WIKI BANGKA

Mau Makan Jajanan Murah, Yuk ke Angkringan 88 Pangkalpinang, Bisa Santai Sambil Dengerin Live Musik

Ingin menyantap jajanan khas Yogyakarta dengan harga murah? Sambil santai asyik ditemani live music?

Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: nurhayati
Mau Makan Jajanan Murah, Yuk ke Angkringan 88 Pangkalpinang, Bisa Santai Sambil Dengerin Live Musik - angkri2.jpg
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita
Suasana makan dan santai di Angkringan 88 Pangkalpinang
Mau Makan Jajanan Murah, Yuk ke Angkringan 88 Pangkalpinang, Bisa Santai Sambil Dengerin Live Musik - angkri1.jpg
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita
Aneka Jajanan seperti gudeg dan tujukan di Angkringan 88 Pangkalpinang
Mau Makan Jajanan Murah, Yuk ke Angkringan 88 Pangkalpinang, Bisa Santai Sambil Dengerin Live Musik - angkri3.jpg
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita
Aneka Jajanan seperti gudeg dan tujukan di Angkringan 88 Pangkalpinang

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ingin menyantap jajanan khas Yogyakarta dengan harga murah?

Sambil santai asyik ditemani live music?

Angkringan 88 Khas Jawa Yogyakarta kini hadir di Kota Pangkalpinang bisa menjadi satu tempat yang bisa dituju, tepatnya di kompleks Belakang Pujako Pangkalpinang.

Buka setiap hari, jam 17.00 WIB - 23.00 WIB, close order jam 22.00 WIB.

Menyajikan berbagai makanan jawa seperti gudeg seharga mulai Rp 3.000 Rp 5.000.

Jajanan tusukan seperti telur puyuh, hati ampela ayam, usus ayam, kulit ayam, ceker ayam, dan aneka seafood olahan dibanderol harga mulai dari Rp 3.000 - Rp 5.000.

Sedangkan untuk minuman segar mulai dari Rp 5.000 saja.

Soal rasa tak perlu diragukan, gudeg, makanan berbahan baku nangka dengan bumbu manis khas Jawa ini sangat lezat dan lembut saat disantap.

Bumbu khas ini memberikan sensasi tersendiri bagi pecinta makanan Jawa atau perantau yang sedang berada di Pulau Bangka ini.

Jajanan tusukan yang disajikan ditaburi dengan bumbu khas Jawa yang identik manis yang dibakar dan memberikan rasa gurih dan bikin nagih.

Apalagi didampingi dengan sambal bumbu racikan khas yang menambah kenikmatan, rasa pedas menyentuh lidah. Ada dua jenis sambal yakni sambal bawang dan sambal serai, bisa pilih, sesuai selera.

Konsep makan di Angkringan 88 berasa berada di kafe, pasalnya dibuat seolah-olah seperti itu, dengan gantungan lampu neon kuning yang digantung dan duduk lesehan hingga ditemani live music untuk memberikan kesan nyantai asyik.

Live music hampir setiap malam ada kecuali hari Kamis (malam jumat) dengan talent berbeda-beda.

Owner Angkringan 88, Irza mengatakan tempat jajanan khas Jawa ini baru berdiri tanggal 29 Januari 2021.

"Alhamdulillah, animo masyarakat lumayan banyak. Saya sengaja mau buka angkringan dengan konsep begini, jadi orang bisa nongkrong dengan murah, modal Rp10.000 saja sudah bisa dengar live music misalnya," ujar Irza, Jumat (5/2/2021).

Aneka Jajanan seperti gudeg dan tujukan di Angkringan 88 Pangkalpinang
Aneka Jajanan seperti gudeg dan tujukan di Angkringan 88 Pangkalpinang (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Bangkitkan Usaha Lewat Angkringan

Pandemi Covid-19 berhasil membuat usaha Irza ambruk, pasalnya daya beli menjadi menurun.

Pria usia 33 tahun ini memiliki usaha warung lempah kuning di area Pangkalpinang, tetapi tak berjalan baik ketika pandemi Covid-19 melanda.

Sehingga ia harus berpikir keras untuk bangkit di tengah pandemi, terbesitlah untuk membuka usaha Angkringan 88 di Kota Pangkalpinang ini.

Irza juga memiliki cabang di Sungailiat yang bernama Angkringan 87, berjalan mulai membaik saat ini.

Dengan berani dan sisa tabungan yang ada, agar dapat tetap bertahan di tengah pandemi dan tetap bisa memperkerjakan pegawainya, Angkringan 88 menjadi harapan baru untuknya agar bisa bangkit.

"Benar-benar terpuruk ketika pandemi, usaha di warung lempah kuning itu sepi, jadi buka usaha ini, apalagi kita tahu sekarang banyak orang jadi penganggur, niat buka ini juga supaya bisa kasih pekerjaan untuk orang lain juga, kita sama-sama berjuang," kata Irza.

Diakuinya, pernah suatu masa beberapa waktu lalu, untuk modal usaha saja, dirinya sempat dibantu teman terdekatnya.

"Jatuh bangun ketika usaha itu biasa terjadi, tapi kita selalu berusaha bagaimana agar bisa terus tumbuh walaupun kondisi begini," sebut Irza.

Pria asli Bangka Belitung ini kepikiran buka usaha khas Jawa, bermula saat iseng-iseng masak gudeg.

Ketika itu, dicicipi rekan-rekannya, kemudian menuai pujian hingga banyak yang mendorong untuk membuka usaha tersebut.

"Saya memang hobi masak, saya coba bikin karena saya juga suka makan masakan Jawa, kata teman saya rasanya enak, jadi saya buka angkringan. Saya sendiri belajar masak itu otodidak, tidak ada yang mengajar, " kata Irza.

(Bangkapos.com/ Cici Nasya Nita)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved