IRT Tewas Diterkam Buaya
Pesan Leluhur, Ini Pantangan saat Berada di Kolong Desa Ranggi, Jika Dibawa Mengundang Buaya
Ada beberapa pantangan yang tidak boleh dibawa saat berada disekitar, Kolong Desa Ranggi Asam, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat.
Penulis: Antoni Ramli | Editor: nurhayati
Terbaru, buaya ganas di sana menyerang seorang ibu bernama Yati, warga asal Selapan, Sumatera Selatan, Sabtu (16/1/2021) silam.
Dia diserang dan diseret buaya di kolong Desa Ranggi Asam, Jebus.
Jasad Yati yang sempat menghilang lebih dari 24 jam akhirnya ditemukan mengapung dengan kondisi mengenaskan pada Minggu (17/1/2021) silam.
Serangan pada 2020
Kolase korban serangan buaya ganas di Banyuasin, SUmatera Selatan. (istimewa/ Kolase)
Sekretaris Desa Ranggi asam Asnan, menuturkan kasus serangan buaya terhadap Yati di kolong Desa Ranggi Asam, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat, bukan kasus serangan pada manusia yang pertama kali terjadi.
Pada 2020, warga Desa Ranggi Asam bernama Sahbani juga menjadi korban keganasan reptil buas tersebut.
Reptil bergigi tajam tersebut tiba tiba muncul dan menyerang Sahbani yang saat itu sedang menambang di atas ponton.
Ponton adalah semacam prasarana yang digunakan warga saat beraktivitas menambang. Namun beruntung Sahbani lolos dari maut.
Dirinya selamat meski sekujur tubuhnya dicabik cabik buaya ganas
"Sebelum Yati, kasus serangan buaya sebelumnya juga pernah terjadi di Kolong Ranggi. Korbanya
warga Ranggi juga Pak Sahbani. Dia terkam saat nambang di ponton, tapi bisa menyelamatkan diri. Itu tahun 2020, ini baru sembuh," ujar Asnan, Senin (18/1/2021)
* Serangan buaya pada 2019
Asnan melanjutkan, pada 2019, serangan buaya juga terjadi di kolong yang sama, kolong Desa Ranggi Asam.
Korbannya adalah Samsu Rizal, warga asal Palembang, Sumatera Selatan.
Samsu Rizal berhasil selamat dan hanya mengalami luka cabikan sang reptil.
" Tahun 2019 ada juga kejadian menimpa anak buah pak Samsul Rizal orang palembang, tapi bisa diselamakan juga,"kata Asnan, yang menyebut aliran kolong desa Ranggi tersebut menyatu ke Sungai Antan, yang notabennye menjadi habitat buaya.