Nasib Program Rumah DP 0 Persen Anies Baswedan, Realisasi Cuma 0,26 Persen, Kini Terganjal Korupsi
Program rumah DP 0 persen Anies Baswedan dinilai tak laku | Kini, program tersebut juga terganjal kasus korupsi
Saat awal menjabat, Anies menargetkan penyediaan 300.000 rumah dalam lima tahun, atau 60.000 rumah per tahun.
Namun, dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2021, tidak muncul anggaran untuk pembangunan rumah DP Rp 0.
"(Pembangunan) rumah DP Rp 0 tidak muncul di anggaran, tetapi justru pengadaan lahan terus-menerus. Yang kita sayangkan lahannya terus dibeli, tapi tidak dibangun," kata dia.
Baca juga: Si Wanita Emas Ajari Anies Baswedan Atasi Banjir dan Macet Semudah Membuat Donat, Siap Potong Jari?
Di samping mengalami kendala pembangunan, program rumah DP Rp 0 ternyata juga mengalami kendala penjualan.
Setahun setelah dibuka, baru 32 persen dari total 780 unit rumah yang berhasil dijual.
Banyak warga sebenarnya sudah mendaftar untuk menempati unit di Klapa Village tersebut.
Hanya saja, permohonan kredit mereka ditolak Bank DKI.
Penolakan terjadi lantaran calon pembeli, yang memiliki gaji setidaknya Rp 7 juta per bulan, juga mempunyai tanggungan kredit lain yang belum dilunasi.
Rata-rata memiliki tanggungan cicilan lain, seperti kredit sepeda motor. Beberapa juga memiliki pinjaman online.
Diberitakan sebelumnya, biaya cicilan untuk unit tipe 21 di Klapa Village adalah Rp 1,2 juta per bulan.
Sementara unit dengan tipe 35 dikenai harga cicilan sebesar Rp 2 juta per bulan.
(Penulis : Singgih Wiryono, Rindi Nuris Velarosdela/ Editor : Egidius Patnistik, Sandro Gatra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menilik Proyek Rumah DP Rp 0 Andalan Anies yang Terganjal Korupsi"