Napi Eks Tentara China Cai Changpan yang Kabur dari Penjara Indonesia Hapal Hutan Persembunyiannya

Untuk berhasil kabur, #CaiChangpan membuat terowongan mulai di dalam kamar lapas . Hingga kini ia masih buron dan diduga bertahan di hutan. #

Editor: Dedy Qurniawan
istimewa
Cai Changpan alias Cai Ji Fan, napi gembong narkoba asal China yang kabur dari penjara Lapas Tangerang 

BANGKAPOS.COM – Senin (14/9/2020) lalu, Cai Changpan alias Cai Ji Fan (53), napi gembong narkoba berhasil kabur dari penjara Lapas Tangerang.

Dia adalah Terpidana Mati atas kasus narkoba 135 kg sabu-sabu di Indonesia pada 2016.

Detik-detik Cai Changpan kabur dari penjara terekam jelas di CCTv.

Pria asal China itu bahkan terlihat tenang begitu berhasil keluar melewati gorong-gorong sekitar Lapas Tangerang.

Untuk berhasil kabur, Cai Changpan membuat terowongan mulai di dalam kamar lapas .

Hingga kini Cai Changpan masih buron.

Polisi menduga Cai Changpan sudah hapal hutan persembunyaian lokasinya melarikan diri.

Pasalnya, hutan Tenjo, Bogor, itu adalah lokasi berburunya saat masih menghirup udara bebas.

8 Fakta Cai Chang Pan, Gembong Narkoba Berpendidikan Militer dari China yang Kabur dari Lapas

Hutan tersebut terletak di belakang rumah istrinya dan anaknya di Bogor.

"Sebelum berurusan dengan aparat berwajib, dia sering melakukan kegiatan pemburuan di dalam hutan. Jadi dia menghafal hutan tersebut. Kenapa dia bisa bertahan sampai saat ini karena dia hafal daerah tersebut," tutur Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Minggu (4/10/2020)

Ini bukan kasus pertama, Cai Changpan melarikan diri.

Sebelumnya, dia pernah kabur dari penjara Mabes Polri pada 2017 dengan cara menjebol kamar mandi.

Sejauh ini, gembong narkoba ini memang dikenal sangat tenang dalam upayanya melarikan diri.

Simak bagaimana sepak terjang Cai Changpan saat kabur dari penjara dan perjalanan kasusnya.

Sungguh bak di film-film.

Melangsir tribunnews.com, hampir tiga pekan sudah Cai Changooan kabur dari penjara Lapas Tangerang.

Diduga kuat, pelaku melarikan diri ke dalam hutan di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Cai Changpan memang memiliki kemampuan bertahan hidup (survival) yang mumpuni.

Dia merupakan mantan tentara yang pernah mengikuti kemiliteran di Tiongkok.

"Dia memang adalah lulusan tentara di Tiongkok sana. Makanya dia belajar survival ini dari sana. Karena dia mantan tentara. Ini yang menjadi kemampuan si Cai Changpan ini agar bisa bertahan di dalam hutan," kata Yusri kepada wartawan, Minggu (4/10/2020).

Apalagi, menurut Yusri, Cai Changpan juga telah mengenal betul medan hutan di Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Lokasi itu biasa digunakan sebagai arena berburu sebelum tersangkut kasus narkoba.

Pasalnya, lokasi hutan tersebut terletak persis di belakang rumah istri dan anaknya.

Menurut Yusri, pelaku telah hafal seluk-beluk hutan itu selama berkegiatan perburuan.

Atas dasar itu, pihaknya masih terus menyusuri hutan yang diduga kuat tempat pelarian pelaku.

Ia menyampaikan tim pengejaran juga telah memperluas jarak pencarian hingga ke desa-desa di sekitar lokasi hutan.

"Kita sekarang memperluas lagi pencarian jejak ini di daerah desa Babakan, Pasir Madam dan daerah Pasar Rebo. Ini kita perluas tim kesana untuk melakukan pengejaran kepada yang bersangkutan," pungkasnya.

