Tiga Minggu Pencarian 3 Anak Hilang Misterius di Langkat, Kapolsek Jatuh Sakit, Ini Kendala Utamanya

Hingga saat ini, hasil pencarian masih nihil. Kapolsek Salapian sampai jatuh sakit karena terus berada di hutan dan terlibat dalam pencarian nonstop.

Editor: Dedy Qurniawan
YouTube Tv One
Momen terakhir kalinya terekam kamera 3 anak hilang misterius di Langkat. 

BANGKAPOS.COM - Lebih dari tiga minggu atau tepatnya 18 hari sudah pencarian dilakukan terhadap tiga anak yang hilang misterius di Langkat, Sumatera Utara.

Hingga saat ini, hasil pencarian masih nihil.

Kapolsek Salapian sampai jatuh sakit karena terus berada di hutan dan terlibat dalam upaya pencarian nonstop.

Upaya pencarian tiga bocah yang hilang misterius di Dusun Pulka, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, itu terus dilakukan.

Kapolsek Salapian Iptu Sutrisno jatuh sakit diduga karena kelelahan kerja siang malam memimpin para personelnya melakukan upaya pencarian.

Hal ini diakui Iptu Sutrisno ketika diwawancarai terkait perkembangan terbaru proses pencarian.

"Pencarian masih berjalan terus. Saya lagi drop ini, saya demam sekarang ini. Saya di TKP terus, izin saya lagi berobat dulu ini, doakan ya saya bisa lekas sembuh," ucapnya seperti dikutip tribun-medan.

Baca juga: FAKTA Baru 3 Anak Hilang Misterius di Langkat, Sudah 16 Hari Pencarian, Adakah Dugaan Tindak Pidana?

Pihak personel Polsek Salapian dan Polres Langkat sejak kejadian Minggu (18/10/2020) terus disebar di sejumlah titik area kebun sawit LNK.

Sejak pagi hingga menjelang malam petugas berkeliling bersama warga memanggil-manggil nama para korban yang hilang.

Ketiga bocah yang hilang masing-masing, Nizam Auvar Reza (7), Alfisah Zahra (7) dan Yogi Tri Herlambang (7) yang masih duduk di kelas dua SD No 057187 Pulka.

Mereka putra-putri dari pasangan suami istri, Sarkim-Darni, Alamsyah-Masdiani dan Hartoyo-Susi yang sudah hilang tanpa jejak.

Selain menyisir area kebun sawit, pihak kepolisian sudah mengerahkan ekskavator untuk mengeruk bekas tanah timbun dan galian parit irigasi kebun.

Namun, usaha ini juga belum membuahkan hasil yang diharapkan.

Baca juga: 3 Anak Hilang Misterius di Langkat, Sempat Terekam Kamera di Area Kebun Sawit Sebelum Raib

Kendala Utama

Amatan Tribunmedan.com, ekskavator yang disiapkan untuk melakukan penggalian tanah sempat rusak selama satu harian.

Alhasil upaya pengerukan tertunda satu hari dari waktu yang sudah dijadwalkan.

Kendala utama pencarian adalah tidak ada jejak atau barang bukti yang tertinggal di tempat ketiga bocah terakhir kali bermain di area kebun sawit LNK.

Ratusan warga dan aparat TNI-Polri selama siang hingga malam terus melakukan pencarian menyisiri puluhan hektare lahan sawit.

Baca juga: 6 Fakta Tiga Anak Hilang Misterius di Langkat, Warga Kembalikan Ikan Mas Tanpa Bola Mata ke Danau

Penyelidikan dugaan tindak pidana

Kasat Reskrim Langkat, Iptu Said Husein mengatakan pihaknya juga melakukan penyelidikan dugaan tindak pidana atas hilangnya ketiga bocah itu.

Kepolisian sudah meminta keterangan sejumlah warga terkait dugaan kedatangan orang asing ke Dusun Pulka sejak para korban hilang.

Orang tua korban, Masdiani hingga kini hanya bisa berdoa kepada Sang Pencipta sembari berharap adanya bantuan dari pemerintah pusat.

Warga dan aparatur desa mendirikan posko pencarian tiga anak hilang di Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Minggu (25/10/2020).
Warga dan aparatur desa mendirikan posko pencarian tiga anak hilang di Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Minggu (25/10/2020). (TRIBUN MEDAN / HO)

Dia juga berkeyakinan bahwa anaknya Alfisah Zahra masih hidup dan akan kembali ke pelukannya.

"Saya hanya bisa berdoa kepada Allah, dan berharap pihak pemerintah pusat memberi bantuan untuk menemukan anak saya dan yang lainnya. Semoga anak saya bisa segera pulang lagi kayak biasanya," pungkasnya.

Diketahui warga juga telah membatasi akses masuk ke Dusun Pulka, dengan menutup portal besi di pintu masuk.

Warga menjadi lebih awas terhadap pengunjung yang bukan warga setempat.

Lokasi tempat para korban hilang saat bermain juga sudah dipasang garis police line dan dijaga sejumlah personel polisi.

Di mana lokasi yang ditutup dengan police line antara lain di lokasi eskavator bekerja, di jembatan kembar di dalam kawasan PT LNK.

Bentuk Tim Khusus

Untuk dugaan penculikan, saat ini pihak Polres Langkat sudah membentuk tim khusus gabungan personel Polsek dan Polres Langkat.

Kepolisian sudah melakukan panggilan terhadap sejumlah saksi-saksi yang terakhir kali melihat ketiga korban di area kebun sawit.

"Kami sudah cek TKP, dan memeriksa saksi saksi di TKP. Kami bekerja sama dengan TNI-Polri, dan Basarnas. Juga sudah menurunkan ekskavator dan anjing pelacak K9. Kami belum bisa simpulkan hilangnya dan apakah ada tindak pidana. Untuk dugaan pidana kami sudah melakukan penyelidikan dengan membentuk tim khusus gabungan Polsek dan Polres," kata Kasat Reskrim Langkat, Iptu Muhammad Said Husein.

Selain upaya pencarian dengan cara rasional, sejumlah warga meyakini ketiga anak yang hilang karena berada di alam dimensi lain.

Beberapa tetua, paranormal dan ustaz diminta pertolongan untuk ikut melakukan pencarian.

Orang tua korban, Alamsyah sudah berupaya berbagai cara, termasuk melepaskan ikan mas dan berdoa di tepi telaga yang berada di dekat lokasi pemukiman warga.

Dia hanya berharap anaknya bisa kembali pulang dengan keadaan sehat.

Kepala Dusun Pulka, Desa Naman Jahe, Masdi memiliki firasat bahwa ketiga korban yang hilang masih hidup dan berharap akan kembali dalam keadaan sehat.

Selama ini mereka telah melakukan berbagai cara demi menemukan ketiga korban.

"Saya pribadi percaya ketiga masih hidup. Semoga demi izin Allah ketiga bisa kembali lagi dalam keadaan sehat ke keluarganya," katanya. (Dyk/tribun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Sudah 2 Minggu Lebih Pencarian 3 Bocah yang Hilang Misterius, Hingga Kapolsek Jatuh Sakit

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved