Dicetak 1886, Martha Washington Ternyata Satu-satunya Wanita yang Muncul di Uang Kertas 1 Dollar AS
Dicetak 1886, Martha Washington Ternyata Satu-satunya Wanita yang Muncul di Uang Kertas 1 Dollar AS
Pernikahan mereka berjalan 7 tahun, kemudian Custis meninggal pada 8 Juli 1757.
Daniel Parke Custis mulai merayu Martha Dandridge ketika dia berusia akhir 30-an.
Dia tinggal di perkebunannya sendiri, Gedung Putih, terletak 6,4 kilometer di hilir dari rumah Dandridge di Pamunkey River.
Baca juga: Kapal Induk Terbaru Milik China ini Akhirnya Dikeluarkan, Siap Hancurkan Siapapun Musuhnya
5. Usia Martha lebih panjang dari anak-anaknya
Martha memiliki 4 anak. Dua anak dari suami pertamanya adalah seorang putra bernama Daniel Parke Custis (1751) dan seorang putri bernama Frances Parke Custis (1753).
Mereka tidak berusia panjang. Pada 1754, Daniel meninggal karena malaria, dan France menyusul meninggal pada 1757.
Martha memiliki dua anak lain dengan Daniel Parke Custis, yaitu John Parke Custis (1754) dengan panggilan Jacky, Martha Parke Custis (1756) dengan panggilan Patsy.
Patsy menderita kejang berulang, yang semakin memburuk dari waktu ke waktu. Setelah episode yang sangat kejam pada 19 Juni 1773, Patsy meninggal pada usia 17 tahun.
Pada 5 November 1781, hanya beberapa pekan sebelum John Parke Custis berusia 27 tahun, anak satu-satunya Martha yang tersisa, terjangkit penyakit mematikan dan meninggal.
6. Pernikahan dengan George Washington
Pada akhir 1758, Washington mengundurkan diri dari komisi militernya.
Baca juga: 4 Amalan dan Doa Mustajab Syekh Ali Jaber dan 3 Amalan yang Bisa Menghapus Dosa Masa Lalu versi UAS
Pada 6 Januari 1759, Martha Dandridge Custis menikah dengan George Washington di rumahnya, Gedung Putih, di New Kent County.
Pada saat mereka menikah, dia baru berusia 27 tahun, memiliki hampir 300 orang yang diperbudak dan memiliki lebih dari 17.500 hektar tanah, bernilai lebih dari 40.000 poundsterling.
7. Membuat tradisi Jumat
Ketika Washington menyadari bahwa tindakannya akan menjadi preseden bagi presiden masa depan, Martha pun sadar bahwa perilakunya sebagai ibu negara akan menjadi contoh bagi para istri calon kepala eksekutif.