Inilah Daftar Uang Kuno Termahal dan Paling Dicari Kolektor Barang Antik, Ada Uang Indonesia Loh
Begitulah, bagi para kolektor, uang kuno memiliki nilai tersendiri sehingga mereka rela merogoh kocek berpapun untuk mengoleksi barang antik itu.
Penulis: fitriadi | Editor: fitriadi
BANGKAPOS.COM - Uang kuno jadi buruan para kolektor barang antik.
Mereka rela menghabiskan uang dalam jumlah banyak hanya untuk mendapatkan koleksi uang kuno.
Terkadang, harganya tidak masuk akal, tembus miliaran rupiah.
Tapi begitulah, bagi para kolektor, uang kuno memiliki nilai tersendiri sehingga mereka rela merogoh kocek berpapun untuk mengoleksi barang antik itu.
Saat ini, rekor harga koin kuno termahal masih dipegang oleh Flowing Hair Silver edisi 1795 yang dibuat dari bahan material perak oleh pemerintah Federal AS.
Satu koin Flowing Hair Silver tercatat memiliki harga jual mencapai Rp141 miliar.
Nah, selain Flowing Hair Silver edisi 1795, ada juga uang kuno Indonesia yang dijual dengan harga mahal.
Baca juga: Harga Terbaru Uang Koin Rp1000 Bergambar Kelapa Sawit, Bank Indonesia dan Kolektor Buka Fakta
Di Indonesia, uang kuno Rp 1.000 kertas bergambar Presiden Soekarno pernah dijual dengan harga fantastis Rp 5 miliar.
Meski harganya tak masuk akal, uang kuno itu tetap banyak dicari para kolektor.
Berikut daftar uang kuno termahal dan paling dicari, sebagaimana merangkum laman Ajaib.
1. Uang Kertas Rp100
Meski tak bisa dibelanjakan, uang kertas Rp100 memiliki nilai jual yang fantastis.
Uang bergambar Presiden Soekarno keluaran tahun 1948 ini dapat dihargai senilai Rp100 juta oleh para kolektor uang kertas kuno di Indonesia.
Nilai sejarah dan usianya membuat uang kuno ini banyak dicari para kolektor.
2. Uang Kertas 1.000 Gulden
Uang kuno ini merupakan uang pertama berbentu kertas yang dikeluarkan tahun 1933-1939.
Dengan desain wayang orang khas Indonesia, uang kertas 1.000 gulden dihargai senilai Rp100 juta oleh para kolektor uang kuno.
Baca juga: Fakta Tentang Vaksin Sinovac, Astrazeneca dan Moderna yang Dipakai Indonesia Untuk Menangani Pandemi
Tentu saja uang ini hanya bisa dikoleksi dan tak bisa dibelanjakan di masa sekarang.
Jumlahnya yang sudah langka membuat uang ini kian diincar.
3. Uang Kertas Rp5.000
Uang kertas Rp5.000 rupanya cukup diminati para kolektor.
Meski nilainya cukup besar dan masih bisa dibelanjakan di masa sekarang, uang kuno pecahan ini bernilai mahal bila dijual.
Adapun uang kertas Rp5.000 yang paling dicari kolektor yakni keluaran tahun 1958.
Uang ini bergambar perempuan mengenakan baju kebaya tengah memegang padi.
Saat ini, uang ini dijual Rp 10 juta per lembarnya.
4. Uang Kertas 500 Gulden
Uang kertas 500 gulden masih satu generasi dengan uang kertas 1000 gulden.
Gambarnya pun mirip dengan desain wayang orang yang begitu khas.
Baca juga: Pedagang Ini Nekat Gunakan Daging Manusia Sebagai Topping Mie, Kondisi Dapur Mengerikan, Ada Bercak
Generasi pertama uang kertas di Indonesia ini diterbitkan tahun 1933 hingga 1939.
Saat masih zaman penjajahan Belanda, uang ini menjadi mata uang yang banyak digunakan masyarakat Indonesia kala itu.
Karena keindahan dan nilai kelangkaannya, uang ini dihargai Rp 30 juta per lembar.
5. Uang Kertas 100 Gulden
Sama halnya dengan pecahan beberapa uang gulden diatas, uang kertas bernilai 100 gulden ini sangat sulit ditemukan oleh para kolektor, terlebih lagi para kolektor pemula.
Selain sulit ditemukan, uang kertas ini mengalami kenaikan harga yang sangat cepat.
