Berita Pangkalpinang
Sudah Dua Kali Vaksin Tapi Masih Bisa Positif Covid-19, Begini Penjelasan Dokter
Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus M Hakim kembali terpapar Covid-19 meski sudah mendapatkan dua kali dosis vaksin.
Penulis: Andini Dwi Hasanah |
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang, dr Masagus M Hakim kembali terpapar Covid-19 meski sudah mendapatkan dua kali dosis vaksin dan sudah pernah terpapar Covid-19 sebelumnya.
Saat dihubungi Bangkapos.com melalui pesan Whatsapp, dr Hakim mengakui dirinya kembali terpapar Covid-19 dan terhitung sejak kemarin Senin (2/8/2021) kemarin ia kembali menjalani isolasi mandiri.
Diakui Hakim, terpapar Covid-19 kali ini sedikit berbeda sebab dirinya memiliki gejala bukan seperti kemarin dirinya yang berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala).
Baca juga: Unik, Ada Durian Lagi di Dalam Durian, Ditemukan di Puding Besar Kabupaten Bangka
"Sekali ini sepertinya varian delta, saya muntah, menggigil, badan pegal-pegal, dan sakit kepala berat. CT value PCR saya 22," ungkap Hakim melalui pesan Whatsapp kepada Bangkapos.com, Senin (2/8/2021).
Pelaksana Harian (Plh) Kadinkes Kota Pangkalpinang seklaigus Kabid Pelayanan Sumber Daya Kesehatan (PSDK) Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang dr Tri menyebut, kekebalan tubuh tidak bisa langsung terbentuk setelah divaksin Covid-19 sehingga kepatuhan terhadap protokol kesehatan harus selalu diaplikasikan seluruh masyarkat baik yang belum divaksinasi maupun yang telah menerima suntikan dosis vaksin pertama dan kedua.
"Kita perlu pahami meskipun kita sudah divaksinasi covid kita masih memiliki risiko untuk terpapar dan tertular virus Covid-19. Dengan vaksinasi itu diharapkan tubuh lebih kuat terhadap paparan virus Covid-19. Sehingga apabila tetap tertular, sakitnya ringan dan tidak mengalami gejala berat, bukan sama sekali tidak bisa lagi terpapar," jelas Tri kepada Bangkapos.com, Selasa (3/8/2021).
Kata Tri, bisa jadi terpapar dua kali itu disebabkan karena varian yang berbeda.
"Mungkin sebelumnya varian apa, dan terpapar lagi dengan varian beda lagi, terus ditambah daya tahan tubuh yang kurang semakin mudah virus dapat masuk. Terus kebiasaan kita orang Indonesia malas untuk berjemur," tuturnya.
Tri menegaskan, gejala pasien Covid-19 akan lebih berat jika belum divaksinasi.
"Jadi fungsi vaksin itu bukan dia tidak bisa terpapar lagi karena sudah vaksin, tapi tidak lagi berat gejalanya kalau dia terkonfirmasi dibanding orang yang belum pernah vaksin sama sekali. Tidak mengakibatkan pneumonia infeksi yang menimbulkan peradangan dikantung udaha pada paru-paru," paparnya.
Dengan demikian, Tri mengingatkan agar saat di luar rumah harus selalu melakukan 5M yaitu, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)