Kaki Ketua DPRD Digigit Buaya di Bandar, Sekali Dicek, Tak Disangka Segini Banyaknya Buaya Bersarang

Lokasi serangan buaya terhadap Ketua DPRD ini terjadi di selokan atau bandar yang hanya selebar 1,5-2 meter saja.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
bangkapos.com / Arya Bima Mahendra
Bandar atau selokan, lokasi serangan buaya terhadap Ketua DPRD Bangka. Foto diambil pada Rabu (3/11/2021) 

BANGKAPOS.COM - Insiden serangan buaya menimpa seorang Ketua DPRD.

Kaki seorang ketua DPRD digigit buaya saat dirinya mencuci tangan di bandar.

Lokasi serangan buaya ini terjadi di selokan atau bandar yang hanya selebar 1,5-2 meter saja.

Pas dicek, terungkap jumlah buaya yang bersarang di sekitar bandar tersebut.

Kejadian ini terjadi di Bangka dan menimpa Ketua DPRD Kabupaten Bangka, Iskandar Sidi pada Senin (1/11/2021) malam.

Lokasi kejadiannya berada di bandar sekitar kebunnya di Desa Air Anyir, Merawang, Bangka.

"Iya bener tadi malam, saat mau nyuci tangan," kata Iskandar, Selasa (2/11/2021)

Iskandar mengatakn, gigi buaya tersebut sudah menyentuh kaki kirinya.

Namun dengan refleks cepat, dirinya segera meloncat.

Iskandar pun sempat syok dan berteriak meminta pertolongan warga setempat.

"Alhamdulillah enggak kenapa-kenapa, enggak parah, cuma luka lecet aja di kaki sebelah kiri. Itupun enggak sampai dijahit," jelasnya.

Baca juga: Video Baru Gisel dan Wijin di Atas Kasur Disebar, Ujung Baju Tidur Diikat di Perut Saat Bergoyang

Baca juga: Langsung Dibayar Rp10 Juta Per Lembar Jika Punya Uang Kertas Rp5 Ribu dengan Ciri-ciri Seperti Ini

Setelah itu, si Ketua DPRD ini pun langsung segera menerima pertolongan pertama oleh dokter di RSUD Depati Bahrin.

Kini kondisi betis sebelah kirinya sedang dalam keadaan diperban agar lukanya cepat mengering.

Setelah kejadian itu, Iskandar meminta bantuan pawang untuk menangkap buaya tersebut.

Dari sana lah terungkap banyaknya buaya yang bersarang atau berkumpul di bandar tersebut.

"Tadi kata pawangnya, ternyata di situ ada 5 buaya yang tadi siang sedang berkumpul. Sore jam 5 nanti, buaya-buaya tersebut akan ditangkap," tuturnya.

Iskandar mengaku tidak akan datang dalam proses penangkapan tersebut.

"Kata pawangnya saya enggak boleh datang ke situ sampai buayanya ketangkap. Katanya supaya antisipasi aja, biar enggak pamali," ujarnya.

Dia pun mengimbau agar masyarakat lebih waspada dan hati-hati.

Terutama saat beraktivitas di daerah yang diduga menjadi habitat buaya.

"Biasanya kan bulan November ini merupakan masanya buaya untuk mengumpulkan makanan. Setelah itu, bulan Desember barulah masa perkembangbiakan sehingga membuat mereka menjadi lebih agresif," pungkasnya.

Sementara itu, Rudi (46) yang merupakan adik kandung Iskandar, mengatakan buaya di lokasi tersebut memang kerap kali menampakkan diri.

"Kalau kata orang-orang sekitar sini, buaya tersebut memang sering muncul dan mengganggu orang yang sedang mancing," ucap Rudi.

Ilustrasi buaya di dalam bandar atau selokan
Ilustrasi buaya di dalam bandar atau selokan (KOMPAS.com/STANLY RAVEL)

Buaya-buaya di sana juga beberapa kali hendak mengincar dan mengejar orang yang melintas.

Menurut dia, buaya yang jumlahnya diperkirakan lebih dari satu ekor tersebut harus ditangkap agar tidak mengganggu dan meresahkan warga sekitar.

Ditangkap sampai dapat

Pawang buaya asal Desa Balun Ijuk, Agus (50) pun langsung turun ke lokasi kejadian untuk menangkap buaya tersebut.

Upaya penangkapan sudah dilakukan dengan cara dipancing menggunakan umpan ayam potong.

"dari jam 5 sore sampai jam 10 malam kami ke lokasi buat mancing buaya tersebut," kata Agus kepada Bangkapos.com.

Baca juga: Saingannya Maria Vania Nih, Pose Wika Salim Panas-Panasan Malah Bikin Para Pria Senyum-Senyum

Baca juga: Video Gisel Tahun Lalu Nikmati Goyangan Ini Viral hingga Ditonton 53 Juta Kali

Meskipun belum membuahkan hasil, ia menjelaskan buaya tersebut sempat beberapa kali menampakkan diri.

"Informasi awalnya ada yang bilang ada 5 buaya. Tetapi yang terpantau saya kemarin yang muncul ada 2," jelas pria paruh baya tersebut.

Pantauan Bangkapos.com di lokasi, upaya penangkapan dilakukan dengan menggunakan umpan bebek hidup sebanyak 4 ekor.

Agus menjelaskan, penangkapan buaya memang lebih efektif dilakukan pada malam hari.

Pasalnya saat tersebut adalah jam-jam laparnya buaya.

"Airnya juga enggak dalam, paling hanya sedalam 1 meteran saja. Kemungkinan buaya ini berasal dari Sungai Baturusa dan menyusur hingga ke sini," ungkap lelaki yang sudah menangkap banyak buaya tersebut.

Agus menuturkan penangkapan buaya ini akan terus dilakukan sampai berhasil ditangkap.

Ia juga dibantu warga setempat, .

"Harus kita tangkap, soalnya sudah menyerang orang," pungkasnya. (Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra/Dedy Qurniawan)

Sumber: bangkapos.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved