Heboh, Warga Tangkap Ikan Toman Berukuran 1 Meter, Coba Mangsa Kucing dan Ditawar Rp 800 Ribu

Ikan Toman ini saya tangkap dengan dijebak pakai waring tempat memelihara ikan lele, karena ikan

Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Edwardi
Ikan Toman dengan panjang hampir 1 meter berhasil ditangkap Agus, warga Jalan Batako Sungailiat. 

Berdasarkan penelusuran Bangkapos.com dari Wikipedia, Ikan Toman sejenis ikan buas dari suku ikan gabus (Channidae).

Toman dapat tumbuh besar mencapai panjang lebih dari satu meter dan menjadi spesies yang terbesar dalam sukunya

Ikan ini berkepala dan bermulut besar serta bergigi runcing tajam. Tubuh bulat panjang seperti torpedo dengan ekor membulat.

Ikan Toman tergolong ikan buas yang memangsa aneka jenis ikan lainnya, serta hewan-hewan lain seperti serangga dan kodok yang berada di lingkungannya.

Dibalik keberadaan Ikan Toman yang diburu karena mengganggu jenis ikan lain.

Ikan Toman ternyata salah satu jenis ikan air tawar yang digemari.

Ikan Toman sendiri bukan ikan asli Pulau Bangka.

Keberadaannya di Pulau Bangka awalnya untuk kepentingan reklamasi timah.

Ikan-ikan ini didatangkan dari Pulau Sumatera untuk mengisi kolong-kolong bekas penambangan timah.

untuk Dagingnya yang putih lembut menjadikan Ikan Toman sebagai salah satu favorit untuk ikan bakar, digulai atau dimasak sup. Toman juga kerap diasinkan dan dijual ke Jawa sebagai ‘ikan gabus’ asin.

Di Singapura, toman dipelihara di kolam-kolam dan saluran untuk rekreasi memancing. Ikan ini disukai pemancing karena ‘tarikannya’ yang kuat ketika menyambar umpan di ujung kail.

Ikan Toman yang muda berwarna indah dan disukai sebagai ikan akuarium. Karenanya, ikan ini kerap diekspor sebagai ikan hias ke mancanegara, termasuk ke Amerika Serikat.

Belakangan ikan-ikan ini menimbulkan masalah di sana. Tahun 2002 dan 2003 ditemukan empat ekor toman di perairan di Maryland dan Wisconsin.

Diduga, ikan-ikan ini terlepas atau dilepaskan dari akuarium.

Keberadaan ikan-ikan ini telah menggelisahkan pihak yang berwenang di negara itu karena dikhawatirkan akan berbiak, menginvasi dan mengganggu keseimbangan komunitas alami di perairan setempat.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved