Human Interest Story

Bikin Takjub, Kakek 67 Tahun Ini Keliling Dunia Naik Mobil, Punya Segudang Pengalaman, Ini Kisahnya

Bisa berkeliling dunia, mungkin menjadi keinginan sebagian besar orang. Apalagi sampai naik pesawat terbang.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Hartawan Setjodiningrat (67) saat menunjukkan mobil Mercedes Benz G-Class yang sudah dimodifikasi memiliki tenda yang ia gunakan untuk touring dari Jakarta ke Bangka Belitung, di La Terase, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (17/10/2021) 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Bisa berkeliling dunia, mungkin menjadi keinginan sebagian besar orang. Apalagi sampai naik pesawat terbang.

Namun apa jadinya jika berkeliling dunia menggunakan mobil. Bahkan mobil yang digunakan adalah mobil Toyota Land Cruiser VX 80 keluaran tahun 1995.

Hal tersebut tampaknya mudah saja bagi Hartawan Setjodiningrat

Bukannya tak memiliki mobil-mobil mewah dan baru. Namun, Hauwke beralasan berkeliling menggunakan mobil lawas dapat menempa mentalnya untuk dapat lebih berani dan mandiri.

Bagi pengusaha ini, saat manusia memiliki banyak uang tanpa disertai mental yang kuat, maka tidak akan menjadikan pikiran orang tersebut menjadi jernih.

"Jadi saya bisa melihat kekurangan saya apa dengan melihat keluar. Kalau kita bilang baju kita paling bagus tapi tidak melihat keluar kita tidak bisa membenarkan apakah baju kita paling bagus," kata dia kepada Bangkapos.com saat berada di La Terase Pangkalpinang, Bangka Belitung, (17/10/2021). 

Baca juga: Ingin Perkenalkan Destinasi Wisata di Indonesia, IMC Datang ke Bangka Belitung

Baca juga: Inilah Sosok Playboy Terbesar Abad ke-20, Luluhkan Wanita Saat Pertama Bertemu, Jabatannya Tak Biasa

Pria kelahiran 1955 yang dikenal memiliki banyak koleksi mobil, dari yang kuno hingga modern ini mengaku sudah menjajal aspal 80 negara yang ada di dunia.

Dalam berpetualang, Hauwke tak sendiri, dia bersama tiga rekan, keliling dunia sejak pertengahan 2014 sampai Desember 2017 silam.

Total jarak yang ditempuh mencapai sekitar 60.000 kilometer. Mulai dari daratan Indocina, China, Rusia, Eropa Timur, dan titik terakhir Jerman.

Perjalanan Hauwke dan kawan-kawan tidak dilakukan selama tiga tahun penuh. Pada kurun waktu tertentu, mereke masih menyempatkan diri pulang ke Tanah Air untuk berisitirahat. 

Namun mobil ditinggalkan di titik pemberhentian terakhir.

"Saya sudah pernah melewati Cina, Rusia, Eropa dan Afrika. Pandemi Covid-19 saya sudah 1 tahun 6 bulan tidak bisa keliling dunia. Nanti kalau pandemi Covid-19 sudah selesai saya akan menjelajah benua Amerika dan berakhir di Timor Leste dan kembali ke Indonesia. Targetnya 10 tahun," tuturnya.

Hartawan Setjodiningrat (67) saat menunjukkan mobil Mercedes Benz G-Class yang sudah dimodifikasi memiliki tenda yang ia gunakan untuk touring dari Jakarta ke Bangka Belitung, di La Terase, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (17/10/2021)
Hartawan Setjodiningrat (67) saat menunjukkan mobil Mercedes Benz G-Class yang sudah dimodifikasi memiliki tenda yang ia gunakan untuk touring dari Jakarta ke Bangka Belitung, di La Terase, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu (17/10/2021) (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Land Cruiser bukan Favorit Maling

Kakek 67 tahun ini mengaku, memilih Land Cruiser VX lansiran 1995 selama berpetualang karena tipe mobil ini merupakan mobil yang banyak digunakan di seluruh dunia. 

Karena banyak digunakan, maka akan mudah mendapatkan suku cadang jika mobil Hauwke dan rekan-rekannya mengalami masalah saat perjalanan saat berada di luar negeri.

Selain itu mobil tersebut bukan favorit maling karena harganya yang murah. Jadi, ketika mobil ini diparkir di sembarang tempat, kecil kemungkinan mobil ini diambil orang.

"VX 80 itu mobil murah di luar negeri sering dipakai United Nation. Jadi populasi mobil ini banyak. Tidak ada yang mau nyolong mobil ini apalagi tidak saya modifikasi. Beda kalau pakai mobil kinclong pasti banyak yang curi," kata pria ini sembari tertawa.

Pastikan mobil standar

Lanjut Hauwke, bagi seorang petualang yang ingin berkeliling dunia atau tempat yang jauh menyarankan menggunakan mobil yang masih dalam keadaan standar. 

Hal itu dapat memudahkan ketika ada komponen atau sparepart yang rusak tidak sulit menemukan penggantinya.

"Land Cruiser saya tidak ada elektroniknya. Standar semua, jadi gampang kalau cari sparepart di luar negeri," sebutnya.

Baca juga: Buaya Pemangsa Penambang TI di Riausilip Ditangkap, Tangan Kanan Korban Ditemukan dalam Mulut Buaya

Baca juga: Tim SAR Berhasil Temukan Jasad Penambang yang Diterkam Buaya, Tangan Kanan Terputus 

Selain itu, saat menggunakan mobil VX 80 ini juga tidak sembarangan. Dengan medan yang jauh, mobilnya tersebut tidak digunakan untuk ngebut.

"Saya menggunakan mobil ini seperti diemong (Dirawat-red) tidak saya geber terus. Saya jalan kecepatan 80 km/jam, jarang berlebih apalagi sampai 100 km/jam," kata  Hauwke.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto).

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved