Human Interest Story

Kisah Sukses Fery Insani Raih Jabatan Tinggi, Dulu Jalan Kaki dari Ramayana ke Pemkot Pangkalpinang

Konsep bekerja yang haus dengan belajar dan tidak sombong  menjadikan karir Fery Insani sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) cemerlang

Penulis: Riki Pratama | Editor: nurhayati
Dok/Fery Insani
Fery Insani 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Konsep bekerja yang haus dengan belajar dan tidak sombong  menjadikan karir Fery Insani sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) cemerlang saat usia muda dan berlanjut hingga saat ini.

Fery, yang menjabat Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Provinsi Bangka Belitung ini, pernah dua kali menjabat Sekretaris Daerah (Sekda).

Ketika pertama kali menjabat sekda usia Fery baru 41 tahun, tetapi telah berhasil mengemban jabatan tertinggi, yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota Pangkalpinang sejak 2012-2014.

Tidak berhenti disitu, selesai menjadi Sekda Pemkot Pangkalpinang, ia berlanjut menjadi Sekda Kabupaten Bangka 2014 sampai 2017.

Baca juga: Uang Kertas Rp5 Ribu Bisa Laku Sampai Rp450 Juta Asal Ada Nomor Seri Begini

Baca juga: Enak Banget Bantuan Pinjaman Rp100 Juta dari BRI Ini Tanpa Jaminan, Syaratnya Juga Mudah Lho!

Tentunya karir menjadi sekda merupakan keinginan dan cita-cita banyak pegawai negeri.

Pasalnya, jabatan tertinggi di kalangan PNS pemerintah daerah ini menjadi impian banyak pegawai.

"Sebagai ASN harus banyak belajar, jangan berhenti untuk belajar, tidak berhenti di perguruan tinggi saja. Belajar itu dapat dari membaca buku, membaca berita di media, berdiskusi, belajar kepada senior atau ke orang yang lebih paham. Paling penting menjadi ASN tidak pongah atau sombang, prinsip saya jadi PNS itu, satu belajar dan tidak sombong dua itu saja," ungkap Fery Insani kepada Bangkapos.com, Sabtu (18/9/2021).

Sebelum berhasil berada di puncak karirnya, Fery menceritakan sudah banyak merasakan pahit getirnya menjadi seorang pegawai negeri sipil di pemerintah daerah.

Namun, semuanya merupakan proses perjuangan yang sabar ia jalani hingga berhasil menjadi sekda hingga dua kali.

"Dulu bayangkan saya tahun 1999 menjadi CPNS, tahun 2000 sekolah S-2 di UGM, 2002 selesai. 2008 akhir dilantik kepala Plt Bappeda Kota, 2009 menjadi kepala Bappeda cuman tujuh tahun dari jenjang staf hingga menjadi kepala Bappeda Pemkot Pangkalpinang," cerita Fery.

"Orang heran, bertanya kok cepat sekali, dari staf dan bekerja baru 10 tahun, sudah menjabat sekda. Itu menjadi inspirasinya, usia saya menjadi sekda waktu itu 41 tahun. Prinsipnya harus terus belajar, menghargai, menghormati orang lain, bersikap santun dan tidak sombong, peganglah itu, yakinlah pasti berhasil," pesan Fery membagikan tips suksesnya.

Selama menjabat jabatan tertinggi sekda, diusia muda, Fery mengakui tentunya tidak nyaman banyak rintangan dan tantangan.

Tetapi, dirinya ingin membuktikan bahwa seorang ASN yang rajin belajar dan tidak sombong akan mendapatkan keberhasilan dalam berkarir.

"Itu tadi, terus belajar seperti saya saat menjadi staf sudah S2 pangkat  lII B, setelah sekolah juga saya masih mengantarkan surat-surat ke kantor-kantor. Jadi tidak boleh sombong dan mau terus belajar, serta santun ke siapapun orangnya kita hormati," kata Fery.

Lebih jauh, Fery mengatakan dirinya sebenarnya tidak memiliki keinginan menjadi PNS, tetapi karena kriris moneter pada 1998 sehingga memaksa dirinya, untuk mencoba melamar menjadi pegawai negeri.

"Sebener tidak ingin jadi PNS, dulu saya kerja di Bank Danamon, kami di didik pejabat Danamon alumni Ciawi, kalau di Ciawi itu calon kepala cabang. Saat itu tidak mikir jadi PNS, tetapi karena krisis moneter 1998, orang banyak menarik duit di bank, jadi saya coba-coba melamar, di Sumsel 1998 ikut tes, kami ini PNS produk reformasi, tidak ada obsesi pegawai negeri, kerja swasta profesional saja, waktu itu," ungkapnya.

Fery Insani bersama rekan-rekan sejawatnya
Fery Insani bersama rekan-rekan sejawatnya (Dok/Fery Insani)

Jalan Kaki

Selama menjadi staf, kepala bappeda hingga akhirnya menjabat Sekda Pemkot Pangkalpinang, Fery mengakui dirinya pernah hidup sederhana dengan pergi bekerja menaiki angkutan umum dari Sungailiat ke Kota Pangkalpinang, dan berjalan kaki menuju kantornya di Pemkot Pangkalpiang setiap harinya.

"Mungkin saya ini, satu-satunya pegawai jalan kaki, dari Sungailiat pakai mobil angkot berhenti di terminal di pasar yang saat ini telah menjadi Ramayana. Kemudian ke pemkot berjalan kaki, atau tidak minta tumpangan siapapun yang lewat saat itu. Saya lakukan saat menjadi staf tahun 1999 hingga 2002," kata Fery yang pernah bekerja di Bank Danamon Indonesia ini.

Baca juga: Jutaan Nasabah BRI, Mandiri hingga BTN Dapat Bantuan Rp1 Juta, Ini Syaratnya Bagi yang Mau

Baca juga: 8 Orang Kombes Resmi Sandang Pangkat Brigadir Jenderal, Ini Nama-namanya

Menurut Fery, pengalaman yang dia ceritakan tersebut, semata-mata hanya ingin dijadikan inspirasi, bahwa jadi seorang pegawai negeri tidak perlu sombong dan harus berusaha serta terus belajar, untuk dapat meraih keberhasilan menjadi seorang pegawai.

"Ya dua itu tadi ia harus santun dan jangan sombong, kita hormatilah semuanya walaupun pangkat lebih kecil, tapi lebih senior. Karena tidak ada orang yang tidak bermanfaat pasti bermanfaat, dari tukang sapu, sopir, tidak ada orang bekerja di dinas ini, tidak bermanfaat, dalam lini apapun harus saling menghormati," pesannya.

Selama menjabat menjadi sekda, Fery mengatakan memiliki kesulitan lebig tinggi karena harus dapat mengatur pengelolaam keuangan pemerintah daerah dalam upaya menjalankan program.

"Kalau bekerja tentu ada kesulitan, kita memang bekerja harus mengikuti setiap ketentuan dari pemerintah pusat, harus segera kita lakukan. Seperti menyesuaikan perubahan organisasi perangkat daerah, kemudian kadang-kadang program harus berubah dengan aturan baru, pengelolaan keuangan, itu bagi kita sulit. Sebagai sekda sulitnya dana terbatas, program banyak, bagaimana membaginya," katanya.

Saat ini, Fery masih menjabat Kepala Bappeda Provinsi Bangka Belitung, menurutnya masih banyak dan cita-cita yang ingin dia capai, terutama untuk memajukan Bangka Belitung agar dapat setara dengan daerah lainya.

"Kita maunya Babel baguslah kadang kami di Bappeda paham, Babel harus bersama dengan provinsi lain, berada di tengah-tengah lah dari 34 provinsi, misalnya kita 10 besar. Dari sisi kehidupan ekonomi, pendidikanya, investasi, transportasi, dan kita harus bersama-sama untuk membangun Babel ini, menjadi daerah yang top dan nyaman untuk didatangi," harapnya. 

Fery Insani bersama keluarga
Fery Insani bersama keluarga (Do/Fery Insani)

Biodata

Nama: H Fery Insani (51)
TTL: Pangkalpinang 
20 Juni 1970

Pendidikan 
S1 Ekonomi dan Study Pembangunan Universitas Trisakti
S2 Manajemen Stratejik UGM

Istri: Hj. Diny Harlina  (40)

Anak
1. Fauzan Madani (22 ) alumni ITB 
2. Rifqi Bilaldi  ( 18 ) mahasiswa FKG Universitas Padjajaran 
3. Faris Azzam ( 10 )
4. Afnan Fadhil Insani (1,5 bulan)

Riwayat Pekerjaan

Bank Danamon Indonesia 1995-1999
Staf Bappeda Kota Pangkalpinang 1999-2003
Kepala Bappeda Kota Pangkalpinang 2009-2012
Sekda Kota Pangkalpinang 2012-2014
Sekda Kabupaten Bangka 2014-2017
Kepala Bappeda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2017- sekarang

(Bangkapos.com/Riki Pratama)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved