Perselingkuhan Gadis Belia yang Picu Demontrasi, Pamer Video Hubungan Intim pada Pacar
Poon sengaja menunjukkan video hubungan intim keduanya, yang membuat pacarnya emosi
Menurut dokumen Pengadilan Tinggi Hong Kong tentang kasus ini, Poon sedang hamil lima minggu ketika, pada bulan Desember, Chan mengatur perjalanan ke Taiwan untuk pasangan itu, membayar tiket pesawat dan akomodasi hotel.
Tanggal 17 Februari, mereka bertengkar lagi setelah hari sebelumnya juga bertengkar.
• Direkam Tengah Bertelanjang Dada di Ruang ATM, Andra Bocah Penjual Donat Alami Nasib Ini
Selama pertengkaran itulah Poon memberi tahu Chan bahwa bayi di rahimnya dikandung dengan mantan pacarnya.
Chan mengatakan Poon kemudian menunjukkan kepadanya video tentang dia berhubungan seks dengan pria lain.
Merasa marah, dia membenturkan kepalanya ke dinding dan mencekiknya dari belakang dengan kedua tangan sampai dia mati.
Dia kemudian memasukkan tubuhnya ke dalam koper merah muda dan membuang tubuhnya di semak-semak tinggi.
Dia melemparkan kopernya ke tempat lain, tetapi tetap menyimpan kartu ATM, kamera digital, dan iPhone miliknya.
Tak disangka, kasus pembunuhan Poon yang dilakukan oleh kekasihnya Chan itu memicu demo besar-besaran di Hong Kong.
Otoritas Hong Kong menggunakan permintaan Taiwan agar Chan diekstradisi sebagai alasan untuk mengusulkan undang-undang kontroversial untuk memungkinkan ekstradisi semacam itu.
RUU Ekstradisi itu akan memungkinkan tersangka kriminal dikirim ke Taiwan, serta China daratan.
Hong Kong belum memiliki perjanjian ekstradisi dengan Taiwan atau daratan China.
Tetapi banyak warga Hong Kong turun ke jalan sebagai protes atas rencana tersebut.
• 7 Manfaat Positif Berhubungan Intim Saat Pagi Hari, Kurangi Stres dan Lebih Bergairah
Mengingat pelanggaran hak asasi manusia China dan sistem peradilan yang sangat dikendalikan oleh pemerintah, mereka khawatir RUU Ekstradisi akan merugikan otonomi peradilan Hong Kong, yang didirikan di bawah prinsip "satu negara, dua sistem".
Taiwan juga sangat keberatan, menuduh pemerintah Hong Kong menggunakan permintaan ekstradisi Chan sebagai alasan untuk melanggar RUU tersebut.
RUU Ekstradisi telah ditarik karena protes yang meluas, tetapi kasus Chan masih dalam ketidakpastian.