Bacaan Niat
Niat Sedekah Agar Kaya, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat dan Ustadz Khalid Basalamah
Sangat penting untuk dipahami bahwa, sedekah haruslah dengan niat yang ikhlas. Saat bersedekah jangan ada niat ingin dipuji (riya)
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Sementara itu, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan, Islam mengajarkan untuk menjadi kaya bukan dengan menabung, melainkan bersedekah.
"Mulai sekarang, teman-teman kau memberikan uang kepada anak-anak, bukan dengan memasukkan celengan, suruh bawa ke masjid, suruh traktir temannya di sekolah kalau ada teman yang lapar, kalau ada pakaiannya yang robek, belikan. Selalu kita ajarkan sedekah Karena konsep kita memang seperti itu, keluarkan, maka kita kaan dapat. Main banyak yang dikeluarkan, maka makin banyak rezeki Allah SWT datang," ujarnya.
Simak penjelasan Ustadz Khalid Basalamah berikut ini:
Niat Sedekah untuk Orangtua
Lantas muncul pertanyaan di benak kita, bolehkah berniat sedekah untuk orangtua, termasuk yang sudah meninggal dunia.
Terkait ini, Ustaz Adi Hdiayat menjelaskan seluruh amal ibadah itu, penerimaannya oleh Allah, atau landasan pemberian pahalanya, bergantung pada niatnya.
"Sungguh seluruh amal perbuatan, aktivitas seorang hamba, dibatasi pemberian pahalanya, feedbacknya, kembali pada niatnya," ujar Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, boleh tidaknya bersedekah yang diniatkan untuk lebih dari satu orangn ( misal untuk orangtua) bisa dikembalikan pada ketentuan Al Quran dan praktik yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Kita bisa mencontoh perbuatan qurban oleh Rasullah SAW.
Sedangkan qurban adalah bagian dari sedekah.
"Beliau menyampaikan Ya Allah, mohon terima ini qurban. Ini Qurban dari saya, dari keluarga besar saya, dan dari umatku yang tidak mempunyai kemampuan untuk berqruban," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Infaq juga bagian dari sedekah.
Karena itu, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, ada sebagian ulama yang meluaskan itu semua dengan kebolehan berinfaq atau sedekah untuk banyak niat atau dalam arti diniatkan untuk banyak orang, termasuk orangtua atau anggota keluarga lainnya.
"karena itu ada di sini, pendapat ulama yang mengambil contoh perbuatan Nabi SAW, bahkan sabda Nabi SAW, yang membolehkan seseorang berinfaq atau bahkan berqurban yang diatasnamakan untuk orangtua yang sudah wafat atau saudara yang tiada," ujarnya.
"Maka dari sini, secara ringan, bisa dikatakan bahwa, boleh-boleh saja ada seseorang yang berinfaq diatasnamakan bagi orang lain atau menyertakan orang lain, termasuk bagi orang yang sudah tiada,. Boleh dalam bentuk sedekah, wakaf, untuk karpet masjid, untuk tempat wudhu, lalu diniatkan untuk orangtua yang sudah meninggal, itu sah-sah saja dilakukan," tutur Ustadz Adi Hidayat.
Baca juga: Doa atau Niat Sedekah untuk Anak Yatim