Pria Ini Hampir Mati Tersedak Ikan Hidup, Tenggorokan Tersumbat Tak Bisa Napas, Dokter Kewalahan

Pria tersebut merupakan seorang nelayan. Ia hampir mati karena salah satu ikan tangkapannya tersangkut di tenggorokan.

Screengrab from YouTube
Seorang nelayan tersedak ikan yang dipancingnya, pria ini hampir mati karena tenggorokan tersumbat. 

Kemudian, dua orang lainnya yang mana salah satunya diidentifikasi bernama Li meninggal pada Senin, seperti dikutip Daily Star (19/10/2020).

Untungnya, tiga anak dari anggota keluarga tersebut selamat.

Mereka menolak mi tersebut karena menurut mereka rasanya tidak enak.

Gao Fei, direktur keamanan pangan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Heilongjiang, mengatakan kepada China News Service bahwa keracunan asam bongkrek seringkali berakibat fatal.

Gejala biasanya timbul beberapa jam setelah menyantap makanan terkontaminasi tersebut.

Gejala biasanya ditandai dengan sakit perut, berkeringat, kelemahan general, dan akhirnya koma.

Kematian bisa menghampiri setelah 24 jam.

Gao juga mengatakan, makanan tersebut juga bisa menyebabkan kerusakan serius pada beberapa organ penting tubuh.

"Ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada banyak organ manusia termasuk hati, ginjal, jantung, dan otak," kata Gao.

Keracunan makanan seperti itu, lanjut Gao, belum ditemukan obat penawarnya.

Risiko kematian pun dikatakan cukup tinggi.

"Saat ini belum ada obat penawar khusus. Setelah diracuni, tingkat kematian bisa mencapai 40% hingga 100%," lanjut Gao.

Asam bongkrek, kata Gao, bahkan tahan direbus dengan suhu tinggi.

Asam ini merupakan racun mematikan yang diproduksi dari kelapa yang difermentasi.

Bongkrek yang biasanya digunakan sebagai bahan baku tempe bongkrek, dilarang di Indonesia karena bertanggung jawab atas banyak kematian.

Antara tahun 1951 sampai 1975, rata-rata 288 keracunan dan 34 kematian yang disebabkan oleh asam bongkrek dilaporkan di Indonesia setiap tahun.

Di Mozambik, kontaminasi asam bongkrek dalam bis produksi lokal juga menyebabkan kematian pada 75 orang dan 200 orang dirawat inap. (TribunStyle.com/Nafis)

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved