Tangguhnya Sang 'Babi Hutan' Pemburu Tank A-10 Tunderbolt Tetap Selamat Meski Dihujani Ratusan Pelor

Dalam waktu satu hari selama Perang Teluk pertama, A-10 menghancurkan lebih dari 20 tank Irak

Editor: Iwan Satriawan
Air Force photo
A-10 Thunderbolt IIU 

Sementara pilot tempur Perang Dunia II adalah laki-laki, A-10 dan pesawat tempur lainnya telah diterbangkan oleh wanita.

Salah satu wanita itu adalah Kolonel (saat itu Kapten) Kim Campbell, yang menerbangkan A-10 selama Operasi Pembebasan Irak.

Baca juga: Masih Ingat Bucek Deep Mantan Suami Titi DJ? Kini Terdampak PPKM hingga Nyasar ke Pulau Bangka

Pada tanggal 7 April 2003, Campbell terbang untuk mendukung pasukan di darat dan mencari target oportunistik, seperti banyak baterai anti-pesawat AAA yang dimiliki Irak di kota.

Saat hendak pulang, Campbell merasakan dan mendengar pesawatnya tertabrak.

Ada ledakan keras. A-10 berguling ke kiri dan menuju ke bawah.

Campbell berusaha mengendalikan pesawatnya kembali dengan menekan perintah di komputer penerbangannya, tetapi tidak merespons. Hidroliknya mati.

Kapten Campbell hanya tahu satu hal: dia tidak ingin mendarat atau menyelamatkan Bagdad.

Jika dia "beruntung" dia akan ditahan karena nilai propaganda, disiksa, mungkin diperkosa, dan dieksekusi.

Namun, jika dia "tidak beruntung" dia akan dikerumuni di tempat kejadian dan dicabik-cabik. Tidak ada alternatif yang positif.

Maka, Campbell menerbangkan ‘Babi Hutan’nya itu dengan kendali manual, yang dilakukannya dengan penuh perjuangan untuk membawa pesawat itu kembali ke rumah.

Baca juga: Oknum PNS Kejari Dilaporkan Istrinya ke Kejati Gegara Kawin hingga 7 Kali, Dua Istri Tinggal Serumah

Bayangkan, sebuah truk semi roda 18 tanpa power steering di jalan hujan, apa yang bisa Anda lakukan?

Bayangkan pula orang-orang yang menembaki Anda dari darat, dan Anda akan memiliki ide yang lebih baik apa yang dihadapi Kapten Campbell.

Mendaratkan pesawat itu mungkin merupakan bagian tersulit.

Ketika diwawancarai, Campbell mengatakan, “Jet itu kinerjanya sangat baik. Saya tidak ragu untuk mendaratkan pesawat itu. Ketika Anda tidak memiliki hidrolika, maka Anda tidak memiliki kecepatan rem, Anda tidak memiliki rem, dan Anda tidak memiliki kemudi.”

Kepala Staf Angkatan Udara AS kemudian mengatakan, “Dia adalah salah satu dari sedikit pilot yang pernah mendaratkan A-10 dalam mode manual.”

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved