Penyebab Marco Panari Meninggal Terungkap, Ternyata Tersedak Mi Instan, Ini Penjelasan Polisi

"Setelah kami melakukan pemeriksaan saksi-saksi, diketahui memang yang bersangkutan (Marco) meninggal karena tersedak mi," kata Kanit Reskrim Polsek Menteng Kompol Ghozali Luhulima kepada awak media, Rabu (3/2/2021).

Namun sebelum menyantap mi instan, Ghozali Luhulima menyebut Marco Panari sebelum meninggal dunia sempat minum-minuman beralkohol di apartemen.

"Dari penjelasan teman-temannya ini sudah dibilang, 'lo jangan minum kebanyakan' memang ibunya telepon mau casting. Dia bilang 'gue minum gue casting engga apa-apa, gua minum aja' gitu," ucapnya.

Ghozali menyebut sehari semalam, sebelum meninggal dunia, Marco Panari mengonsumsi minuman beralkohol.

"Di apartemen itu minumnya. Dia (Marco Panari ) minum dua kali, dia minum malamnya di situ, akhirnya pindah ke Jakarta Selatan sana. Terus, besoknya atau Sabtunya jam 7 pagi balik lagi ke apartemen itu. Minum lagi," jelasnya.

• China Kena Batunya, Uang Tak Kembali dan Waspadai Amarah Rakyat, Ngotot Klaim Laut China Selatan?

• Wanita 60 Tahun Ini Nikahi 14 Berondong, Profesinya Bukan Sembarang Pantas Saja Banyak Pria Naksir

"Kemudian selain minum ada juga makanan mie instan gitu. Mi apanya saya tidak tau tapi semua barang bukti sudah kami sita semuanya," tambahnya.

Ghozali menyebutkan mi instan yang disantap Marco dibuat sendiri, bukan dibuatkan oleh orang lain.

"Yang makan mi instan ini korban sendiri. Karena satu itu. Sebelum minum itu memang korban ini kita menemukan keluar darah di hidung, katanya sebelum minum dia mimisan," katanya.

Lebih lanjut, Ghozali Luhulima sejauh ini memastikan kalau Marco Panari adik Angela Gilsha meninggal dunia karena tersedak mi instan.

"Sementara ini dari hasil pemeriksaan analisa awal dari dokter, pemeriksaan saksi-saksi, kita olah TKP ya karena tersedak. Kita belum menemukan tindak pidana di kasus ini," ujar Ghozali Luhulima.

Profil Marco Panari

Marco Panari dikenal juga sebagai adik pesineton Angela Gilsha.

Pria kelahiran Denpasar pada 19 September 1997 ini memiliki campuran darah Italia, Bali, dan Toraja.

Darah Italia menurun dari ayahnya yang bernama Gipanari.

Sementara darah Bali dan Toraja datang dari sang ibu, Sha Alberthiene Hartini.