Karsiti Lenyap Diterkam Buaya saat Memancing, Dadang Duel Lawan Buaya 4 Meter

Dari dua serangan buaya ini satu korban hingga saat ini belum ditemukan semantara satu korban berhasil selamat setelah duel lawan sang buaya yang

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
freepik.com
ilustrasi buaya 

BANGKAPOS.COM-Dua serangan buaya terjadi di Kabupaten Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kabupaten Banyuasin provinsi Sumatera Selatan.

Dari dua serangan buaya ini satu korban hingga saat ini belum ditemukan semantara satu korban berhasil selamat setelah duel lawan sang buaya yang hendak memangsanya.

Karsiti (45) dan Selin (17), ayah dan anak warga Dusun 04, Desa Ganesha Mukti, Kecamata Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, diterkam buaya saat sedang memancing, Minggu (30/5/2021).

Nahas, dalam kejadian itu Karsiti dimangsa buaya, sedangkan Selin berhasil selamat dan melaporkan kejadian itu ke perangkat desa setempat.

Duel Warga Vs Buaya di Bangka Belitung, Dadang Dilepaskan Setelah Mencongkel Mata Reptil Ganas Itu - Maryani (berdiri) serta kerabatnya saat menunggui Dadang yang tertidur di ruang perawatan, Senin (31/5/2021).
Duel Warga Vs Buaya di Bangka Belitung, Dadang Dilepaskan Setelah Mencongkel Mata Reptil Ganas Itu - Maryani (berdiri) serta kerabatnya saat menunggui Dadang yang tertidur di ruang perawatan, Senin (31/5/2021). (Posbelitung.co/BryanBimantoro)

Camat Muara Sugihan Welli Ardiansyah mengatakan, kejadian berlangsung sekitar pukul 20.30 WIB, di mana keduanya datang ke lokasi yang berada di jalur 15 Kabupaten Banyuasin.

Sesampainya di sana, ayah dan anak ini langsung memancing tanpa melihat lokasi di sekitar.

Secara mendadak, seekor buaya langsung menerkam keduanya yang sedang ada di atas perahu hingga terbalik.

Selin berhasil selamat dan naik ke permukaan sungai, sementara Karsiti diseret oleh buaya dan sampai saat ini belum ditemukan.

"Kami masih mencari Karsiti bersama warga dan polisi yang sampai sekarang belum ditemukan. Yang selamat hanya anaknya, sementara ayahnya hilang," kata Welli melalui sambungan telepon, Selasa (1/6/2021) seperti dikutip dari kompas.com.

Menurut Welli, warga memang sering memancing di lokasi tersebut.

Dengan kejadian ini, warga diminta untuk menghindari tempat itu agar tak ada korban lain.

"Yang selamat hanya anak korban. Sekarang di lokasi kami minta warga untuk tidak memancing dulu, karena bahaya. Kami juga masih fokus mencari korban," jelasnya.

Kapolsek Muara Padang Iptu Ginting juga membenarkan kejadian tersebut. Mereka saat ini masih mencari korban.

"Kalau informasi dari warga memang ada, tetapi kami masih harus memastikan. Sekarang masih dilakukan pencarian," ujarnya.

Congkel Mata Buaya

Dadang (54) seorang warga di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung berduel dengan buaya sepanjang empat meter yang menerkamnya.

Ia berhasil dilepaskan setelah mencongkel mata sang reptil ganas tersebut.

Dadang selamat.

Meski demikian, kaki telapak kaki hingga setengah pahanya harus terluka.

Posbelitung.co (bangkapos.com group) menyambanginya di ruang perawatan RSUD Belitung Timur, Senin (31/5/2021).

Dadang (54) terlihat tengah tertidur dengan kaki kanan dibungkus perban rapat dari telapak kaki hingga setengah pahanya.

Kaki kirinya terlihat tidak ada luka namun di ujung-ujung kuku kakinya hingga beberapa area telapak kakinya terlihat banyak darah kering.

Tampak beberapa luka lecet di bagian tubuh lainnya.

Dia baru saja melakukan operasi pemasangan pen pada kaki kanannya karena patah setelah bergulat dengan buaya tidak jauh dari rumahnya di Pangkalan Perahu Perumahan Minapolitan, Desa Baru, Manggar, Belitung Timur pada Minggu (30/5/2021) pukul 19.00 WIB.

Istrinya bernama Maryani (55) terlihat sedih namun berusaha tegar.

Itu terlihat dari sorot matanya melihat suaminya tertimpa musibah seperti ini.

Dia bersyukur sekali karena suaminya masih bisa selamat dari ganasnya serangan buaya.

Kronologis

Maryani menceritakan awalnya Dadang ingin menyiapkan perahu untuk mencari nafkah keesokan harinya bersama temannya.

Namun, saat dia tengah menurunkan perahunya tiba-tiba dia disambar buaya.

Sontak dia teriak meminta pertolongan kepada temannya.

Mendengar teriakan Dadang, temannya yang tengah menyiapkan perahu di sisi lainnya langsung membantu.

Temannya memegang ekor buaya tersebut yang sudah membawa Dadang ke tengah sungai.

Sedangkan Dadang, menurut istrinya, sudah dalam kondisi memeluk buaya tersebut.

"Untuk mempertahankan diri, suami saya memukul-mukul buaya itu. Pertama kena jari, kemudian badan, lalu terakhir kena mata buaya.

Saat mencongkel matanya itulah, akhirnya dilepaskan dari buaya itu," kata Maryani yang mengatakan ukuran panjang buaya tersebut hampir empat meter dengan besaran lebih dari pelukan orang dewasa.

Maryani mengatakan sepengetahuannya tidak pernah suaminya menceritakan pernah melihat buaya di sekitar area tersebut.

Karena itu, saat tahu suaminya digigit buaya Maryani merasa kaget dan sedih.

Dia mengharapkan kepada pemerintah agar bisa mengantisipasi kejadian-kejadian seperti ini.

Maryani tidak ingin ada Dadang kedua yang menjadi korban keganasan binatang ini.

"Kalau bisa ditangkap supaya tidak membahayakan para nelayan lainnya. Karena di situlah tempat kami mencari makan dan penghidupan," harap Maryani.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved