Tak Banyak yang Tau, Amerika dan China Nyaris Perang Awal Tahun Ini, Beruntung Ada Sosok Ini

Tak Banyak yang Tau, Amerika dan China Nyaris Perang Awal Tahun Ini, Beruntung Ada Sosok Ini

Editor: M Zulkodri
Sky News
Pasukan tentara China saat melakukan latihan militer. 

Tak Banyak yang Tau, Amerika dan China Nyaris Perang Awal Tahun Ini, Beruntung Ada Sosok Ini

BANGKAPOS.COM--Tak banyak yang tahu China dan Amerika nyaris saja berperang di awal-awal tahun 2021, atau di masa berakhirnya jabatan presiden Donald Trump.

Menurut South China Morning Post pada 3 Oktober mengutip sebuah sumber militer.

Mengatakan bahwa militer China khawatir bahwa AS akan mencoba memprovokasi Beijing menjadi tanggapan pembalasan yang "dapat mengarah pada perang".

Kekhawatiran ini muncul setelah serangkaian langkah yang disebut China sebagai "tindakan provokatif" dari pihak AS di hari-hari terakhir pemerintahan Presiden Donald Trump, sebelum seorang komandan senior AS bergerak untuk meyakinkan Beijing.

Dalam memo tujuh halaman yang diserahkan ke Komite Angkatan Bersenjata Senat pada 28 September, Jenderal Mark Milley Ketua Kepala Staf Gabungan AS.

Mengatakan dia telah menghubungi Kepala Staf Gabungan Li Zuocheng dari Komisi Militer Pusat China di Oktober 2020 dan Januari tahun ini.

Baca juga: Video Gisel Terbaru Pakai Baju Tidur, Rambut Terurai Goyang Bareng 2 Pria, Ditonton 4,7 Juta Kali

Baca juga: Sudah Ditonton 4,7 Juta Kali, Viral Video Gisel Goyang Bareng Dua Pria di Kasur

Milley melakukan panggilan pertamanya pada 30 Oktober 2020, hanya empat hari sebelum pemilihan presiden AS, setelah intelijen menunjukkan militer China telah menaikkan tingkat siaga tempurnya.

Milley kemudian membuat panggilan lain pada 8 Januari untuk meyakinkan China bahwa AS tidak akan meluncurkan "serangan mendadak".

Beijing takut AS menggunakan "taktik provokatif".

Namun, sumber tersebut mengatakan bahwa panggilan telepon pertama Milley tidak menghilangkan kekhawatiran Beijing.

Pada November 2020, Beijing marah ketika beberapa media Jepang melaporkan kunjungan mendadak Laksamana Muda AS Michael Studeman ke Taiwan.

Media Taiwan kemudian melaporkan bahwa Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kelly Craft, dan kemudian Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo juga berencana untuk mengunjungi pulau itu, sebuah langkah yang semakin membuat marah Beijing.

Berita itu datang hanya beberapa minggu setelah telepon Milley membuat Beijing percaya bahwa pemerintahan Trump menggunakan 'taktik provokatif' untuk membuat militer China mengambil tindakan pembalasan, yang dapat menyebabkan konflik atau bahkan perang," kata sumber itu.

"Militer China perlu tahu apakah kunjungan Studeman ke Taipei menyiratkan bahwa ada suara berbeda di Pentagon yang mendukung rencana layak Trump. Ini akan menjadi perang," kata sumber itu.

Sumber: Intisari
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved