Doa
Bacaan Doa yang Selalu Dibaca Nabi Muhammad untuk Sembuhkan Sakit, Insya Allah Mujarab
ia mengadu kepada Rasulullah SAW perihal penyakit yang ia rasakan pada tubuhnya. Alhamdulillah atas izin Allah penyakitnya sembuh....
Artinya “Dengan menyebut nama Allah yang bersama nama-Nya sesuatu itu tidak berbahaya di bumi dan di langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Mengetahui.”
"Kalau pendekatan kita dengan Allah baik, dan zikirnya kuat maka tidak ada satu pun penyakit yang bisa tembus ke tubuh kita kecuali kematian," kata UAH.
"Orang yang paling banyak mempraktekannya itu sahabat Nabi SAW, Khalid bin Walid. Bahkan Khalid pernah sengaja meminum racun untuk membuktikan kalimat Nabi SAW,Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa la fis samaa’i wahuwas sami’ul alim. Dengan nama Allah dan penyertaan nama Allah tidak akan berbahaya apapun yang ada di bumi dan di langit," ungkapnya.
Hikmah Mengalami Sakit
1. Menghindarkan dari Siksa Api Neraka
Sakit bisa menghindarkan kita dari siksa api neraka. Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dan api neraka.” (HR al-Bazzar)
2. Menghapus Dosa
Sakit juga bisa menjadi penghapus dosa bagi kita.
"Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengannya dosa-dosanya" sabda Rasulullah SAW dalam hadis riwayat Muslim.
3. Sumber Kebaikan bagi Orang yang Sabari
Jika kita bersabar selama sakit, maka penyakit itu akan menjadi sumber kebaikan bagi kita.
Hal tersebut sejalan dengan sebuah hadis di mana Rasulullah Saw bersabda : Sungguh semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika ia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar dan ini merupakan kebaikan baginya. (HR Muslim).
4. Membuat Kita Senantiasa Mengingat Allah
Ada kalanya manusia hanya mengingat Tuhan di kala kesusahan dan diberi cobaan. Sementara saat diberikan kebahagiaan, kita mendadak lupa dengan Rabb semesta alam.
Allah SWT telah berfirman: "Dan sesungguhnya kami telah mengutus (para Rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri" (QS al-An’am: 42).