Pasien Isolasi Mandiri Jangan Minum Obat Sembarangan, ini Daftar Obat Covid-19 yang Dilarang Diminum

Meski pasien tidak memiliki gejala, pemberian obat sembarangan tetap bisa menimbulkan efek samping. Sebab, obat harus diberikan sesuai kondisi ...

freepik
Ilustrasi obat 

Pasien Isolasi Mandiri Jangan Minum Obat Sembarangan, ini Daftar Obat Covid-19 yang Dilarang Diminum

BANGKAPOS.COM -- Berbagai macam hoaks atau berita bohong beredar di masyarakat Sejak pandemi Covid-19 muncul.

Adapun salah satunya adalah pesan soal list obat untuk pengobatan di rumah.

Sayangnya, pesan itu sudah beredar luas dan dianggap benar oleh sebagian orang.

Padahal secara tegas pemerintah menyangkal kebenaran pesan tersebut.

Sebab, pasien Covid1-9 tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat baik bagi gejala ringan maupun tanpa gejala.

Baca juga: Luhut Binsar Minta Maaf kepada Seluruh Rakyat Indonesia jika Penanganan PPKM Darurat Belum Optimal

Melalui laman resmi covid19.go.id, pesan yang banyak beredar soal list obat tersebut dipastikan hoaks atau salah.

Dokter spesialis paru sekaligus Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia, dr Erlang Samoedro, SpP(K) menegaskan, pemberian obat tanpa pengawasan medis tidak boleh dilakukan.

Meski pasien tidak memiliki gejala, pemberian obat sembarangan tetap bisa menimbulkan efek samping.

Sebab, obat harus diberikan sesuai kondisi pasien dan tiap orang pasti mengalami keadaan yang berbeda.

Menambahkan penjelasan tersebut, Adam Prabata, dokter umum sekaligus kandidat Phd di Medical Sciene Kobe University menjelaskan.

Obat-obatan memiliki efek samping, dan bisa berbahaya jika diminum tanpa konsultasi dokter.

Efek samping ini bisa berupa gangguan liver hingga ginjal.

Baca juga: Perusahaan Senjata AS ini Memproduksi Pistol Asli Mirip Senjata Mainan, Kini Dapat Kecaman

Ketika Istri Pergoki Suami Selingkuh dengan Tetangga Hingga Hamil, Cara Balas Dendamnya Bikin Ngakak

Karenanya, masyarakat diimbau untuk tetap menjalani perawatan seperti yang sudah dianjurkan.

Jangan sekali-kali memberi obat asal-asalan tanpa adanya resep dari dokter, apalagi jika Kawan Puan adalah pasien bergejala.

Kawan Puan harus mendapatkan obat sesuai gejala yang dirasakan dan hanya dokter yang tahu apa obat yang tepat.

Ada beberapa obat yang harus dihindari pasien Covid-19 isolasi mandiri. Apa saja?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) membuat daftar obat yang harus dihindari pasien Covid-19 isolasi mandiri di rumah.

Obat-obatan tersebut adalah antibiotik, steroid, hidroksiklorokuin, lopinavir/ritonavir dan remdesivir.

Deretan obat ini termasuk golongan keras dan tidak boleh sembarangan dikonsumsi.

Baca juga: Ketika Gisella Tetap Pede Tampil Kenakan Baju Kusut, Lihat Gaya Seksinya ini

Baca juga: Besok Senin 19 Juli 2021 Puasa Arafah, Berikut Bacaan Niat dan Keutamaannya

Baca juga: Cara Mudah Merekam Pembicaraan di WhatsApp Tanpa Harus Takut Ketahuan

"Jangan melakukan pengobatan sendiri dengan steroid.

Penggunaan berlebihan sterodi dapat berdampak serius dan mengancam nyawa, termasuk infeksi mukormikosis (jamur hitam)," tulis WHO di akun Instagram resminya. 

Penggunaan antibiotik tidak disarankan bagi pasien Covid-19 yang isolasi mandiri karena virus corona adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Antibiotik tidak akan berdampak pada virus.

Sementara untuk Remdesivir, WHO belum merekomendasikan pemberiannya pada pasien Covid-19 baik derajat ringan atau berat.

Hal itu karena belum ditemukannya bukti yang cukup kuat bahwa penggunaan obat Covid-19 jenis ini bermanfaat.

Untuk pasien tanpa gejala, asupan yang aman dikonsumsi meski tanpa pemeriksaan adalah konsumsi vitamin.

Melansir Kompas.com, Ketua PDPI, dr Erlina Burhan menyebutkan beberapa vitamin yang bisa dikonsumsi pasien tanpa gejala.

Di antaranya konsumsi salah sat dari 3 jenis vitamin C berikut:

- Vitamin C non acidic 3 kali sehari 500 mg selama 2 minggu, atau

- Vitamin C tablet isap 2 kali sehari 500 mg selama 1 bulan, atau

- Multivitamin mengandung vitamin C, D, E, dan Zink, sebanyak 2 tablet sehari selama 1 bulan.

Pasien juga disarankan mengonsumsi vitamin D 1 kali sehari selama 1 bulan.

Nah Kawan Puan, jadi jangan sembarangan dan mudah percaya dengan berita yang belum tentu kebenarannya ya.

(*/ TribunnewsBogor.com/ Tribunnews.com)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved