Inilah Batu Sakhrah, Tempat Nabi Muhammad SAW Naik ke Langit Ketujuh dari Masjid Al Aqsa
Di kompleks Masjid Al Aqsa ada sebuah batu yang diyakini tempat Nabi Muhammad SAW hendak naik ke langit ketujuh
BANGKAPOS.COM – Kisah tentang Yerusalem tidak hanya soal konflik Israel dan Palestina saja.
Di kompleks Masjid Al Aqsa ada sebuah batu yang diyakini tempat Nabi Muhammad SAW hendak naik ke langit ketujuh dalam peristiwa Isra Miraj.
Batu itu bernama Sakhrah di Masjid Al Aqsa dan sampai sekarang masih bertahan.
Kubah Batu atau disebut Qubbat al-Sakhrah dalam bahasa Ibrani, ini terletak di dalam kompleks Masjid Al Aqsa.
Kubah Batu dianggap sebagai mahakarya arsitektur Islam.
Baca juga: Warga Israel Cari Perlindungan Bawah Tanah Saat Roket Hamas Terangi Tel Aviv Sepanjang Senin Malam
Kubah Batu atau dikenal juga Dome of the Rock yang terletak di tengah kompleks Masjid Al Aqsa merupakan bangunan abad ke-7 terletak di Kota Tua Yerusalem.
Dengan bentuk persegi delapan, Dome of the Rock menggunakan emas pada kubahnya.
Selama Fitnah Kedua, Masjid Al Aqsa dibangun oleh Khalifah Abd al-Malik antara tahun 687 dan 691 di situs kuil Romawi Jupiter Capitolinus.
Melansir dari aqsainstitute.com pada Sabtu (15/5/2021), tidak hanya Kubah Batu, di dalam kompleks Masjid Al Aqsa juga terhadap Sakhrah.
Sakhrah adalah batu yang terletak di tengah-tengah kompleks Masjid Al Aqsa, tepatnya di dalam Masjid Kubbah Ash-Sakhrah.
Diyakini batu ini sebagai pijakan Nabi Muhammad SAW ketika hendak bermi’raj ke langit ketujuh dalam peristiwa Isra dan Mi’raj.
Letak batu tersebut berada di ketinggian 1,5 meter dari tanah dan memiliki bentuk yang tidak beraturan.
Disebut sebagai jantung Masjid Al Aqsa, mengutip tulisan yang dilansir dari aqsainstitute.com dengan judul “Berbagai Keutamaan Ash-Sakhrah, Jantung Masjid Al-Aqsha”, Shakrah memiliki kedudukan istimewa yang diterangkan dalam berbagai dalil, antara lain”
Pertama, menjadi tempat ditiupnya sangkakala
Dan dengarkanlah (seruan) pada hari penyeru (malaikat) menyeru dari tempat yang dekat. (Qaaf : 41)
Para mufassir menafsirkan bahwa yang dimaksud dengan ‘Penyeru’ adalah Malaikat Israfil, sedangkan makna ‘tempat yang dekat’ adalah Shakhrah di Baitul Maqdis.
Ayat ini secara nyata telah menunjukkan bagaimana posisi Shakhrah nanti di akhir zaman.
Ia menjadi tempat Malaikat Israfil menyeru kepada manusia menuju padang Mahsyar, yaitu negeri akhir zaman, Palestina.
Kedua, merupakan bagian dari surga
Anas bin Malik bekata, “Sesungguhnya surga merindukan Baitul Maqdis, Shakhrah Baitul Maqdis berasal dari surga, dan ia adalah pusat bumi”
Pernyataan Anas bin Malik ini menunjukkan bahwasanya ada dua batu surga yang diturunkan ke bumi ini, yaitu Hajar Aswad di Makkah, dan Shakhrah di Al-Aqsha.
Ketiga, bagian paling suci di Al-Aqsha
Tsaur bin Zaid, seorang Tabiin berkata, “Bagian tersuci bumi adalah Syam, bagian tersuci Syam adalah Palestina, bagian tersuci Palestina adalah Baitul Maqdis, bagian tersuci baitul Maqdis adalah bukit (tempat Al-Aqsha berada), bagian tersuci bukit adalah Masjid, dan bagian tersuci dari Masjid Al-Aqsha adalah Shakhrah”
Keempat, Nazar Nabi Ya’kub
Pada suatu malam nabi Ya’kub pernah melakukan sebuah perjalanan.
Karena kelelahan, beliau tertidur pada sebuah batu, kemudian bermimpi melihat tangga yang memanjang dari langit ke bumi.
Malaikat pun ketika itu turun padanya.
Saat beliau terbangun, kemudian bernazar jika bisa pulang ke keluarganya dalam keadaan selama, maka ia akan membuat sebuah masjid di atas tempat beliau bermimpi tadi.
Ibu Katsir berkomentar bahwa Baitul Maqdis lah masjid yang dimaksud.
Kelima, kiblat salat para Nabi pada masa sebelum hirah Rasulullah Saw.
DR. Fathi Zaghrut dalam bukunya ‘An-Nawazil fi Tarikhil Islam’ mengatakan, “Kubbah Ash-Shakrah ini menjadi kiblat para Nabi hingga pada masa Rasulullah sebelum hijrah.”
Riwayat dan literatur menjelaskan kedudukan Shakhrah dalam sejarah Islam.
Ia menjadi simbol kiblat yang begitu bersejarah, lama dan bernilai tinggi.
Keenam, berada di masjid yang dikelilingi kaligrafi Yasin (Qalbul Quran)
Batu Ash-Shakhrah berada di dalam Masjid Kubbah Ash-Sakhrah yang berbentuk segi enam dan dikelilingi dengan kaligrafi Yasin.
Surat Yasin merupakan Qalbul Qur’an (jantungnya Al-Qur’an).
Maka jantung umat Islam yang artinya barometer baik dan buruknya umat itu terletak di Masjid Al-Aqsha.
(intisari.grid.id)