India Lockdown 14 Hari, Pria ini Ditemukan Pungut Makanan dari Tempat Pembuangan Sampah
Raju yang tidak memiliki makanan, pada Sabtu (1/5/2021) lalu, ditemukan sedang memungut makanan di tempat pembuangan sampah di Kone Pete dekat Alur...
Di New Delhi, lonjakan pasien Covid-19 yang tidak tertolong membuat krematorium kolaps dan kehabisan ruangan.
Pejabat di New Delhi pun didesak untuk menemukan lebih banyak situs untuk melakukan kremasi.
Hal itu lantaran kamar mayat di rumah sakit hingga krematorium telah dipenuhi oleh pasien Covid-19 yang meninggal dunia.
Saking penuhnya, seorang petugas polisi senior New Delhi mengatakan, orang-orang harus mengkremasi anggota keluarga yang meninggal bukan karena virus di krematorium khusus Covid-19.

"Itu sebabnya kami menyarankan lebih banyak krematorium harus didirikan," kata petugas itu kepada saluran berita NDTV.
Warga Negara Indonesia (WNI) di India, Mohd. Agoes Aufiya membenarkan krematorium di India yang sudah kolaps.
Bahkan, terdapat lahan parkir yang beralih fungsi menjadi krematorium.
"Yang sebelumnya berfungsi jadi tempat parkir menjadi tempat krematorium di luar bangunan."
"Ini yang dilakukan pemerintah saat ini untuk mengatasi lonjakan jenazah yang ada," tutur Agoes dalam talkshow Tribunnews.com, Sabtu (1/5/2021).
Mahasiswa Jawaharlal Nehru University (JNU) ini mengatakan, rumah sakit di New Delhi semuanya melebihi kapasitas atau overload.
Pemandangan pasien ada di luar rumah sakit lantaran terlalu penuh pun dapat terlihat.

"Bahkan ada yang juga sampai meninggal dunia karena tidak tertangani."
"Dan dengan kenaikan angka masyarakat yang terdampak Covid dan meninggal dunia juga berpengaruh terkait yaitu jumlah krematorium," ucapnya.
Sehingga membuat antrean di krematorium.
Karena itu, pemerintah New Delhi berinisiatif untuk menambah ruang luar untuk kremasi.