Tentara AS sampai Kocar-kacir Dihujani Rudal Iran, Ada yang Tak Sadarkan Diri hingga Trauma Otak
Senjata itu lebih kuat daripada senjata apa pun yang diluncurkan untuk menyerang orang Amerika dalam satu generasi. Tetapi, 110 tentara yang selamat..
Ketika serangan dimulai, Johnson ditugaskan ke unit penerbangan Angkatan Darat, berkumpul dengan tentara di tempat penampungan di atas permukaan tanah.
Tempat itu memiliki sisi terbuka dan karung pasir yang menutupi beton.
Bunker ini dirancang untuk menghentikan roket yang lebih kecil, bukan rudal.
Johnson tidak ingat tiga ledakan pertama dan percaya, itu karena ledakan ketiga membuatnya dan tentara lain pingsan dalam waktu singkat.
Johnson, seorang ahli bedah penerbangan, bertanya apakah ada yang membutuhkan perhatian medis.
Tidak ada yang mengatakan ya, mendorong laporan awal ke Pentagon tentang tidak adanya cedera yang kemudian diumumkan oleh Trump.
“Faktanya adalah, setiap orang memiliki gejala cedera otak traumatis ini,” kata Johnson.
Baca juga: Mira Yura, Si Cewek Bertato di Dada yang Doyan Goyang TikTok, Dibunuh di Hotel, Ditemukan Ada Kondom
Baca juga: Amerika Serikat dan Israel Mendadak Murka, Jaksa ICC Bakal Selidiki Kejahatan Perang di Palestina
“Tapi gejala itu tidak signifikan dibandingkan dengan apa yang kita alami sepanjang malam.”
Anggota layanan mulai menerima pengujian sesudahnya.
Pasien dengan gejala paling signifikan dievakuasi dari Irak.
Johnson didiagnosis dengan cedera otak dan menghabiskan berminggu-minggu menerima terapi fisik, terapi wicara, terapi okupasi, terapi motorik mata dan perawatan psikiatri di Jerman.
Dia akhirnya kembali ke Timur Tengah untuk menyelesaikan misinya.
Berita Lain: Joe Biden Serang Milisi Pro Iran di Suriah
Joe Biden memerintahkan militer AS untuk menyerang Suriah.
Serangan itu ditujukan di wilayah timur, di mana menjadi basis milisi pro-Iran, sebagaimana diberitakan Intisari Online dari Al Jazeera.