Pada tahun 2001, uang ini bernilai sekitar 4 juta rupiah, tapi melonjak ke angka 20-30 juta pada tahun 2008.
Hingga saat ini, harga beli nilai ini terus merangkak naik seiring dengan minat kolektor.
6. Koin Pecahan Rp200
Uang koin pecahan Rp200 keluaran tahun 1945-1970 juga memiliki banyak peminat.
Memiliki desain burung cendrawasih dan garuda khas Indonesia, uang ini bernilai Rp400 ribu hingga Rp500 ribu per keping.
Uang Koin Kelapa Sawit
Uang kuno sering meramaikan situs jual beli online.
Kali ini, jagad maya kembali dihebohkan penampakan uang koin yang ditawarkan dengan harga fantastis.
Uang koin yang lagi viral itu adalah uang logam pecahan Rp 1.000 bergambar pohon kelapa sawit.
Baca juga: Jika Pemilu Digelar Sekarang, Gubernur Ini Bakal Jadi Presiden, Ini Hasil Survei Elektabilitasnya
Di media sosial, uang koin ini dibandrol seharga Rp 50 juta.
Kehebohan ini terjadi di media sosial.
Benarkah kabar yang viral di jagad maya tersebut?
Kalau benar, apa sebenarnya yang membuat para kolektor uang koin memburu uang itu dengan harga mahal?
Penelusuran Bangkapos.com di situs jual beli online, sejumlah fakta terkuak dari viralnya uang koin Rp 1.000 kelapa sawit.
Di jagat maya, koin tersebut harganya dinilai berkali-kali lipat dari harga aslinya.
Di jagat maya, uang koin kuno Rp1000 kelapa sawit jadi buruan kolektor.
Para pemilik uang koin tersebut mulai menawarkan koleksi mereka di laman jual beli online.
Baca juga: Harga Uang Koin Melati Ini Lebih Fantastis Ketimbang Koin Kelapa Sawit yang Sedang Viral
Di Shopee, uang koin kuni Rp1000 kelapa sawit dibanderol dari harga Rp.2500 hingga Rp5.000 per koin.
Namun ada yang menjual di atas harga itu, yakni seharga Rp12.000 per koin.
Lain di Tokopedia, ada penjual yang menjual seharga Rp 25 ribu per koin 1000 kelapa sawit 1997.
Fakta tentang Uang Koin Kelapa Sawit
Dilansir Bangkapos.com dari website Bank Indonesia, uang logam pecahan Rp 1.000 berlogo pohon kelapa sawit tersebut mempunyai nama asli Uang Logam Bank Indonesia Emisi 1993.
Uang koin kelapa sawit diterbitkan pada 8 Maret 1993.
Secara kasat mata uang logam ini lebih tebal dibanding uang koin lain, misalnya uang logam pecahan Rp 500 yang lebih tipis.
Uang yang berbentuk bulat pipih itu beratnya 8,60 gram, dengan tebal 2,40 mm.
Pada bagian luar diameternya 26 mm, sedangkan dalam diameternya 18 mm.
Untuk warna dominan, pada bagian luar berwarna putih, baik di sisi depan maupun belakang.
Sedangkan bagian dalamnya berwarna kuning, baik di sisi depan maupun belakang.
Ciri-ciri uang itu adalah adanya teks "KELAPA SAWIT" dan "Rp 1.000" di sisi belakang.
Selain itu juga ada gambar kelapa sawit.
Baca juga: Uang Koin Kelapa Sawit Belum Seberapa, Uang Jadul Bergambar Soekarno Ini Lebih Fantastis Harganya
Benarkah karena ada elemen khusus yang terkandung di dalam uang koin Rp 1000 kelapa sawit, sehingga membuat uang ini berharga selangit?
Dilihat detail komposisi uang Rp 1.000 kelapa sawit terdiri dari bagian cincin (luar) mengandung 75% copper, 25% nickel, dan bagian inti mengandung 60-70% Copper, 40-30% Zinc.
Lantas apa itu copper yang menjadi bahan utama uang Rp 1.000 ini?
Copper atau yang kita kenal sehari-hari dengan sebutan tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor atom 29.
Tembaga merupakan konduktor panas dan listrik yang baik.
Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali.
Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan.
Tembaga dicampurkan dengan timah untuk membuat perunggu
Artinya kandungan di dalam uang logam Rp1000 bergambar sawit didominasi oleh tembaga.
Dinilai Tidak Wajar
Selain koin Rp 1.000 itu, yang juga diburu yakni koin pecahan Rp 500 keluaran tahun 1991.
Ada yang menawarkannya sebagai koleksi, tawaran untuk menjadikannya cincin, atau tawaran untuk bahan membuat souvenir pernikahan.
Kolektor uang kuno Nazym Otie Kusardi mengatakan harga yang dibanderol itu tak wajar.
Namun hingga kini masih banyak yang menjual uang ini dengan harga tak masuk akal.
Baca juga: Ternyata Ini Kandungan Uang Koin Rp 1000 Kelapa Sawit yang Diributkan Banyak Orang di Jagad Maya
Menurut Nazym, uang koin kelapa sawit rata-rata dijual dengan kisaran harga Rp 3.000 sampai Rp 10.000 per keping.
Kecuali, kata dia, jika uang itu memiliki kekhususan lain seperti uang cetakan khusus atau proof. Menurut dia, uang logam proof Rp 1.000 bisa dijual hingga Rp 4 juta, tergantung dari kondisi uang tersebut.
"Itu orang jual ngawur saja. Masih banyak yang jual dengan harga Rp 3.000 sampai Rp 10.000 per keping," kata Nazym.
Penjelasan Bank Indonesia
Fenomena uang koin kelapa sawit dijual hingga puluhan juta rupiah sebenarnya terjadi berulang.
Pada 2020 lalu, uang ini juga menjadi buah bibir karena dijual dengan harga kelewat mahal.
Sampai-sampai Bank Indonesia saat itu menjelaskan bahwa uang koin kelapa sawit masih sah sebagai alat pembayaran.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Onny Widjanarko mengatakan, uang logam pecahan Rp 1.000 tahun emisi 1993 itu masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah karena belum dicabut dan ditarik dari peredaran.
Baca juga: Baju Pelindung Diri Hazmat Tidak Lagi Digunakan Rumah Sakit Tangani Pasien Covid-19
Sebagai alat pembayaran yang sah, nilai tukar uang koin bergambar kelapa sawit itu sama dengan nominalnya, yaitu Rp 1.000.
"Terkait dengan uang logam Rp 1000 gambar kelapa sawit, kami sampaikan bahwa sebagai alat pembayaran yang sah untuk bertansaksi, nilai tukar uang logam dimaksud sama dengan nilai nominalnya yaitu Rp 1.000," kata Onny dikutip dari Kompas.com, Jumat (19/6/2020).
Baca juga: Videonya Ditonton Bebas, Vanessa Angel Sampai Istighfar dan Jelaskan Soal Alat Kontrasepsi di IG
Onny menuturkan, jika ada masyarakat yang akan mengoleksi koin tersebut, biasanya nilai jual bergantung pada kesepakatan antara penjual dan si pembeli koin.
"Jika ada masyarakat yang akan mengkoleksi (bukan transaksi) layaknya koleksi numimastic/koleksi uang-uang kuno, biasanya harganya tergantung kesepakatan antara pembeli dan penjual," sebut Onny.
Bank Indonesia melalui cuitannya di Twitter berkomentar tentang uang logam kelapa sawit dijual mahal pada 16 Juni 2020 lalu.
"#SobatRupiah, uang Rupiah pecahan Rp1.000 tahun emisi 1993 bergambar kelapa sawit masih dinyatakan berlaku sebagai alat pembayaran yg sah di wilayah NKRI, sepanjang belum dicabut dan ditarik dari peredaran sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/26/PBI/2016," tulis akun resmi Bank Indonesia.
Penjelasan Kolektor
Seorang kolektor uang lama, Nazym Otie Kusardi buka suara soal kehebohan itu.
Otie menyebutkan bahwa pelapak itu mematok harga uang koin Rp 1.000 secara asal-asalan.
"Itu orang jual ngawur saja. Masih banyak yang jual dengan harga Rp3.000 sampai Rp10.000 per keping," ujar kolektor uang lama, Nazym Otie Kusardi
Menurut Otie, uang logam Rp1.000 itu baru berharga besar, bila memiliki kekhususan lain, seperti cetakan khusus atau proof.
Uang koin Rp1.000 cetakan khusus dapat dibanderol hingga Rp4 juta, tergantung kondisinya.
Bagi para kolektor, mengoleksi uang kuno memang menjadi kebahagiaan tersendiri. (Bangkapos.com/Tribun Sumel)