Karyawan Pinjol Ilegal di Kelapa Gading Gemetar saat Digerebek, Tapi Garang saat Intimidasi Debitur
Karyawan berjenis kelamin pria dan mengenakan kemeja lengan panjang itu tampak ketakutan hingga gemetar saat polisi meringsek masuk ke dalam ruang ...
Karyawan Pinjol Ilegal di Kelapa Gading Gemetar saat Digerebek, Tapi Garang saat Intimidasi Debitur
BANGKAPOS.COM, KELAPAGADING -- Kantor pinjaman online (pinjol) ilegal di Ruko Gading Bukit Indah, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (18/10/2021), digerebek oleh tim Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Metro Jaya.
Dilaporkan, pantauan yang dilakukan wartakota ( tribunnewsnetwork/ bangkapos.com ), di lokasi, kantor pinjol dari PT ANT and information Consulting (AIC) itu menempati Blok H Nomor 26-27 yang terdiri dari empat lantai dan digunakan sebagai tempat praktik pinjol ilegal.
Pada lantai 2-4 unit ruko itu terlihat ada banyak meja kerja yang dilengkapi komputer, laptop, dan alat-alat lainnya.
Polisi hanya mendapati beberapa pekerja yang kebetulan masih berada di lokasi.
Salah satu karyawan sempat diinterogasi Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya Kombes Pol Auliansyah Lubis. Ia diinterogasi saat berada di lantai 4 ruko tersebut.
Baca juga: Punya Uang Kertas Bernomor Terbit Kembar Langsung Kaya Mendadak, Dibeli Puluhan Bahkan Ratusan Juta
Baca juga: Video Gisel Goyang Pargoy 15 Detik di Kolam Renang Bikin Warganet Terngiang-ngiang
Baca juga: Inilah Sumpah Serapah Inul Daratista pada Rhoma Irama, Kini Istri Adam Bongkar Rahasia Hidupnya
Karyawan berjenis kelamin pria dan mengenakan kemeja lengan panjang itu tampak ketakutan hingga gemetar saat polisi meringsek masuk ke dalam ruang kerjanya.
Ia tak bisa berbuat banyak saat polisi memeriksa komputernya.
Ia pun hanya menunduk pasrah ketika menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan Auliansyah terutama saat didapati sejumlah modem di meja kerja.
“Ini untuk apa?,” tanya Auliansyah kepada pekerja tersebut.
“Itu modem untuk WFH (work from home),” ujar pria tersebut.
Ternyata modem yang jumlahnya ada puluhan itu sengaja diberikan pihak manajemen supaya bisa bekerja dari rumah dan melakukan penagihan terhadap nasabah yang telat bayar.
“Jadi tidak ada orang di sini, semua WFH, modem diberikan ke manajemen. Mereka masing-masing karyawan bekerja di rumah ya?,” kata Auliansyah.

“Iya betul pak,” jawab karyawan tersebut.
Menurut pengakuan karyawan tersebut, sistem WFH itu sudah berjalan sejak satu minggu lalu.
Baca juga: 30 Kumpulan Ucapan Lengkap Selamat Maulid Nabi Muhammad, Tinggal Copy Kirim di WA, FB, Twitter & IG
Baca juga: Tiga Bacaan Doa Agar Mudah Dapat Pekerjaan dan Rezeki, Amalkan Setiap Selesai Sholat
Ia beralasan karena mereka mengikuti aturan PPKM yang masih diterapkan karena ada pandemi.
“Ini WFH karena kemarin banyak ditangkep?,” tanya Auliansyah.
“Nggak pak, karena kemarin kan masih ppkm,” jawab karyawan itu.
Sebagian karyawan diketahui bekerja dengan sistem work from home (WFH) sehingga saat penggerebekan kantor sepi.
Padahal total ada 78 karyawan di kantor pinjol ilegal tersebut.
“Jadi mereka melakukan pekerjaan di rumah masing-masing dan fasilitasnya disiapkan manajemen, seperti modem dan lainnya,” urainya.
Baca juga: Ayah Wanita Cantik Ini Orang Terkaya di Dunia, Tapi Pilih Menikah dengan Pria Mesir Penunggang Kuda
Baca juga: Dokkes Polda Bangka Belitung Lakukan Vaksinasi Jemput Bola di Air Itam
Baca juga: Cara Gampang Gunakan Fitur Pesan Broadcast di WhatsApp dan Perbaiki Kamera WA yang Ngezoom Sendiri
Baca juga: Bukti Keistimewaan Nabi Muhammad SAW yang Diutus Untuk Seluruh Umat, Bahkan Golongan Jin
Menurut Auliansyah, diduga manajemen pinjol ilegal ini sengaja memberlakukan WFH karena merasa terancam aksi polisi yang belakangan gencar menggerebek praktik pinjol ilegal.
"Jadi menurut saya karena kemarin kita melakukan penggerebekan di beberapa tempat, makanya mereka memutuskan untuk WFH," sambungnya.
(*/ WartaKotalive.com )