Batu Meteor di Medan Bak Durian Runtuh dari Langit, Joshua si Tukang Peti Mati Kaya Mendadak
Batu Meteor di Medan Bak Durian Runtuh dari Langit, Joshua si Tukang Peti Mati Kaya Mendadak
BANGKAPOS.COM, TAPANULI TENGAH - Kolektor Amerika Serikat dikabarkan membeli Batu Meteor yang jatuh di sekitar Medan, tepatnya di Tapanuli Tengah sekitar 367 kilometer dari Medan, seharga 1,5 juta euro.
Nilai itu setara dengan Rp25 miliar.
Beberapa media mengabarkan bahwa harga Batu metoer jatuh itu setara dengan Rp26 miliar.
Walhasil Batu meteor jatuh di Medan itu bak durian runtuh dari langit bagi penemunya, Joshua Hutagalung (33), si tukang peti mati.
Tribun Medan melaporkan Joshua warga Kolang, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, akhirnya menjadi miliarder.
Berikut fakta-fakta yang terangkum:
Batu meteor di Medan seberat 2,2 kilogram
Batu meteor Joshua dari luar angkasa yang ditemukan Agustus 2020 lalu dijual senilai senilai 1,5 juta euro atau setara dengan Rp 25 miliar atau Rpp26 miliar.
Joshua merupakan seorang pembuat peti mati.
Pada 4 Agustus 2020, Joshua sedang berada di rumah ketika meteorit seberat 2,2 kilogram menghantam beranda di tepi ruang tamunya.

Batu meteor Joshua adalah penemuan yang sangat langka
Setelah dianalisis, meteorit tersebut diklasifikasikan sebagai CM1 / 2 karbonan Chondrite, penemuan yang sangat langka.
Batu metoer itu dinilai membawa bahan kimia penyusun yang diyakini telah menjadi benih kehidupan di awal tata surya.
Dilansir dari dari www.thesun.ie, Rabu (18/11/2020) telah menjual batu tersebut kepada kolektor dari Amerika Serikat dengan harga 1,4 juta poundsterling atau setara dengan Rp 26 miliar (kurs Rp 18.600/poundsterling).
Uang tersebut memberi Joshua cukup untuk persediaan pensiun dan membangun gereja baru di desanya.