Mengerikan Mengaku Jelmaan 'Setengah Anjing' Pria Ini Bunuh Pasangan Suami Istri dengan Sadis

Mengerikan Mengaku Jelmaan 'Setengah Anjing' Pria Ini Bunuh Pasangan Suami Istri dengan Sadis

Editor: M Zulkodri
Bangkapos.com
Ilustrasi korban pembunuhan 

Mengerikan Mengaku Jelmaan 'Setengah Anjing' Pria Ini Bunuh Pasangan Suami Istri dengan Sadis

BANGKAPOS.COM --Seorang mahasiswa bernama Austin Harrouff (22) melakukan tindakan kriminal yang tidak biasa di Amerika Serikat.

Selain melakukan pembunuhan terhadap pasangan suami istri, Austin juga diduga seorang kanibal karena melakukan tindakan mengerikan terhadap salah satu wajah korbannya yang dibunuh pada 14 Agustus 2016 lalu.

Yang mengejutkan, Harrouff mengaku jika dirinya adalah jelmaan setengah manusia setengah anjing.

Harrouff yang saat melakukan pembunuhan masih berusia 19 tahun, juga meyakini jika dirinya memiliki kekuatan super.

Bahkan dia juga mengatakan jika dia adalah 'Yesus' dan mengira iblis sedang mengejarnya.

Diwartakan oleh Mirror.co.uk, rincian mengenai kasus Harrouff pada minggu ini diterbitkan dalam laporan kesehatan mental.

Laporan itu nanti juga akan menjadi bagian dari pembelaan kejiwaanya saat pengadilan pembunuhannya yang dimulai pada 4 November lalu, hal ini dilaporkan media Daily Mail.

Pengacaranya akan berstatemen bahwa Harrouff seharusnya tidak bertanggung jawab secara pidana atas kematian John Stevens (59) dan Michelle Mischon (53).

Penilaian psikiatris setebal 38 halaman itu menyatakan bahwa Harrouff menulis lagu, yang termasuk liriknya 'ada polisi baru di kota, dia akan memakanmu dan membuatmu cemberut' dan yang lain menggambarkan wajah gadis itu sebagai 'cantik'.

Pengacara Harrouff juga mengatakan bahwa Harrouff menjadi sibuk dengan iluminati, Ying dan Yang, serta percaya bahwa air adalah 'sumber kekuatan' yang memungkinkannya untuk tetap awet muda.

Dari riwayat pencarian internet Harrouff juga ada kata 'mania' dan 'halusinasi'.

Laporan itu menambahkan bagaimana berhari-hari sebelum serangan Harrouff mengira bahwa dirinya adalah setengah manusia setengah anjing dan membeli pisau untuk perlindungan.

"Tn. Harrouff memiliki ingatan yang tidak jelas tentang mengambil 'parang atau sejenisnya' dan menusuk wanita itu serta menggigitnya," ujar sang pengacara.

"Dia percaya dia adalah anjing pada saat menggigitnya," imbunya.

Dari hasil pemeriksaan, disimpulkan bahwa Harrouff menderita gangguan bipolar yang parah, dan 'episode manik akut dengan fitur psikotik.

Ketika Harrouff ditangkap pada 15 Agustus 2016 di Tequesta, Florida, tampak di dalam mulutnya seperti daging dan darah ketika polisi menyeretnya keluar dari salah satu mayat.

Petugas juga mengatakan mereka menemukan Harrouff di tempat kejadian dan mengeluarkan suara "mendengkur dan menggeram" saat dia menggigit potongan wajah Stevens.

Mahasiswa itu sebelumnya mengaku tidak bersalah atas dua tuduhan pembunuhan tingkat pertama; percobaan pembunuhan tingkat pertama dan pencurian.

Dia menghabiskan beberapa minggu dalam keadaan koma setelah menyerang dan diduga menelan bahan kimia kaustik yang dia temukan di garasi.

Saat melakukan penangkapan, polisi tidak menembak remaja itu karena takut mengenai Stevens.

Sebuah pistol setrum juga gagal menghentikan Harrouff.

Polisi hanya bisa menaklukkan Harrouff ketika seorang petugas datang dengan seekor anjing yang kemudian menggigit remaja itu.

Menurut dokumen pengadilan, Harrouff, yang tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya, mengatakan kepada para deputi bahwa dirinya membutuhkan bantuan.

"Bantu saya, saya makan sesuatu yang buruk," kata Harrouff.

Ketika ditanya apa yang dia makan, dia berkata "manusia".

Dia dikatakan telah memohon para deputi untuk membunuhnya saja.

"Tembak aku sekarang, aku pantas mati," pintanya.

Keterangan Keluarga Harrouff

Keluarga Harrouff juga mengklaim dia telah bertindak aneh pada minggu-minggu sebelum pembunuhan.

Ibunya mengatakan kepada polisi bahwa Harrouff percaya dia memiliki kekuatan super dan telah dikirim untuk membantu orang, sementara tempat tidurnya dipindahkan ke garasi karena dia pikir ada setan di rumah.

Laporan kesehatan mental juga menyatakan bahwa dia mengenakan Fitbit (semacam alat pelacak) dan itu membuatnya merasa seperti The Terminator.

Austin Harrouff
Austin Harrouff (Splash)

Ayah Harrouff, Wade, mengatakan kepada penyelidik bahwa mereka pergi berjalan-jalan pada hari pembunuhan dan menemukan dua cangkang kura-kura.

Melihat hal tersebut, mendorong Harrouff untuk menarik pisau dan mengatakan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.

Dia meyakinkan putranya untuk menyingkirkan pisau yang digenggam, yaitu pisau yang sama saat digunakan untuk membunuh yang ditemukan dekat mayat Mishcon dan Stevens.

Kemudian di malam hari remaja itu makan malam di sebuah restoran dengan ayah dan saudara perempuannya sebelum menyerbu dan pergi ke rumah ibunya.

Harrouff kemudian kembali ke restoran tetapi dia berjalan lagi sekitar 45 menit sebelum penusukan.

Harrouff diperkirakan telah berjalan bermil-mil ke rumah para korban, yang berada di dekat properti ayahnya.

Tidak jelas bagaimana dia bertemu Stevens dan Mishcon, tetapi pasangan ini diketahui duduk di garasi dengan pintu terbuka sedang menonton TV.

Sebelum Harrouff didakwa, dia memberikan wawancara TV dari tempat tidur rumah sakitnya di mana dia mengklaim telah mendengar suara monster dan lainnya.

Harrouff juga memiliki mimpi aneh yang menyatakan bahwa dia telah disembah secara agama.

Dia kemudian berbicara dengan psikolog TV Dr Phil McGraw.

Wawancara 22 menit difilmkan melalui tautan video dan melihat Harrouff menangis tersedu-sedu ketika Dr Phil menanyai dia tentang bagaimana perasaanya saat melihat foto-foto kedua korban setelah pembunuhan.

"Aku merasa tidak enak," kata Harrouff.

“Aku benar-benar tidak punya kata-kata untuk menjelaskan perasaanku. Ini seperti mimpi buruk," lanjutnya.

“Itu hal tersulit yang pernah saya alami. Saya tidak pernah membayangkan ini akan terjadi dan saya sangat menyesal kepada keluarga yang bersangkutan dan saya berharap sesuatu seperti ini tidak pernah terjadi lagi," kata Harrouff.

"Aku tidak pernah secara sadar ingin melakukan sesuatu seperti ini. Aku tidak pernah merencanakannya, aku tidak ingin melakukannya," imbuhnya.

Ketika ditanya apa yang dia katakan kepada keluarga para korban, Harrouff mulai terisak-isak saat dia menjawab.

"Saya minta maaf atas kehilangan mereka dan saya harap Anda dapat memaaskan saya dari lubuk hati yang paling dalam."

"Aku sangat menyesal dan aku tidak pernah ingin ini terjadi. Aku sangat menyesal. Ini seperti mimpi buruk. Aku hanya tidak tahu bagaimana mengatakannya, bagaimana merangkai kata. Aku tidak pernah ingin ini terjadi," kata Harrouff.

Ketika Dr Phil bertanya apakah Harrouff merasa malu tentang malam yang pembunuhan itu, Harrouff pun menangis dan mengatakan iya.

"Ya, ya, ya! Saya hanya ingin (keluarga) tahu saya menyesal. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana rasanya," kata Harrouff.(*)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Mengaku 'Manusia Setengah Anjing', Mahasiswa Ini Bunuh Pasangan Suami Istri di AS Secara Kanibal, http://palembang.tribunnews.com/2019/03/30/mengaku-manusia-setengah-anjing-mahasiswa-ini-bunuh-pasangan-suami-istri-di-as-secara-kanibal?page=all.
Penulis: Nadia Elrani
Editor: Sudarwan

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved