Doa
Bacaan Doa Sapu Jagat dan Doa Kunci Pembuka Ijabah Allah yang Sering Dibaca Rasulullah
Doa sapu jagat, merupakan doa yang dipanjatkan kepada Allah untuk memohon kebaikan dunia dan akhirat. Dalam Al Qur'an, doa sapu jagat termasuk dari...
Penulis: Asmadi Pandapotan Siregar CC |
Maka penggalan ketiga dalam doa ini menjadi penting.
Doa sapu jagat dianjurkan dibaca pada hari tasyrik yakni 11,12 dan 13 Dzulhijjah.
Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 203:
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ لِمَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Artinya: "Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya."
Doa Kunci Pembuka Ijabah Allah
Selain doa di atas, terdapat satu doa yang memiliki keutamaan.
Doa tersebut menjadi salah satu doa kunci pembuka ijabah Allah.
Sehingga jika kita membaca doa tersebut, maka doa kita akan cepat dikabulkan atas izin Allah.
Dalam sebuah cuplikan ceramahnya, Syekh Ali Jaber menyampaikan doa kunci pembuka ijabah Allah agar doa cepat terkabul.
Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam masuk ke masjid.
Ada seseorang duduk di tahiyat akhir yakni ujung tahiyat.
Dia membaca doa di tahiyat sebelum salam tersebut.
Kata Rasulullah Sholallahu'alaihi wa sallam sudah diampuni, sudah diampuni, sudah diampuni.
Rasul sampai mengucapkan hal tersebut sampai tiga kali.
Lantas, apa isi doa tersebut?
Berikut doa kunci pembuka ijabah Allah seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
"Allâhumma innî as’aluka bi annî asyhadu annaka antallâhu, lâ ilâha illâ antal ahadus shamad, alladzî lam yalid wa lam yûlad, wa lam yakullahû kufuwan ahad."
Artinya: “Tuhanku, aku memohon (pertolongan) kepada-Mu. Aku bersaksi bahwa Engkau adalah Allah. Tiada tuhan selain Engkau Yang Maha Esa, tempat bergantung yang tiada melahirkan dan tiada dilahirkan, serta tiada apapun yang menyamai-Nya.”
Doa kunci pembuka ijabah Allah yang dipanjatkan Rasulullah SAW dan sahabatnya itu kemudian dikutip oleh Imam An-Nawawi dari SUnan Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’I dan Ibnu Majah dari Buraidah RA dalam hadist yang berarti:
“Kami diriwayatkan di Sunan Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah dari Buraidah RA bahwa seuatu ketika Rasulullah mendengar salah seorang sahabatnya berdoa dengan lafal, ‘Allâhumma innî as’aluka bi annî asyhadu annaka antallâhu, lâ ilâha illâ antal ahadus shamad, alladzî lam yalid wa lam yûlad, wa lam yakullahû kufuwan ahad.’ Rasulullah SAW lalu menyambutnya, ‘Kau telah memohon kepada Allah dengan nama (agung) yang mana Dia akan memberikan karunia-Nya bila diminta dengan nama tersebut, dan Dia akan mengijabah seseorang yang berdoa memanggil-Nya dengan nama tersebut,’” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 336).
Namun seperti yang dikatakan oleh Umar Bin Khatab:
“Al muwaffaq, man aktsaro minad du’a”
Artinya: “Orang yang dapat taufik dari Allah yang terus tidak pernah berhenti berdoa”
Jadi apabila doa yang kita panjatkan belum diijabah maka tidak sepatutnya kita menyerah.
Tapi justru sebaliknya kita harus tetap berdoa dan jangan pernah berhenti berharap kepada Allah.
(*/ Tribun-Medan.com/ Sripoku.com/ bangkapos.com)