Inilah Alasan Mengapa Orang Merekam Hubungan Intimnya, Kepuasan, Naikkan Gairah atau Kelainan?

Publik baru-baru ini dihebohkan dengan beredarnya sebuah video syur diduga mirip dengan penyanyi Gisella Anastasia

Editor: Evan Saputra

Inilah Alasan Mengapa Orang Merekam Hubungan Intimnya, Kepuasan, Naikkan Gairah atau Kelainan?

BANGKAPOS.COM - Publik baru-baru ini dihebohkan dengan beredarnya sebuah video syur diduga mirip dengan penyanyi Gisella Anastasia atau yang kerap dikenal dengan nama Gisel.

Bahkan beberapa hari terakhir, hal yang berkaitan dengan Gisel sempat menjadi trending topic di media sosial Twitter.

Gisel sendiri mengaku sedih lantaran namanya kembali tercoreng karena beredarnya video syur yang diduga mirip dirinya di media sosial tersebut.

Berkaca dari hal di atas, mengapa orang suka merekam aktivitas seksual pribadinya?

Baca juga: Link Video Mirip Jessica Iskandar Berdurasi 30 Detik Diburu Banyak Orang, Beredar di Twitter

Menanggapi hal itu, psikolog klinis dari Personal Growth, Diah Ayu mengatakan, hal yang mendasari seseorang untuk merekam aktivitas seksual sesungguhnya bisa berbeda-beda, dan tidak bisa digeneralisasikan.

"Jika ditilik dari sisi psikologi, tentu perlu pemeriksaan atau asesmen lebih lanjut untuk mengetahui akar sebenarnya," kata Diah saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/11/2020).

Namun secara umum, Diah mengatakan bahwa dasar seseorang merekam aktivitas seksualnya adalah karena hal tersebut bisa meningkatkan libido.

"Dengan merekam, bisa meningkatkan libido. Sehingga, ketika melalukan aktivitas seksual, perlu media lain (dalam hal ini merekam), untuk meningkatkan libido ataupun mencapai kepuasan," kata Diah.

Selain itu, Diah juga menyebut ada yang merekam aktivitas seksual mereka untuk sebatas koleksi pribadi.

"Hal yang mendasari ini pun sesungguhnya perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, apakah memang untuk koleksi pribadi saja atau ada kepentingan/keperluan lainnya," lanjut dia.

Perlu persetujuan

Namun, Diah menggarisbawahi bahwa jika ingin merekam aktivitas seksual, tentu harus berdasarkan consent atau persetujuan dari masing-masing pihak.

"Karena dalam melakukan aktivitas seksual seharusnya sudah berdasarkan kesepakatan tiap pihak, termasuk hal yang terjadi di dalam aktivitas tersebut, misal merekam," kata Diah.

Dia mengatakan, persetujuan dari masing-masing pihak sangat dibutuhkan, untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved