Pernikahan Bripda Edo dengan Konsep 'Drive Thru' di Desa Nibung, Jadi Insipirasi di Masa Pandemi

Sedangkan undangan yang berjalan kaki tampak hanya melintasi pelaminan seraya memberikan ucapan selamat dari jarak jauh.

Menurut AKBP Widi Haryawan memang dimasa pendemi ini wajib berpartisipasi dan berusaha agar tidak terjadi penularan dan penyebaran covid 19 dilingkungan masing masing.

Salah satunya menghindari kerumunan dalam menggelar kegiatan. Sebab tidak dieketahui secara nyata siapa yang membawa virus covid 19 dan kapan tertular.

"Menjaga diri agar tidak tertular ataupun menularkan adalah sikap yang diharapkan saat ini karena penyebaran dan penularan covid 19 masih berlangsung," kata AKBP Widi Haryawan.

Sementara itu Bripda Edo mengaku ide tersebut berjalan begitu saja.

Perencanaan untuk pernikahannya telah dilakukan cukup lama. Sambil menunggu hari H tentunya terus berdoa agar pendemi covid 19 berakhir.

Namun kenyataan berbeda dari harapan mengingat pendemi masih berlangsung sedangkan pesta pernikahan harus digelar.

Apalagi undangan sudah disebarkan maka setelah berbincang dengan keluarga besar kedua mempelai maka diputuskan menggelar pernikahan dengan sistem drive thru.

"Demi kepentingan dan antisipasi bersama kita gelar pesta pernikahan drive thru semoga tamu undangan tetap berkenaan dan mohon doa restunya," kata Bripda Edo.

Untuk mencegah penyebaran virus corona, tentunya masyarakat tetap harus melakukan protokol kesehatan ( Prokes).

Adapun prokes yang dilakukan sebagai berikut:

Gerakan 5M Covid-19

Makna gerakan 5M protokol kesehatan adalah sebagai pelengkap aksi 3M. yaitu:

• Memakai masker,
• Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,
• Menjaga jarak,
• Menjauhi kerumunan, serta
• Membatasi mobilisasi dan interaksi.

Apa itu 3M?

Perilaku disiplin 3M termasuk dalam kampanye #ingatpesanibu untuk menekan penyebaran virus Covid-19. Penerapan 3M untuk pencegahan Covid-19 dapat dilakukan dengan:

• Memakai masker
• Mencuci tangan
• Menjaga jarak dan menghindari kerumunan