Cai Chang Pan Kabur dari Penjara

7 Fakta Cai Chang Pan atau Cai Changpan yang Bikin Geger, Tewas Gantung Diri di Hari ke-33 Pelarian

Pelarian Cai Chang Pan atau Cai Changpan terhenti hari ke-33 secara tragis.

Editor: Dedy Qurniawan
Dok. Polres Tangerang Kota
Selebaran buronan narapidana kasus narkoba Cai Chang Pan alias Cai Ji Fan (53) yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang. 

BANGKAPOS.COM - Pelarian Cai Chang Pan atau Cai Changpan alias Cai Ji Fan alias Antoni selama sekitar sebulan lebih atau tepatnya 33 hari berakhir tragis. Napi gembong narkoba terpidana mati itu ditemukan tewas diduga gantung diri di hutan Jasinga, Kabupaten Bogor, Sabtu (17/10/2020) kemarin. 

Selama ini Cai Chang Pan jadi buruan polisi.

Aksi kabur dirinya dari penjara Lapas Tangerang bikin heboh publik.

Ini bukan aksi pertamanya.

Sebelumnya, pria yang disebut-sebut telah mualaf itu juga pernah kabur dari penjara Rutan Bareskrim pada 2017.

Pada aksi keduanya, Cai Chang Pan disebut-sebut punya kemampuan survival ala militer itu minggat dari sel setelah menggali terowongan selama delapan bulan di Lapas Tangerang.

Dari rekaman CCTv, dia tampak santai saja melenggang keluar gorong-gorong.

Selebihnya, aksi kabur Cai Chang Pan mencengangkan publik karena memang seperti di film-film.

Namun, pelariannya berhenti di hari ke-33 secara tragis.

Cai Chang Pan memilih mati dengan caranya sendiri seolah tak mau menunggu eksekusi mati.

"Kita temukan yang bersangkutan dalam keadaan bunuh diri," ujar Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus seperti dilangsir tribunnews.com.

Berikut  yang dirangkum bangkapos.com mengenai sepak terjang Cai Chang Pan dari sejumlah sumber.

1. Ditemukan tewas gantung diri saat digerebek

Yusri Yunus mengatakan Polisi menerima informasi keberadaan Cai Changpan dari satpam pabrik pembakaran ban di sekitar hutan tersebut.

Satpam pabrik tersebut mengaku sering melihat pria berkepala botak itu bermalam di hutan.

"Kita dapat informasi dari satpam pabrik di hutan Jasinga dia masuk hutan, Info dari satpam dia sering bermalam tapi gak setiap hari," kata Yusri Yunus.

Sebelum Cai Changpan meninggal dunia, rupanya ia sempat terlibat pembicaraan dengan satpam pabrik tersebut.

Satpam itu mengaku mendapat ancaman dari Cai Changpan bila membocorkan keberadaannya.

Setelah mendapatkan informasi soal keberadaan Cai Changpan, sejumlah tim Kepolisi diterjunkan untuk ke lokasi tersebut.

"Pagi tadi dilakukan penggerebekan dan kita temukan Cai Changpan sudah meninggal dunia," jelasnya.

Yusri belum menjabarkan bagaimana kronologi Cai Changpan akhirnya nekat gantung diri setelah sekian lama menjadi buronan polisi.

"Saat ini masih kita dalami," ucap Yusri.

Baca juga: Cai Chang Pan Tewas Gantung Diri, Ini Kilas Balik Pelarian Napi Berpendidikan Militer dari China Itu

2. Diburu 5 Tim Gabungan

Sebulan lebih Cai Chang Pan atau Cai Changpan alias Cai Ji Fan alias Antoni berada dalam pelarian kabur dari penjara.

Selama ini ia diduga bersembunyi di hutan Tenjo, Bogor. 

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan polisi anggota masih menyisir jejak Cai Chang Pan di hutan Tenjo.

"Kita ketahui juga Hutan Tenjo ini cukup luas, meliputi 7 kelurahan," kata Yusri.

Saat ini ada 5 tim gabungan dari kepolisian dan Lapas Tangerang dibantu Brimob dan anjing pelacak terus melakukan pencarian.

"Tim masih bergerak di sana dan kami agak sedikit mengembang ke beberapa desa di sana," imbuhnya.

Yusri menambahkan, tim telah memperluas pencarian ke Desa Babakan, Pasir Madang, dan Pasar Rebo.

Mantan Kabid Humas Polda Jawa Barat ini menambahkan kepolisian juga melacak keberadaan Cai Changpan melalui peralatan IT.

"Kami perluas sampai ke Desa Babakan sampai Pasar Rebo, kami lacak melalui IT dan lain-lain," ungkap Yusri di Polda Metro Jaya.

Sebab, hutan Tenjo yang menjadi tempat pelarian Cai Chang Pan bukan kawasan hutan yang sempit.

