Human Interest Story
Ingin Menjadi Peternak Ulat Hongkong, Berikut Tips Budi dayanya
Bagi sebagian orang ulat merupakan hewan melata yang menjijikan. Namun beda halnya dengan Acik (48), Warga Jalan Letkol Letkol Saleh Ode, Kelurahan
Penulis: Cepi Marlianto |
BANGKAPOS.COM , BANGKA – Bagi sebagian orang ulat merupakan hewan melata yang menjijikan. Namun beda halnya dengan Acik (48), Warga Jalan Letkol Letkol Saleh Ode, Kelurahan Kacangpedang, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung (Babel)
Melalui tangan dinginnya, ulat Hong Kong yang memiliki kandungan protein sangat tinggi juga kalori yang sangat berguna untuk pakan berbagai hewan lainnya bisa bisa menjadi bisnis yang cukup menjanjikan
Harga jualnya saja bisa mencapai Rp 100.000 per kilogram. Denan beternak ulat Acik bisa mendapatkan omzet hingga Rp1,6 juta per bulan.
Ulat bernama latin Tenebrio molitor sering digunakan sebagai pakan ikan, burung, reptil dan berbagai jenis binatang peliharaan lainnya.
Namun, selama burung kicauan masih menjadi hobi dan dibudidayakan oleh masyarakat, Ulat Hong Kong akan laris manis di pasaran.
Selain burung, binatang peliharaan lainnya yang lazim diberi makan jenis ulat ini, belum lama ulat Hong Kong telah mendapat ijin dari Badan Keselamatan Makanan Eropa atau European Food Safety Authority (EFSA) sebagai makanan manusia.
Tertarik untuk beternak ulat Hong Kong dengan perawatan yang cukup mudah dan dapat menghasilkan jutaan rupiah, berikut Acik membagikan tips budidayanya.
1. Menyediakan tempat budidaya
Sediakan tempat yang akan dijadikan untuk budidaya ulat Hong Kong. Biasanya Acik menyiapkan tempat berupa kotak dengan ukuran 60 cx 40 centimeter dengan tinggi 7 centimeter yang nantinya bakal dijadikan sebagai tempat ulat berkembang biak.
Jangan lupa kotak tersebut dilapisi dengan lakban warna coklat. Hal itu menjaga agar ulat tidak bisa keluar dari kotak.
2. Tempatkan ulat hongkong di wadah berbeda
Ulat Hong Kong mengalami metamorfosis yang sempurna. Ulat Hongkong berada di fase larva setidaknya selama 8-10 minggu. Maka dari itu saat ulat berubah menjadi kumbang, pastikan pupa ulat Hong Kong dipindahkan ke wadah yang berbeda.
Kebanyakan spesies kumbang adalah karnivora dan akan memakan ulat Hong Kong tersebut. Apabila tidak, kumbang dan ulatakan memakan pupa tersebut jika tidak dipindahkan.
Jika terdapat pupa di dalam wadah ulat Hongkong, pindahkan pupa tersebut ke wadah yang dilapisi tisu. Pupa akan menempel pada lapisan tisu tersebut ketika bermetamorfosis. Ulat Hongkong berada di tahap pupa selama 6-24 hari.
3. Ganti lapisan wadah satu minggu sekali