Berita Pangkalpinang
Bepergian Keluar Masuk Babel via Bandara, Jangan Lupa Siapkan Aplikasi PeduliLindungi!
Aplikasi PeduliLindungi, menjadi perhatian penting yang perlu disiapkan oleh pelaku perjalanan yang hendak bepergian melewati Bandara Depati Amir
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: khamelia
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Aplikasi PeduliLindungi, menjadi perhatian penting yang perlu disiapkan oleh pelaku perjalanan yang hendak bepergian melewati Bandara Depati Amir Pangkalpinang.
Pasalnya, implementasi Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 847 Tahun 2021 Tentang Digitalisasi Dokumen Kesehatan Bagi Pengguna Transportasi Udara Yang Terintegrasi ini sudah mulai diterapkan pihak bandara.
Penerapan aplikasi ini guna untuk memudahkan dan memperketat keamanan seperti pemeriksaan dokumen kesehatan agar menekan terjadinya adanya dokumen palsu.
Serta perjalanan calon penumpang akan lebih cepat dan terhindar dari kerumunan, karena hanya perlu menunjukan QR barcode dari aplikasi tersebut.
"Sekarang untuk proses validasi dan memasukan data dokumen kesehatan menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Jadi faskes yang sudah terdaftar di NAR, harus memasukan data penumpang yang melakukan antigen atau PCR, akan langsung masuk di PeduliLindungi dan diperiksa kembali oleh pihak bandara dengan alat scan barcode," ujar Executive General Manager PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Depati Amir (BDA) Pangkalpinang, Muhammad Syahril, Sabtu (31/7/2021).
Saat ini, bandara memiliki 5 alat scan barcode dengan rincian satu scan berada di area terminal keberangkatan dan 4 scan barcode berada di check in counter.
"Nanti akan ditambah lagi, kita ada 12 tempat check in counter. Pada masa uji coba ini, sudah dilakukan dari tanggal 15 Juli 2021, setelah berkoordinasi, kita sudah sepakat penggunaan pemeriksaan dokumen menggunakan ini, InsyaAllah tanggal 2 Agustus 2021, sambil kita coba evaluasi juga," kata Syahril.
Terhitung 15 hari uji coba menerapkan pemeriksaan dokumen dengan PeduliLindungi, ada beberapa catatan yang diperoleh pihak bandara.
"Sampai saat ini, evaluasinya masih banyak faskes yang beluk menginput data hasil dari pemeriksaan kesehatan ke NAR sehingga tidak masuk ke aplikasi PeduliLindungi, mudah-mudahan dengan rapat kemarin, minimal sudah membaik. Kalau persentase kemarin, kita lihat sudah banyak yang layak terbang," kata Syahril.
Pada masa transisi penggunaan aplikasi PeduliLindungi, bagi penumpang yang belum terbaca QR Barcode di aplikasi PeduliLindungi, maka akan diperiksa secara manual.
Bangkapos.com/Cici Nasya Nita