BKKBN Bangka Belitung Targetkan Vaksinasi 61 Ribu Orang, Program Vaksinasi Berbasis Keluarga
Hari ini, 20 orang yang divaksinasi untuk pencanangan ini, targetnya kota Pangkalpinang dari program ini ada 21 ribu orang, kalau keseluruhan ada...
BKKBN Babel Targetkan Vaksinasi 61 Ribu Orang, Program Vaksinasi Berbasis Keluarga
BANGKAPOS.COM -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bangka Belitung ( Babel) menargetkan vaksinasi 61 ribu orang.
Target tersebut dilakukan untuk mempercepat capaian target vaksinasi Covid-19 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Adapun salah satunya yang dilakukan yakni diantaranya melalui program vaksinasi berbasis keluarga.
Kepala Perwakilan BKKBN Bangka Belitung, Fazar Supriadi Sentosa mengatakan vaksin bagi keluarga dilakukan untuk mempercepat vaksinasi dan membentu herd imunnity.
"Sebenarnya vaksinasi ini intruksi dari kepala BKKBN pusat menindaklanjuti dari pak presiden, BKKBN ini yang jelas berbasis keluarga. Jadi ini bertujuan untuk supaya tidak berkerumunan dan dekat dari masyarakat seperti praktek bidan ini," kata Fazar, Senin (13/9).
Baca juga: Warung Mie Rebus Toping Daging Manusia Terungkap, yang Memakannya Akan Alami Penyakit Ini
Baca juga: Siswi SMA Tepergok Keluar dari Hotel, Hati Sang Bibi Remuk Saat Tahu Siapa Pria yang Bersamanya
Baca juga: Syarat Penerbangan PCR / Antigen PPKM 14-20 September 2021 untuk Lion Air, Garuda dan Citilink
Baca juga: Bacaan Doa Sore Hari yang Dibaca Nabi Muhammad SAW, Lengkap dengan Doa Syukur
Dia menyebutkan vaksinasi ini disasarkan bagi anggota keluarga yakni ayah, ibu dan anak (dengan syarat usia minimal 12 tahun).
"Hari ini, 20 orang yang divaksinasi untuk pencanangan ini, targetnya kota Pangkalpinang dari program ini ada 21 ribu orang, kalau keseluruhan ada 61 ribu, untuk tiga kabupaten," jelasnya.
Adapun tiga kabupaten yang mengelar vaksinasi berbasis keluarga ini meliputi kota Pangkalpinang, Belitung Timur dan Bangka Selatan.
"Kita dapat rekomendasi ini dari pusat, data dari acuan Kemenkes, kemungkinan cakupan vaksinasi yang masih rendah," kata Fazar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang dr Masagus M Hakim mengatakan menjaring masyarakat di tingkat keluarga.
"Kalau bidang praktek di setiap kelurahan pasti ada, syaratnya usia di atas 12 tahun dan dalam kondisi sehat serta belum pernah divaksin," katanya.

Vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi berbasis keluarga ini adalah jenis Sinovac.
Baca juga: Alur Perampokan Toko Emas Simpang Limun Hingga Pelaku Kabur ke Arah Tembung, Satu Tewas Ditembak
• Jepang dan Vietnam Sepakat Transfer Alat Pertahanan, Bersiap Hadapi Peningkatan Militer Cina
"Besok sudah mulai bisa, targetnya sehari itu 50 orang, harapannya dengan ini maka kita cepat mencapai herd imunnity," kata dr Masagus.
Sementara itu, Pemilik Praktek Bidan Mandiri, Sri Hartati menyambut baik upaya pemerintah dalam mempercepat vaksinasi.
"Alhamdulilah menyambut baik, kita ikut berpartisipasi agar mempercepat herd imunnity, saya sudah infokan kepada masyarakat sekitar, via story WhatsApp, bahkan secara langsung kepada masyarakat sekitar," kata Sri Hartati.
Capai 70 persen herd imunnity
Sementara itu hingga Senin 13 September 2021 capaian vaksinasi Covid-19 di Babel sudah 37,19 persen atau sudah 423.199 orang untuk dosis pertama.
Sedangkan dosis kedua ada sebanyak 209.966 orang atau 18,45 persen, tenaga kesehatan yang disuntik ketiga atau booster sudah sebanyak 6.954 orang atau 62,65 persen.
"Kita terus upayakan percepatan untuk mencapai 70 persen herd imunnity, seperti keinginan presiden akhir tahun ini kita optimis tentu bisa capai, apalagi stok kita juga tidak terkendala lagi seperti dulu, jadi mohon dukungannya juga dari berbagai pihak," ujar Juru Bicara Vaksinisasi di Bangka Belitung sekaligus Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Pangkalpinang, dr Bangun Cahyo Utomo.
Ia mengatakan pemerintah terus melakukan upaya percepatan vaksinasi di berbagai wilayah kabupaten atau kota di Bangka Belitung.
Dia menambahkan pada hari Senin tanggal 13 September 2021 total yang divaksinasi sebanyak 14.353 orang (dosis ke-1 11.732 orang, dosis ke-2 2.566 orang, dan dosis ke-3 55 orang).
Baca juga: Fakta Baru Kasus Ibu & Anak Tewas di Subang, Wanita Misterius Tertangkap CCTV Buang Bungkusan Hitam
Baca juga: Fitur WhatsApp yang Mungkin Belum Kamu Coba, Mengatur Privasi Status Hingga Melacak Lokasi Kawan
• Cara Sadap WhatsApp Pasangan Pakai Aplikasi Gratis, Tinggal Masukkan Nomor WA, Dijamin Tak Ketahuan
Baca juga: Tanaman Hias Monstera Milik Sri Hastuti Seharga Rp225 Juta, Soimah Beli Philodendron Rp 450 Juta
"Angka tersebut lumayan bagus, capaian baik, kalau terus begitu tentu herd imunnity akan cepat tercapai," katanya.
Sementara, untuk stock vaksin di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 42.003 vial atau 129.920 dosis dengan rincian vaksin Biofarma (10 dosis) 769 vial, vaksin Coronavac (2 dosis) 37.834 vial, vaksin AZ Covax (10 dosis) 177 vial, vaskin AZ UK (8 dosis) 55 vial, dan vaksin Moderna (14 dosis) 3.168 vial.
"Distribusi ketersedian vaksin paling banyak pada provinsi 7.404 vial dan Kabupaten Belitung 7.085 vial. Sedangkan paling sedikit pada Kabupaten Belitung Timur 1.082 vial dan KKP Pangkalpinang 1.562 vial," katanya.
Mengenai vaksinasi door to door untuk upaya percepatan vaksinasi, dr Bangun mengatakan itu masih dibicarakan.
"Belum ada wacana seperti itu, masih dibicarakan, yang jelas kami terus upayakan percepatan dan akan mengencarkan vaksinasi masal tentunya, membuka centra vaksinasi," kata dr Bangun.
4.000 Siswa SMP Sudah Divaksin
Sementara itu, sebanyak 4.000 siswa dari total 12.000 siswa sekolah menengah pertama (SMP) negeri maupun swasta di Pangkalpinang telah menjalani vaksinasi Covid-19.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Eddy Supriadi, Selasa (14/9/2021).
"Di Pangkalpinang sendiri sedang berproses, sekitar 30-40 persen sudah mulai berkoordinasi dengan Puskesmas masing-masing. Ada juga sekolah yang didatangi oleh Tim Dinas Kesehatan yang datang ke sekolah," kata Eddy.

Meski terus mengalami perkembangan, diakui Eddy, pihaknya belum menyiapkan opsi untuk pembelajaran tatap muka secara keseluruhan walau vaksinasi siswa sudah mencapai 100 persen.
Hal ini karena masih seringnya terjadi benturan dengan orangtua siswa yang tidak setuju anaknya divaksin.
"Nanti akan kita lihat, saat ini kita belum membuat opsi keseluruhan seperti biasa, belajar normal itu belum. Kita masih terbatas secara bertahap. Walaupun nanti anak SD ada yang umur 12 tahun itu akan tetap kita ikut sertakan. Terpenting untuk mengikutsertakan mereka itu harus ada persetujuan dari orang tua," jelasnya.
Menurutnya, saat ini ada 61 TK, 57 Kelompok Bermain, 97 SD dan 30 SMP negeri maupun swasta yang ada di Pangkalpinang sudah melakukan PTM terbatas.
Diakuinya, setiap jenjang satuan pendidikan juga diberikan keleluasaan untuk menentukan waktu hingga durasi pembelajaran di sekolah masing-masing.
"Saat ini sudah 100 persen sekolah sudah melakukan PTM terbatas mulai dari PAUD, TK, SD dan SMP. Sekolah juga boleh menambah jam belajar, itu improvisasi melihat dan menimbang situasi di lapangan, jika tidak ada masalah itu diperbolehkan," ungkap Eddy.
Namun dirinya mewanti-wanti agar satuan pendidikan yang menambah durasi jam pembelajaran tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam menjalankan aktivitas belajar mengajar.
"Asal komitmen protokol kesehatan tetap diutamakan, sebab kurikulum itu belum menjadi target. Kita berharap Covid-19 semakin landai, syukur-syukur cepat berlalu. Ini menjadi menjadi strategi kita ke depan untuk membuat pelajaran menjadi nyaman," jelasnya.
(*/bangkapos.com/asmadi/mg1/bev)