Bangka Pos Hari Ini
BIKIN HARU: Kakak Beradik Berusia Belasan Tahun Ini Jadi Yatim Piatu saat Pandemi Covid-19
Belasan anak di Pangkalpinang terpaksa harus kehilangan orangtua yang meninggal karena Covid-19. Di antaranya adalah kakak beradik Rara dan Feronika
Penulis: Cepi Marlianto |
Sementara itu, Ketua RT 06 Kelurahan Gabek Satu, Indra Erizal membenarkan bahwa anak tersebut telah menjadi yatim piatu setelah ibunya meninggal satu bulan yang lalu. Bahkan sebelum menyandang status yatim piatu, keduanya telah menjadi anak yatim.
“Keduanya memang sebelumnya sudah menyandang yatim, karena ayahnya meninggal beberapa tahun yang lalu,” ucap Indra.
Kata Indra, keluarga tersebut memang masuk dalam kategori keluarga tak mampu. Maka dari itu pihaknya selalu mengajukan bantuan apabila ada program pemerintah, hal itu semata-mata guna meringankan beban mereka.
Bahkan hingga kini Hayati selalu mendapatkan bantuan beras setiap bulannya. “Kami tidak tinggal diam, kita tetap berikan bantuan. Kita laporkan kepada pengurus masjid. Neneknya juga menerima bantuan berupa beras setiap bulannya karena mereka memang membutuhkan, saya inisiatif sendiri karena itu warga saya,” timpalnya.
Pendampingan
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kota Pangkalpinang, mencatat ada sekitar 40 anak di Kota Pangkalpinang yang kehilangan orangtuanya karena Covid-19.
Bahkan di antara mereka ada yang menjadi yatim piatu.
Demikian diungkapkan Kepala DPPPAKB Kota Pangkalpinang, Eti Fahriaty kepada Bangka Pos, Rabu (25/8).
“Dari total tersebut ada yang meninggal hanya ayahnya saja dan ada juga ibunya. Jadi, status anak-anak ini ada yang yatim ada juga yang piatu, bahkan ada yatim piatu,” kata dia.
Eti menuturkan, anak-anak tersebut tersebar di tujuh kecamatan yang ada di Pangkalpinang. Seperti di Kecamatan Girimaya dan Taman Sari masing-masing satu orang, Kecamatan Pangkalbalam empat orang.
Lalu, Kecamatan Gabek sebanyak enam orang, Kecamatan Gerunggang delapan orang, Kecamatan Bukit Intan 9 orang serta Kecamatan Rangkui 11 orang. Anak-anak tersebut masuk dalam kategori 1 bulan sampai 18 tahun.
“Ada dua kakak adik yang menjadi yatim piatu di Kelurahan Gabek 1 dan ada juga bayi usia empat bulan di Kelurahan Asam ditinggal salah satu orangtuanya karena Covid-19,” terang Eti.
Akan tetapi, lanjut Eti, data tersebut belum disinkronisasikan dengan data dari Dinas Sosial Kota Pangkalpinang.
Meskipun begitu, ia memastikan data tersebut telah valid karena hal itu berdasarkan pantauan dari Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) di setiap kelurahan.
“Data ini dari kader PPKBD yang ada di setiap kelurahan tetapi data ini sudah valid karena para kader memantau langsung di lapangan,” ungkapnya.
Eti memastikan, pihaknya memberi pendampingan kepada anak-anak yang ditinggal orang tuanya karena Covid-19 untuk pemulihan dampak psikologis karena kehilangan orangtua mereka.