Berita Pangkalpinang
Kepala Kejari Pangkalpinang Launching Kopi Dinding, Program Sosial Berbagi dengan Orang Tak Mampu
Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pangkalpinang Jeefferdian melaunching program "Kopi Dinding" di Temu Coffe Caffe Jalan Stania.
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM , BANGKA -- Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Pangkalpinang Jeefferdian melaunching program "Kopi Dinding" di Temu Coffe Caffe Jalan Stania, Taman Bunga, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang, Kamis (10/06/2021).
Kopi Dinding sebetulnya hanya sebuah istilah saja, kopi dinding merupakan program berbagi sesama manusia, melatih kesetiakawnan dengan berbagi bersama.
Cara kerja Kopi Dinding sendiri dengan menempelkan sticky note di papan yang sudah disediakan oleh Temu Coffe, lalu ketika proses pembayaran konsumen bisa membayar lebih, dan kelebihannya itu dituliskan dalam note kecil dan bisa digunakan oleh orang yang membutuhkan.
Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil (Molen) dan Jeefferdian menjadi orang pertama yang menempelkan sticky note pada papan Kopi Dinding tersebut, dan diikuti oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang turut hadir, dan tamu undangan lainnya.
"Nanti kalau orang itu belanja disini Rp 10.000 dia bisa bayar Rp 20.000 atau lebih, dana kelebihannya itu ditulis di sticky note dan ditempelkan di dinding yang sudah disediakan. Lalu penikmatnya siapa, penikmatnya adalah orang-orang yang kurang mampu," saran Jeefferdian dalam sambutannya di launching Kopi Dindin di Temu Coffe.
Kata Jeef sapaan akrab Jeefferdian untuk orang yang kurang mampu silahkan menikmati kelebihan pembayaran tersebut. Lalu ada orang yang lupa membawa uang juga bisa membayar melalui sticky note tersebut namun nanti diganti.
"Inilah program yang sudah lama kita tinggalkan dan kita lupa dengan teman-teman kita yang kurang mampu, maka program berbagi kasih sayang ini perlu kita tularkan virus-virus kebaikannya, kepada siapa saja, di mana saja," sebutnya.
"Jadi yang jarang-jarang masuk kesini juga bisa menikmati, seperti pengemis, bisa saja tukang cuci, kuli panggul, siapa pun itu yang kira-kira ragu untuk masuk ke sini karena tidak mampu bayar. Jadi dengan program ini kita ingin memupuk lagi kesetiakawanan, rasa peduli sesama," lanjutnya.
Lalu yang menikmati pembayaran melalui sticky note itu tidak perlu tahu siapa yang menuliskannya, dan yang menulis juga tidak akan pernah tahu siapa yang menikmatinya.
"Yang mentraktir tidak tahu siapa yang ditraktir, dan yang ditraktir tidak tahu siapa yang meneraktir biarkan saja penghuni langit yang mencatatnya. Nanti yang membutuhkan langsung bisa mengambil di papan dengan tempelan sticky note itu," jelasnya.
Kata Jeef, ia hanya ingin menularkan virus kebaikan kepada siapa saja tidak ada maksud dan tujuan lain, dan sudah banyak dilaksanakan di beberapa provinsi lainnya.
"Dulu di Turki yang seperti ini disebutnya roti gantung, jadi roti digantung lalu kalau ada yang kurang mampu boleh mengambil roti itu secara gratis, di Italia juga sudah ada seperti ini dan daerah lainnya juga sudah ada. Maka ini harus menjadi budaya untuk semua, dan menurut saya dari mana pun asalnya yang penting kita bisa menularkan virus kebaikan ini kepada siapa saja, dan kita bisa terapkan di sini," ungkap Jeef.
Tidak hanya itu, menurutnya dengan program Kopi Dinding ini juga bisa melatih kedermawanan seseorang, peran sosial, dan saling peduli sesama manusia.
"Jadi tidak usah takut rugi, karena setelah kita tempelkan di dinding Insyaallah penghuni langit sudah mencatatnya, kemudian ini updatenya kantin kejujuran dulu yang ada di sekolah, jadi melatih kejujuran orang yang ngopi di sini dan melatih kejujuran pemilik coffe juga," pungkasnya.
Dia pun berharap, program sosial Kopi Dinding dapat terus berlanjut hingga nanti, bahkan ditularkan kepada warung kopi (Warkop) atau tempat makan lainnya.