Untuk diketahui, Polda Metro Jaya bersama Polres Metro Tangerang Kota telah menerbitkan status buron terhadap terpidana mati kasus narkoba Cai Changpan alias Cai Ji Fan (53) yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang pada Senin (14/9/2020) lalu.

Profil Cai Changpan dan 8 fakta mencengangkan tentang dirinya:

1. Cai Changpan disebut sudah mualaf dan sempat salat di tengah pelarian

Melangsir tribunnnews.com pada berita yang berjudul Menelusuri Jejak Pelarian Cai Changpan: Disebut Sempat Beribadah Salat di Rumah Pondok Dalam Hutan; jejak kaburnya terpidana mati kasus narkoba Cai Chang Pan alias Cai Ji Fan (53) ditemukan di dalam hutan di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Ternyata, pelaku sempat beribadah salat di rumah pondok di dalam hutan tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan gembong narkoba asal China memang telah menjadi mualaf sejak menikahi istrinya yang merupakan penduduk asli Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

"Cai Changpan itu sudah mualaf. Bahkan masuk di dalam hutan itu seperti ada rumah pondokan yang buat salat. Sempat di situ dia. Salat disitu," kata Yusri kepada wartawan, Minggu (4/10/2020).

Menurut Yusri, dugaan itu diperkuat setelah tim pengejaran menemukan barang Cai Changpan yang tertinggal selepas salat.

Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut barang yang tertinggal di rumah pondok tersebut.

"Ada beberapa barangnya yang tertinggal. Makanya kita melakukan pengejaran," jelasnya.

Yusri menyampaikan jejak pelarian Cai Chang Pan juga terendus oleh warga desa di sekitar hutan di Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Dari keterangan warga, pelaku juga sempat membeli makanan dan kembali masuk ke dalam hutan.

"Ada laporan dari warga karena kita ketahui tidak mungkin dia bertahan kalau tidak mencari makan di dalam hutan. Dan memang dia sempat ke luar di salah satu desa di tempat ini untuk membeli makanan. Terus dia masuk ke dalam lagi," ujarnya.

Hingga kini, kepolisian telah menerjunkan tim gabungan untuk menyusuri hutan yang diduga kuat tempat pelarian Cai Chang Pan.

Bahkan, pihaknya juga menerjunkan tim brimob untuk menangkap kembali pelaku.

2. Kabur dari penjara bak di film-film

Cai Chang Pan kabur dari penjara Lapas Tangerang pada Senin (14/9/2020).

Aksi melarikan dirinya bak di film-film.

Dia kabur dengan cara menggali lubang dari dalam kamar tahanannya menuju gorong-gorong yang menembus ke luar lapas.

Alat yang digunakan adalah sekop yang didapatkan dari pembangunan dapur di dalam lapas.

Satuan Elit Polri ini Diterjunkan Buru dan Kepung Terpidana Mati Cai Changpan di Hutan Tenjo

Terpidana Mati itu telah melakukan kegiatan itu selama 8 bulan hingga akhirnya berhasil melarikan diri.

Kepolisian juga masih melakukan pengejaran terhadap pelaku yang sempat pulang ke rumah anak dan istrinya di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Setelah melakukan pertemuan singkat, ia kembali melarikan diri ke dalam hutan di dekat lokasi tersebut.

Yusri menjelaskan, berdasarkan keterangan rekan satu sel, Cai Chang Pan melakukan penggalian lubang untuk kabur setiap malam dari pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.

Itu berarti tiap hari dia menggali lubang selama 7 jam

"Malam dia bekerja. Mulai pukul 22.00 sampai 05.00 WIB," kata Yusri.

Tiap malam gali tanah hingga dua plastik Cai Chang Pan melakukan aksi penggalian lubang di dalam kamar sel sendirian dengan menggali tanah.

Tanah bekas penggalian lubang yang terkumpul adalah sebanyak dua kantong plastik setiap malam.

Itu ia lakukan selama delapan bulan.

"Dia (Cai Chang Pan) lakukan setiap lubangi galian itu sehari 2 plastik tanah dan dibuang ke tong sampah, itu pengakuan teman sekamar," kata Yusri.

3. Tutupi Lubang dengan Kasur

Publik pun bertanya bagaimana bandit asal China tersebut berhasil melarikan diri dari penjagaan sel?

Melangsir grid.id pada berita berjudul Akal Bulus Cai Chang Pan, Gali Lubang Setiap Hari Selama 6 Jam dalam 8 Bulan Agar Bisa Kabur dari Bui , ternyata, berbagai cara dilakukan Cai Chang Pan agar bisa kabur dari tahanan.

Jalur gorong-gorong akses napi asal China Cai Changpan kabur dari Lapas Tangerang
Jalur gorong-gorong akses napi asal China Cai Changpan kabur dari Lapas Tangerang (Suryamalang.com/kolase ISTIMEWA via TribunnewsBogor.com)

Salah satunya dengan menutupi lubang galian yang dibuat dengan kasur agar tak diketahui oleh petugas lapas.

"Tempat tidur dia geser, baru dilubangi. Setelah sudah gali tanah, dia tutup lagi. Itu tempat tidur 2 tingkat, dia geser dan gali, begitu selama 8 bulan dia lakukan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (2/10/2020).

4. Gunakan Pipa dari Sipir untuk Buang Air Hasil Galian

Jalur gorong-gorong menjadi akses napi asal China Cai Changpan kabur dari Lapas Tangerang

Adapun Cai Changpan menggunakan alat penyedot untuk membuang air setiap proses penggalian tanah yang dilakukan setiap malam.

Saat ini mesin air itu dan beberapa alat bangunan lain berupa sekop serta obeng pun telah diamankan untuk menjadi barang bukti.

"Mesin itu untuk menyedot, karena setiap (gali) lobang akan keluarkan air, sudah diuji coba penyidik saat olah TKP mulai masuk sampai keluar, (sepanjang) 30 meter," katanya.

5. Cai Changpan Sempat Pulang Singgah Beli Rokok dan Temui Istri

Hingga kini, Cai Chang Pan belum dapat ditangkap kembali dan masih diburu polisi.

Polisi telah memasukan Cai Changpan dalam daftar pencarian orang (DPO).

Polisi telah memeriksa 14 saksi yang terdiri dari rekan satu sel, petugas lapas dan istri Cai Changpan.

Berdasarkan keterangan saksi, Changpan alias Cai Ji Fan alias Antoni sempat singgah untuk membeli rokok setelah kabur dari lapas dan pulang menemui istri di rumahnya kawasan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Setelah itu, Cai Changpan kembali melarikan diri.

6. Sipir dan PNS Lapas Diperiksa

Hingga saat ini, polisi mencurigai dua petugas lapas berinisial S dan ES diduga telah lalai yang membuat Cai Changpan kabur.

Kedua petugas lapas tersebut diduga membantu membelikan pompa air untuk Cai Changpan dengan mendapatkan imbalan Rp 100 ribu.

Melangsir Kompas.com pada berita berjudul  Bantu Cai Changpan Kabur, 2 Petugas Lapas Tangerang Dapat Imbalan Rp 100.000 , sipir dan Pegawai Negeri Sipil yang dua-duanya berinisial S mendapatkan imbalan saat membantu Cai Changpan kabur dari lapas , tepatnya Lapas Kelas I Tangerang.

Dua petugas di Lapas Tangerang ini mendapatkan uang Rp 100.000 tiap kali membantu Cai Changpan seperti membeli dan mengantarkan pompa air.

Pompa air itu digunakan Cai Changpan untuk menyedot air yang keluar saat menggali lubang pelarian di dalam kamar sel.

"Menurut keterangan membeli itu dia dapet imbalan Rp 100.000. Mengantar (ke kamar sel) juga Rp 100.000," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat (2/10/2020).

Namun, kata Yusri, keterangan kedua petugas lapas tersebut saat ini masih didalami dengan melakukan gelar perkara.

"Itu keterangannya yang bersangkutan. Kita masih dalami mudah-mudahan gelar perkara selesai dan bisa dinaikkan statusnya dari saksi menjadi tersangka," kata Yusri.

7. Ini Bukan Pertama Kalinya Cai Changpan Kabur

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat memberikan keterangan terkait kaburnya bandit narkoba asal China Cai Changpan dari Lapas Tangerang.

Kasus ini bukanlah kasus pertama Cai Chang Pan kabur.

Gembong narkoba asal China yang memiliki 135 kilogram sabu-sabu itu juga pernah kabur dari Rumah Tahanan Bareskrim Mabes Polri pada 24 Januari 2017.

Napi narkoba vonis mati asal China, Cai Chang Pan, ternyata bukan hanya kali ini saja mampu kabur dari penjara.

Saat itu, seperti dilangsir Kompas.tv, Cai Chang Pan kabur dari rutan tersebut dengan melubangi tembok kamar mandi pada 24 Januari 2017.

Selanjutnya, tiga hari kemudian Cai Chang Pan berhasil ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat.

Kemudian pada Juli 2017, Cai Chang Pan divonis mati oleh Pengadilan Negeri Tangerang.

Dan pada September 2020 ini Cai Chang Pan kembali bisa kabur dari Lapas Tangerang melalui gorong-gorong dengan menggali tanah.

Pada pelarian kali ini, Cai Changpan membuat lubang dari dalam kamar sel menuju gorong-gorong.

8. Jejak kasus Cai Changpan si Gembong Narkoba

Dikutip dari putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 385/Pid.Sus/2017/Pn.Tng, Cai Changpan merupakan Terpidana Mati karena terbukti menjalankan bisnis narkotika jenis sabu.

Melangsir kompas.com pada berita berjudul "Profil Cai Changpan, Bandar Narkoba Terpidana Mati yang Dua Kali Kabur dari Penjara" , keterangan Cai Changpan di persidangan, barang sabu seberat 135 kilogram siap edar tersebut merupakan milik koleganya, WN Hongkong bernama Ahong yang juga masih jadi buruan polisi.

Cai Changpan, Bandit Narkoba China Begitu Tenang Kabur dari Lapas Tangerang Bak di Film-film

- Narkoba kiriman dari WN Hong Kong

Changpan mengaku hanya disuruh menyimpan mesin kompresor kiriman dari luar negeri yang ternyata berisi sabu.

Untuk setiap koligram sabu, Changpan mendapat keuntungan Rp 4 juta. Sehingga jika ditotal, uang yang harusnya didapat Changpan mencapai lebih dari Rp 500 juta jika misinya mengedarkan narkoba di Indonesia lancar.

Namun, polisi sudah mengendus pergerakan sindikat narkoba ini.

Selebaran buronan narapidana kasus narkoba Cai Chang Pan alias Cai Ji Fan (53) yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang.
Selebaran buronan narapidana kasus narkoba Cai Chang Pan alias Cai Ji Fan (53) yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang. (Dok. Polres Tangerang Kota)

Cai Changpan pun ditangkap pada 26 Oktober 2016 lalu di Jalan Raya Perancis, Dadap Kosambi Timur, Tangerang bersama barang bukti 20 kilogram sabu.

Setelah ditangkap, akhirnya terkuak tempat Changpan biasa menyembunyikan barang haram yang dia jadikan bisnis tersebut, tepatnya di Kampung Panaragan, Desa Pasir Kecapi, Maja, Kabupaten Lebak Banten.

Tempat itu semula adalah pabrik ban yang sudah lama tidak ada aktivitas.

Namun, menurut keterangan pekerja yang dibayar Changpan, suatu hari ada sebuah truk yang mengangkut mesin kompresor.

Ternyata mesin itu menyimpan sabu yang diketahui kemudian saat polisi menggerebek tempat itu.

Total keseluruhan barang haram yang siap diedarkan Changpan sebanyak 135 kilogram.

- Divonis hukuman mati

Cerita Cai Changpan di bisnis barang haram itu berakhir dengan putusan yang dibacakan 19 Juli 2017 oleh Hakim Ketua Majelis Mahmuriadin di Pengadilan Negeri Tangerang.

Dia sah dijatuhi hukuman mati karena melanggar Pasal 114 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. (*)

Sebagian artikel ini tayang di Tribunnews.com dengan judul Cai Changpan Hafal Seluk Beluk Hutan di Daerah Tenjo, Bogor, Biasa Digunakannya untuk Berburu

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved