Liputan Khusus
Liputan Khusus - Yusra Layani COD Hingga Diskon, Pemilik Butik Atur Strategi Hadapi Online Shop
Suasana butiknya terlihat lengang. Hanya satu, dua pengunjung yang datang melihat-lihat koleksi baju muslimah di butik milik wanita asal Kota Padang.
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Wajah Yusra (48) tampak lesu saat membereskan busana muslim dagangannya di sebuah toko pakaian di Jalan Ahmad Yani Dalam, Pangkalpinang, Selasa (27/4/2021) sore.
Suasana butiknya terlihat lengang. Hanya satu, dua pengunjung yang datang melihat-lihat koleksi baju muslimah di butik milik wanita asal Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat ini.
"Biasanya bulan Ramadan, menjelang Idul Fitri sudah mulai ramai pembeli yang berkunjung, tapi sekarang tidak seramai dulu, paling berkunjung dan hanya sekedar melihat-lihat saja tanpa membeli,” ungkap pemilik Butik Anugrah Collection ini kepada Bangka Pos, Selasa (27/4/2021).
Ia pun mengeluhkan sepinya pembeli berimbas pada omzet yang jauh berkurang dibandingkan dua hingga empat tahun lalu.
Bahkan, kata Yusra, lebaran tahun ini penjualannya paling sepi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Wanita berhijab itu pun menengarai ada dua penyebab sepinya pembeli pada lebaran tahun ini.
Pertama, lemahnya daya beli mayarakat karena pandemi Covid-19 yang masih melanda.
Penyebab kedua, lantaran banyak masyarakat yang lebih memilih berbelanja baju di toko online atau e-commerce.
“Persaingan dengan toko online tidak bisa dihindari. Toko online semakin menjamur dan semakin menjadi pilihan konsumen yang mulai meninggalkan toko konvensional,” beber Yusra.
Ia menaksir, pembeli merasa lebih praktis membeli pakaian di online shop karena tak perlu mengeluarkan tenaga dan waktu untuk keluar rumah.
“Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19, banyak yang merasa lebih aman belanja secara online karena bisa langsung diantar ke rumah,” timpalnya.
Ia membenarkan, pakaian yang dibeli di toko online harganya lebih murah, namun juga berisiko.
"Kalau di toko online lebih murah, ya sah-sah saja tapi kan mereka (pembeli) enggak bisa lihat bahan dan tidak bisa mencobanya," paparnya.
Yusra menyebutkan menghadapi menjamurnya toko online, dirinya harus mengatur strategi agar tak kalah bersaing dengan gerai toko online atau e-commerce.
"Kita juga mau tidak mau harus mengikuti zaman. Selain diskon, kalau ada yang minta Cash On Delivery (COD) kita juga upayakan. Tapi hanya untuk pengantaran di wilayah sekitaran Pangkalpinang," ungkapnya.
Kondisi serupa dialami toko pakaian lainnya, TL Fashion di kawasan Jalan Ahmad Yani Dalam Pangkalpinang.
Seorang karyawan yang bertugas di butik tersebut mengaku omzet yang diperoleh menurun drastis dibanding Ramadan tahun lalu.
"Biasanya omzet satu bulan bisa Rp70 juta, kalau sekarang untuk dapat Rp 20 juta saja sulit," bebernya kepada Bangka Pos, Senin (26/4/2021).
Dia tidak menampik merosotnya omzet akibat menjamurnya bisnis online belakangan.
Namun daya beli masyarakat juga saat ini katanya lemah.
Menyikapi kondisi ini, tak jarang butik ini menawarkan diskon dan promo produk-produk baru untuk menarik konsumen datang membeli.
Sangat praktis
Sementara Nurhotimah (25) warga Bukit Merapin, Pangkalpinang mengaku sudah sejak lama belanja barang-barang fashion melalui toko online atau online shop.
Apalagi katanya, semenjak pandemi Covid-19 belanja online menjadi andalannya karena tidak perlu berinteraksi langsung dengan pedagang.
"Menurut saya membeli barang melalui aplikasi online terbilang sangat praktis. Tinggal ketik produk apa yang mau kita beli, lihat-lihat gambar dan harganya, tinggal klik untuk memesan," ujar Nurhotimah kepada Bangka Pos, Selasa (27/4).
Ia juga mengatakan membeli barang melalui online shop dari segi waktu sangat efisien karena tak perlu susah-susah keluar rumah.
"Kalau beli langsung butuh effort (usaha) yang lebih, harus berburu ke satu toko ke toko lainnya. Belum lagi kadang berdebat kecil dengan pedagang masalah penawaran harga," jelas Nurho sambil tertawa kecil.
Ia juga mengaku belanja di toko online harganya lebih miring dibanding membeli langsung di pusat perbelanjaan.
Selain itu di e-commerce kerap menyediakan voucher murah dan gratis ongkos kirim.
"Lebih hemat juga, apalagi untuk saya mencari barang concern kepada harga dulu," pungkasnya.
(Bangka Pos Cetak/mg5/mg4)