamat, setelah sempat tersesat di hutan. Kini, dia sudah berkumpul dengan keluarganya di Desa Batu Sumbang,” ungkap Rahmadsyah, Camat Simpang Jernih, Aceh Timur, kepada Serambinews.com, Minggu (4/10/2020) malam.

 Kepulangan Abubakar pun disambut histeris dan isak tangis istri, anak, dan keluarganya. 

Camat Simpang Jernih, mengaku sudah menjenguk Abubakar di rumahnya. Begitu juga warga yang mencari secara berngsur sudah kembali ke kampung.

Berdasarkan pengakuan Abubakar, Jumat pagi usai sarapan pagi, ia meminta izin kepada abang iparnya untuk pergi kerja sambil mencari bunga janda bolong di hutan.

Pagi itu, Abubakar pergi ke hutan, sambil membawa satu bungkus Indomie untuk bekal di perjalanan.

Setelah naik ke atas gunung di dalam hutan Abubakar tidak tahu arah pulang.

Dia terus berusaha menemukan jalan pulang, tapi justru ia masuk lebih jauh ke dalam hutan, hingga akhirnya dia menemukan alur air.

Lalu diikutinya alur tersebut, hingga ia bertemu warga yang sedang bekerja membuat jembatan beton di bagian hulu Batu Katak (Babah Tujuh atau Alur Kermal) Minggu (4/10/2020) sore sekitar pukul 17.00 WIB.

Lalu pekerja yang membuat jembatan itu, membawa Abubakar pulang dan tiba di rumahnya sekitar pukul 18.00 WIB.

Abubakar pun disambut dengan isak tangis pihak keluarga, karena pulang dengan selamat.

Lokasi Abubakar bertemu dengan pekerja pembuat jembatan, dengan lokasi awal dia hilang sekitar setengah hari perjalanan kaki.

Sebelumnya diberitakan, Abubakar (40), warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, dilaporkan hilang di hutan saat pergi menggembala kerbaunya.

Usai mengikatkan kerbaunya, korban masuk ke hutan untuk mencari bunga janda bolong, yang saat ini sedang viral dan harga jualnya terbilang mahal. 

Korban hilang di kawasan hutan Dusun Pulo Minta, Desa Ranto Panjang, Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur. 

Kronologis awal

Seperti diberitakan sebelumnya, Abubakar (40) warga Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih, dinyatakan hilang di hutan saat mengembala kerbaunya Jumat (2/10/2020).

Ternyata, korban sempat minta izin kepada dua teman yang ikut bersamanya saat itu.

Korban minta izin kepada kedua temannya untuk pergi mengembala kerbaunya.

Kedua saksi atau teman korban, menceritakan hal itu, kepada Wahidin Keuchik Gampong Batu Sumbang.

"Kedua saksi ikut bersama korban saat itu, sebelum korban hilang," ungkap Rahmadsyah Camat Simpang Jernih, kepada Serambinews.com, mengutip keterangan Wahidin, saat melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Simpang Jernih.

Berdasarkan keterangan kedua saksi, jelas Rahmad, korban hilang saat sedang mengikat kerbau untuk diberi makan di kawasan hutan.

Namun korban tak kunjung kembali setelah mengikat kerbaunya, sehingga kedua saksi pun mengecek ke tempat korban mengikat kerbau.

Janda Bolong, Tanaman Hias dengan Harga Selangit, Begini Cara Merawatnya

Tapi korban tak ditemukan di tempat korban mengikat kerbaunya," jelas Rahmad.

Kemudian, kedua saksi tersebut mencoba mencari korban hingga pukul 18.30 WIB Jumat sore.

Tapi korban tak juga ditemukan, sehingga kedua saksi kembali ke rumahnya di Desa Batu Sumbang karena hari sudah gelap.

Keesokkan harinya, Sabtu (3/10/2020) korban juga tak kunjung kembali ke rumahnya.

Kedua saksi pun melaporkan kejadian itu, ke keuchik Desa Batu Sumbang Wahidin, dan menjelaskan kronologis kejadiannya.

Kemudian Keuchik Wahidin membuat laporan ke Mapolsek Simpang Jernih.

Kemudian Polsek memerintahkan warga secara bersama-sama melakukan pencarian terhadap korban.

Sebagian artikel ini telah tayang di Serambinews.com dengan judul Dua Hari Hilang di Hutan, Penggembala Kerbau Ini Akhirnya Pulang dengan Selamat

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved