Pedagang Bakso yang Nikah di Usia 12 Tahun Punya 16 Anak, Istri: Makan Tak Makan yang Penting Kumpul
Ia punya banyak keturunan karena keterusan bikin anak sebab inginkan bayi laki-laki|8 anak masih bersekolah, satu di antaranya mahasiswa kampus negeri
Makan tak makan yang penting kumpul
Memiliki belasan anak membuat mereka bersyukur dan bahagia.
Meski sebagai pedagang bakso keliling harus menghidupi belasan anak, Mulyono mengaku tetap senang.
Sebab, rumahnya menjadi ramai dengan suara anak-anak mereka.
Sang ibu, Partina menuturkan, pernah ada orang yang berniat mengasuh anaknya menjadi anak angkat.
Tetapi ia menolaknya.
Ia berprinsip, meski hidup tak mudah namun semua anak bisa berkumpul bersama orangtua mereka.
"Dulu ada yang mau diambil orang, tapi saya tidak mau, kasihan. Mau dikasih rumah, uang tapi saya tidak mau. Biarkan kumpul, makan tidak makan yang penting kumpul," kata dia.
Terancam tak punya tempat tinggal
Namun sayangnya, di tengah kebahagiaan tersebut, keluarga Mulyono dan Partina terancam tak memiliki tempat tinggal.
Mulyono bekerja sebagai penjual bakso keliling sedangkan istrinya berdagang di warung.
Mereka tak memiliki rumah sendiri dan hanya mengontrak rumah.
"Belum pernah punya rumah. Pindah-pindah terus. Kontrak-kontrak gitu," katanya.
Mereka menempati sebuah rumah di Jalan Krakatau Nomor 19 Malang, Jawa Timur sejak tahun 2015.
Tetapi, rumah yang mereka tinggali kini telah laku dijual oleh sang pemilik. Mulyono dan keluarganya diberi waktu hingga bulan Mei 2021 berada di rumah tersebut.
"Diberi waktu sampai Mei di sini," kata Mulyono.
Sumber: Kompas.com (Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Robertus Belarminus)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Mulyono dan Partina, Menikah di Usia 11 Tahun, Miliki 16 Anak tapi Terancam Tak Punya Tempat Tinggal"