"Sekali lagi saya sampaikan, terkendala hutan Tenjo bukan hutan kecil. Mencakup 7 kelurahan 34 desa sana, tim masih bergerak dan belum pulang," ujarnya

"K9 juga melacak keberadaan yang bersangkutan sehingga kita tunggu gimana hasilnya. Tiap hari kami analisa evaluasi gimana anggota di lapangan," pungkasnya.

Baca juga: Cai Changpan Napi Berpendidikan Militer Kabur ke Hutan Seluas 7 Kelurahan Buat Polisi Kesulitan

3. Kasus 135 kilogram sabu

Dikutip dari putusan Pengadilan Negeri Tangerang Nomor 385/Pid.Sus/2017/Pn.Tng, Cai Chang Pan merupakan Terpidana Mati karena terbukti menjalankan bisnis narkotika jenis sabu.

Melangsir kompas.com pada berita berjudul "Profil Cai Changpan, Bandar Narkoba Terpidana Mati yang Dua Kali Kabur dari Penjara" , keterangan Cai Changpan di persidangan, barang sabu seberat 135 kilogram siap edar tersebut merupakan milik koleganya, WN Hongkong bernama Ahong yang juga masih jadi buruan polisi.

Napi yang disebut sudah menjadi mualaf dan punya istri di Bogor itu mengaku hanya disuruh menyimpan mesin kompresor kiriman dari luar negeri yang ternyata berisi sabu.

Untuk setiap koligram sabu, Changpan mendapat keuntungan Rp 4 juta.

Sehingga jika ditotal, uang yang harusnya didapat Changpan mencapai lebih dari Rp 500 juta jika misinya mengedarkan narkoba di Indonesia lancar.

Cai Changpan ditangkap pada 26 Oktober 2016 lalu di Jalan Raya Perancis, Dadap Kosambi Timur, Tangerang bersama barang bukti 20 kilogram sabu.

Setelah ditangkap, akhirnya terkuak tempat Changpan biasa menyembunyikan barang haram yang dia jadikan bisnis tersebut, tepatnya di Kampung Panaragan, Desa Pasir Kecapi, Maja, Kabupaten Lebak Banten.

Tempat itu semula adalah pabrik ban yang sudah lama tidak ada aktivitas.

Namun, menurut keterangan pekerja yang dibayar Changpan, suatu hari ada sebuah truk yang mengangkut mesin kompresor.

Ternyata mesin itu menyimpan sabu yang diketahui kemudian saat polisi menggerebek tempat itu.

Total keseluruhan barang haram yang siap diedarkan Changpan sebanyak 135 kilogram.

Cerita Cai Changpan di bisnis barang haram itu berakhir dengan putusan yang dibacakan 19 Juli 2017 oleh Hakim Ketua Majelis Mahmuriadin di Pengadilan Negeri Tangerang.

Dia sah dijatuhi hukuman mati karena melanggar Pasal 114 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika. 

4. Jebol kamar mandi rutan Bareskrim

Aksi kabur dari penjara yang dilakukan Cai Chang Pan ini bukanlah yang pertama kalinya.

Sebelumnya, dia juga pernah kabur dari rutan Bareskrim Mabes Polri.

Saat itu, seperti dilangsir Kompas.tv, Cai Chang Pan kabur dari rutan tersebut dengan melubangi tembok kamar mandi pada 24 Januari 2017.

Selanjutnya, tiga hari kemudian Cai Chang Pan berhasil ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat.

Kemudian pada Juli 2017, Cai Chang Pan divonis mati oleh Pengadilan Negeri Tangerang.

Dan pada September 2020 ini Cai Chang Pan kembali bisa kabur dari Lapas Tangerang melalui gorong-gorong dengan menggali tanah.

Pada pelarian kali ini, Cai Changpan membuat lubang dari dalam kamar sel menuju gorong-gorong.

5. Gali lubang 7 jam sehari selama delapan bulan

Pada aksi melarikan dirinya yang kedua, Cai Chang Pan melenggang santai begitu keluar dari gorong-gorong sekitar Lapas Tangerang.

Alat yang digunakan adalah sekop yang didapatkan dari pembangunan dapur di dalam lapas.

Dia  sempat pulang ke rumah anak dan istrinya di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Setelah melakukan pertemuan singkat, ia kembali melarikan diri ke dalam hutan di dekat lokasi tersebut.

Yusri menjelaskan, berdasarkan keterangan rekan satu sel, Cai Chang Pan melakukan penggalian lubang untuk kabur setiap malam dari pukul 22.00 hingga 05.00 WIB.

Itu berarti tiap hari dia menggali lubang selama 7 jam.

Jalur gorong-gorong akses napi asal China Cai Chang Pan kabur dari Lapas Tangerang
Jalur gorong-gorong akses napi asal China Cai Chang Pan kabur dari Lapas Tangerang (Suryamalang.com/kolase ISTIMEWA via TribunnewsBogor.com)

"Malam dia bekerja. Mulai pukul 22.00 sampai 05.00 WIB," kata Yusri.

Tiap malam gali tanah hingga dua plastik Cai Chang Pan melakukan aksi penggalian lubang di dalam kamar sel sendirian dengan menggali tanah.

Tanah bekas penggalian lubang yang terkumpul adalah sebanyak dua kantong plastik setiap malam.

Itu ia lakukan selama delapan bulan.

Saat jeda menggali, dia menutup lubang galian dengan kasur.

"Dia (Cai Chang Pan) lakukan setiap lubangi galian itu sehari 2 plastik tanah dan dibuang ke tong sampah, itu pengakuan teman sekamar," kata Yusri.

Jalur gorong-gorong menjadi akses napi asal China Cai Changpan kabur dari Lapas Tangerang

Adapun Cai Changpan menggunakan alat penyedot untuk membuang air setiap proses penggalian tanah yang dilakukan setiap malam.

Saat ini mesin air itu dan beberapa alat bangunan lain berupa sekop serta obeng pun telah diamankan untuk menjadi barang bukti.

"Mesin itu untuk menyedot, karena setiap (gali) lobang akan keluarkan air, sudah diuji coba penyidik saat olah TKP mulai masuk sampai keluar, (sepanjang) 30 meter," katanya.

6. Jejak di Hutan Tenjo

Melangsir tribunnnews.com pada berita yang berjudul Menelusuri Jejak Pelarian Cai Changpan: Disebut Sempat Beribadah Salat di Rumah Pondok Dalam Hutan,  jejak kaburnya terpidana mati kasus narkoba Cai Chang Pan alias Cai Ji Fan (53) ditemukan di hutan daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Ternyata, pelaku sempat beribadah salat di rumah pondok di dalam hutan tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus menyampaikan gembong narkoba asal China memang telah menjadi mualaf sejak menikahi istrinya yang merupakan penduduk asli Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

"Cai Chang Pan itu sudah mualaf. Bahkan masuk di dalam hutan itu seperti ada rumah pondokan yang buat salat. Sempat di situ dia. Salat disitu," kata Yusri kepada wartawan, Minggu (4/10/2020).

Menurut Yusri, dugaan itu diperkuat setelah tim pengejaran menemukan barang Cai Changpan yang tertinggal selepas salat.

Namun, tidak dijelaskan lebih lanjut barang yang tertinggal di rumah pondok tersebut.

"Ada beberapa barangnya yang tertinggal. Makanya kita melakukan pengejaran," jelasnya.

Suasana lokasi terpidana mati kasus narkoba yang kabur ke hutan di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Suasana lokasi terpidana mati kasus narkoba yang kabur ke hutan di Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)

Yusri menyampaikan jejak pelarian Cai Chang Pan juga terendus oleh warga desa di sekitar hutan di Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Dari keterangan warga, pelaku juga sempat membeli makanan dan kembali masuk ke dalam hutan.

"Ada laporan dari warga karena kita ketahui tidak mungkin dia bertahan kalau tidak mencari makan di dalam hutan. Dan memang dia sempat ke luar di salah satu desa di tempat ini untuk membeli makanan. Terus dia masuk ke dalam lagi," ujarnya.

Dia disebut sebagai mualaf dan masih sempat salat di tengah pelarian.

Barang-barangnya ketinggalan di sebuah pondok di hutan lokasi yang diduga jadi titik persembunyiannya.

Disebut pernah ikut pendidikan militer China, Cai Chang Pan punya kemampuan survival bertahan hidup di hutan.

Hutan Tenjo, lokasi Cai Chang Pan bersembunyi disebut punya luas mencakup tujuh kelurahan.

Luasnya hutan ini jadi kendala polisi. 

Apalagi Cai Chang Pan diduga telah hapal medan pelariannya karena hutan Tenjo adalah lokasi berburunya saat masih menghirup udara bebas

7. Bikin anggota DPR tak habis pikir dan sebut sebagai skenario bodoh

Anggota DPR RI dari Komisi III Fraksi Gerindra Habiburokhman bahkan menyebut pelarian Napi Cai Chang Pan adalah skenario bodoh.

Penilaian itu ia dasarkan pada sejumlah kejanggalan sewaktu melihat langsung Lapas Tangerang.

"Kami dipaksa percaya skenario bodoh. Mana mungkin kabur masuk ke dalam terowongan 30 meter, membuat dan menggalinya. Petugas saja yang menggunakan alat bantu oksigen, dia tersengal - sengal kok. Ini kan ada kemungkinan gas beracun di dalam. Ini bisa kabur dan kemudian menghilang. Come on!" uangkap Habiburokhman gemas kepada Aiman Wicaksono yang menelusuri kejanggalan kaburnya Cai Chang Pan secara khusus lewat program Aiman di Kompas TV seperti dikutip dalam berita Kompas.com.

Artikel ini dirangkum dari sejumlah sumber Kompas.com, grid.id, dan tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved