Kisah Pilu PSK selama Pandemi Covid-19, Nekat Datangi Klien hingga Disubsidi Pemerintah
Kisah Pilu PSK selama Pandemi Covid-19 Nekat Datangi Klien hingga Disubsidi Pemerintah
Ironisnya, dia juga sering didatangi kawannya. Dia sering mendengar ketukan pintu rumah, biasanya temannya dan anak-anak yang lapar.
"Tapi aku tidak punya apa-apa untuk dapat kuberikan..." kata Ana.
Baca juga: Wanita Harus Tahu, Ini Manfaat Tidur Tanpa Celana Dalam, Satu di Antaranya Tidur Lebih Nyenyak
Baca juga: Dihina PSK Barang Lembek, Teman Kencan Langsung Lakukan Ini hingga Berakhir Tragis
Baca juga: Bikin Caption Nakal soal Plesetan PPKM di IG, Maria Vania Malah Bikin Ma-Mas Keringetan
Sementara itu, wanita pekerja seks komersial lainnya, Fidelia Suarez punya pengalaman lain.
Terkadang, ponselnya berdering pukul 02.00 dini hari. Temannya yang juga PSK berkeluh kesah kepada Suarez.
"Kami berada dalam situasi kritis," jelas Suarez. Dia juga seorang presiden serikat pekerja seks Colombia.
Menurut Suarez, beberapa PSK di ambang kelaparan atau bahkan diusir dari rumah mereka karena mereka tak bisa membayar sewa. Padahal, sudah ada larangan resmi tentang penggusuran atau pun pengusiran selama lockdown.
Setiap harinya, Suarez mengirimkan makanan kepada anggota serikat PSK di Bogota.
Tetapi, jumlah permintaannya selalu melebihi jumlah sumbangan yang diberikan.
Suarez sangat marah terhadap ketidakpedulian pihak berwenang. "Mereka hanya mengingat kami di saat berpolitik (saja)." Dia hanya menginginkan solusi konkret bagi ribuan PSK Colombia yang legal.
Di Bogota, menurut sensus 2017 yang dinyatakan oleh Diana Rodriguez, Sekretaris distrik untuk wanita, terdapat lebih dari 7.000 pekerja seks.
Menurut Rodriguez, pihaknya telah bertindak dengan menggabungkan kekuatan sehingga mereka yang terlibat dalam aktivitas seksual berbayar dan mematuhi peraturan karantina di rumah mereka akan mendapatkan subsidi sekitar 30 sampai 60 dollar AS (sekitar Rp 450.000-927.000).
Baca juga: Ibu Mertua Tangkap Basah Menantu Selingkuh, Tak Marah-marah, Tapi Beri Hukuman Tegas dengan Cara Ini
Subsidi dari pemerintah
Rodriguez mengatakan, sebagian besar PSK yang pernah dihubungi pemerintah mematuhi aturan karantina.
Luz Amparo (49) tidak ingin menulari dirinya sendiri, kedua anaknya dan empat cucu yang tinggal bersamanya. Mereka bertujuh hidup dari donasi.
"Saya menelepon teman (klien) tetapi mereka tidak keluar, mereka takut," kata Amparo.