Deretan Minuman Soft Drink Tahun 90-an Khas Lebaran Idul Fitri, Nomor 1 Asli Bangka

BANGKAPOS.COM - Menjelang lebaran Idul Fitri 1442 H masyarakat berbondong-bondong membeli kebutuhan seperti baju lebaran hingga makanan dan minuman untuk disajikan kepada tamu yang hendak bersilahturahmi.

Sejumlah kue-kue kering hingga minuman soft drink seperti Sprite, Coca Cola, Fanta dan Big Cola menjadi buruan masyarakat untuk dikonsumsi saat lebaran.

Hal ini terbukti dari banyaknya toko-toko kelontong dan grosir yang menyediakan dan menambah stok minuman soft drink tersebut.

Namun tahukah kamu, sebelum adanya minuman-minuman tersebut, ada beberapa soft drink jadul yang populer dan menjadi primadona saat musim lebaran.

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa minuman soft drink yang sempat populer di era 90-an:

1. Bravo

Bravo adalah minuman berkarbonasi asli Bangka yang sempat ngetop tahun 70-an sampai 90-an awal. Masyarakat yang hidup pada masa ini, tentu tidak asing lagi dengan minuman Bravo. Apalagi menjelang lebaran, Bravo selalu menjadi pilihan yang tersaji di meja tamu.

Minuman ini dikemas dalam botol kaca transparan berukuran kurang lebih 20 cm dengan berbagai macam rasa dan varian warna seperti oranye, hitam dan hijau.

Sebenarnya, ada pasangan Bravo yakni City. Tapi kini City hilang di pasaran dan konon tak diproduksi lagi.

2. Orson/orintal

Minuman beruap atau limun yang diproduksi PT Oriental Langgeng Santoso ini menciptakan cita rasa khas Pekalongan yang sejak 1920 rasanya tidak berubah.

Owner PT Oriental Langgeng Santoso, FX Bernadi Sanyoto mengungkapkan, proses tradisional inilah yang membuat rasa dari masa ke masa tidak berubah.

Ada enam rasa limun yakni lemon, orange, sirsak, frambos, nanas, dan coffee mocca.

Sekarang minuman ini jadi primadona masyarakat Pekalongan dan sekitarnya.

3. Mirinda

Minuman ini dulu terkenal banget tahun 90-an. Varian rasanya juga banyak. Ada jeruk, lemon, melon, dan sebagainya. Tapi, ternyata ini udah nggak diproduksi lagi di Indonesia.

Mirinda sendiri pertama diperkenalkan di negara Spanyol pada tahun 1959. Dalam bahasa Inggris nama merek ini memiliki arti ‘admirable’ atau mengagumkan.

Saking ngetopnya minuman ini dulu, saat ini banyak e-commerce yang menjual botolnya untuk sekedar dijadikan barang koleksi.

4. Limun (Linggardjati)

Di tahun 90-an sampai awal 2000, limun jadul yang dikemas dalam botol kaca memang sangat populer. Biasanya, tutup botolnya terbuat dari tutup botol kaleng yang harus dibuka dengan pembuka botol khusus.

Harga limun cenderung lebih murah dibanding minuman bersoda. Limun bisa langsung diminum dengan es batu, sehingga membuat minuman ini nampak serupa dengan Orson.

Bedanya, Orson tidak mengandung soda, sedangkan limun sebagian besar mengandung soda.

5. Badak

Jauh sebelum minuman bersoda merek asing masuk ke Indonesia, warga Pematangsiantar justru sudah lebih dulu mengakrabi minuman bersoda merek Cap Badak, yang asli buatan Pematangsiantar, Sumatera Utara.

Manager Pemasaran Cap Badak, Panggabean, mengatakan, minuman ini awalnya diproduksi warga Swiss, Heinrich Surbeck, seorang sarjana teknik kimia dan koletor hewan kering serta tumbuhan pada tahun 1926.

Ada 2 jenis minuman berkarbonasi merek Cap Badak yang sampai kini masih lestari, yakni rasa sarsaparila dan kola.

Itulah minuman-minuman soft drink jadul yang pernah menemani masa kecilmu dulu, jadi gimana, udah kangen belom? Kira-kira masih ada enggak ya jualnya sekarang?

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)