Bos Pertamina Rosneft Justru Khawatir Warga Desa Sumurgeneng yang Kaya Mendadak Malah Jadi Miskin

Bos PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia justru khawatir warga Desa Sumurgeneng, Tuban, yang kaya mendadak malah jadi miskin

Editor: Dedy Qurniawan
kemenlu.go.id
Bos Pertamina Rosneft Justru Khawatir Warga Desa Sumurgeneng yang Kaya Mendadak Malah Jadi Miskin- Pertamina dan Rosneft Lanjutkan Kerja Sama Pembangunan Kilang Minyak Tuban 

BANGKAPOS.COM -  Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia Kadek Ambara Jaya justru khawatir warga Desa Sumurgeneng, Tuban, yang kaya mendadak malah jadi miskin.

Ini ia sampaikan menanggapi aksi warga satu Desa Sumurgeneng yang memborong mobil setelah mendapatkan miliaran dari pembebasan lahan proyek kilang minyak Pertamina-Rosneft Rusia.

Kadek mengaku sedih dan prihatin.

Seperti diketahui, warga Desa Sumurgeneng memborong ratusan mobil setelah memperoleh ganti untung pembebasan lahan proyek pembangunan kilang minyak. 

Mereka mendapat uang ganti untung lalu terlihat beramai-ramai membeli mobil.

Bahkan, ada satu keluarga di desa itu yang membeli tiga hingga empat mobil sekaligus.

Kadek mengaku prihatin dan sedih dengan fenomena yang terjadi tersebut. Kadek khawatir masyarakat yang mendadak jadi miliarder itu terancam miskin jika tak bisa mengelola uang dengan baik.

"Kalau ini (terancam miskin) terjadi, saya yang salah, karena tidak mengawal dan mendampingi mereka," kata Kadek, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Kadek menjelaskan, pihaknya akan melakukan riset sosial untuk memetakan kondisi warga di tiga desa tersebut.

Riset sosial itu akan dilakukan dengan menggandeng pihak ketiga.

"Kita akan gandeng tim riset dari Lembaga Antropologi Untuk Riset dan Analisa dalam rangka membangun cetak biru CSR (corporate social responsibility) perusahaan berbasis kearifan lokal," ungkapnya.

Pihaknya juga ingin melibatkan warga dalam berbagai program padat karya. Program itu merupakan salah satu upaya kehadiran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di tengah masyarakat.

Sebelum melibatkan warga, Pertamina Rosneft akan memberikan pembinaan dan pelatihan.

Sehingga, masyarakat memiliki skil yang baik.

"Kita punya kewajiban untuk membantu warga dari ring satu, apalagi warga saat ini kan mulai susah karena Covid-19," jelasnya.

Bos Pertamina Rosneft Justru Khawatir Warga Desa Sumurgeneng yang Kaya Mendadak Malah Jadi Miskin - Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, Kadek Ambara Jaya usai melakukan kegiatan reboisasi penghijauan pantai di Tuban.
Bos Pertamina Rosneft Justru Khawatir Warga Desa Sumurgeneng yang Kaya Mendadak Malah Jadi Miskin - Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, Kadek Ambara Jaya usai melakukan kegiatan reboisasi penghijauan pantai di Tuban. (KOMPAS.COM/HAMIM)

Masyarakat, khususnya yang tak memiliki lahan, bisa bergabung dalam program padat karya tersebut.

Sebab, masyarakat yang sebelumnya menggantungkan hidup dengan menggarap lahan orang lain kehilangan salah satu pemasukan mereka.

"Kalau punya lahan kan punya duit banyak nih, namun penggarapnya kan kasihan," jelasnya.

Sementara itu, proses pengerjaan proyek pembangunan kilang minyak masih dalam tahap pembersihan lahan.

Sebelumnya, Kepala Desa Sumurgeneng Gihanto mengatakan, dari 840 kepala keluarga (KK) di desanya, sebanyak 225 KK menjual tanah ke Pertamina.

Tanah itu dijual untuk pembangunan kilang minyak new grass root refinery (NGRR) yang merupakan kerja sama Pertamina dan perusahaan asal Rusia, Rosneft.

PT Pertamina juga menghargai tanah warga lebih tinggi dari biasanya, sekitar Rp 600.000 sampai Rp 800.000 per meter.

Rata-rata, warga mendapat uang sebanyak Rp 8 miliar dari penjualan tanah itu.

Gihanto menjelaskan, warga yang memiliki empat hektare lahan mendapat uang sebesar Rp 26 miliar.

Sebagian besar warga yang mendapat uang ganti untung memborong mobil.

Gihanto mencatat sudah ada 176 mobil yang dibeli warga desanya.

Aksi beli mobil itu terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Dalam video itu terlihat belasan truk towing yang membawa mobil baru antre di Jalan Desa Sumurgeneng.

Sebelumnya diberitakan, di satu desa, yakni Desa Sumergeneng, Tuban, Jawa Timur, dikabarkan kaya mendadak.

Mereka mendadak kaya karena mendapatkan ganti untung berjumlah miliaran per orang dari Pertamina.

Rerata, tiap warga mendapatkan Rp8 miliar.

Meski demikian, ada pula yang hingga Rp26 miliar.

Setelah mendapatkan itu, produk-produk mobil baru dari dealer berdatangan ke desa itu.

Ratusan mobil baru telah berada di desa tersebut.

Warga Desa Sumurgeneng mendadak kaya karena pembayaran ganti untung lahan yang digunakan untuk pembangunan grass root refinery (GRR) kilang minyak yang melibatkan Pertamina-Rosneft perusahaan asal Rusia.

(*)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bos Pertamina Rosneft Sedih Warga Tuban Ramai-ramai Borong Mobil, Khawatir Ini Bakal Terjadi..."

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved