Heboh, Selebgram Asal Ambon Buat Konten Tak Senonoh Secara Live dengan Kekasih, Ini Motifnya

Viral video konten tak senonoh yang memperlihatkan seorang selebgaram asal Kota Ambon, Maluku berinisial VWS bersama kekasihnya JP

Editor: M Zulkodri
(tangkapan layar)
Ilustrasi video Selebgram di Ambon Buat Video Konten Tak Senonoh 

BANGKAPOS.COM--Baru-baru ini viral video konten tak senonoh yang memperlihatkan seorang selebgaram asal Kota Ambon, Maluku berinisial VWS bersama kekasihnya JP.

Parahnya lagi konten itu ditayangkan secara Live atau langsung di sebuah media sosial.

Sontak saja hal tersebut mengundang kehebohan.

Video tersebut juga langsung menyebar luas di sosial media, sejak Senin (15/11/2021).

Diketahui, VWS bekerja di sebuah perusahaan swasta.

Sementara JP berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Kota Ambon.

Mengutip Kompas.com, keduanya diamankan aparat keamanan sejak Senin malam.

JP diamankan terlebih dahulu, setelah itu VWS.

Baca juga: Contoh Nomor Seri Cantik Uang Kertas Rp2000 yang Langsung Dibayar Rp3 Juta, Cek Deh Uangmu!

Baca juga: Sudah Masuk, Cek NIK KTP Kamu, Sebanyak 1,6 Juta Orang Dapat Transferan Pemerintah Rp 1 Juta

Berdasarkan sejumlah foto yang viral di media sosial dan aplikasi instan, pasangan itu sempat diamankan anggota TNI di Kodim Pulau Ambon.

Setelah itu, pasangan tersebut dibawa ke Ditreskrimsus Polda Maluku ditemani keluarga dan sejumlah anggota TN

Pemeriksaan dimulai sejak Selasa (16/11/2021) sekira pukul 12.00 WIT.

Setelah dilakukan pemeriksaan selama berjam-jam, polisi akhirnya mengetahui alasan VWS dan JP nekat membuat konten dewasa secara live.

Dari hasil pemeriksaan, pasangan kekasih itu membuat video tersebut hanya untuk bersenang-senang.

Mereka mengaku membuat video bukan untuk kepentingan komersial.

Hal itu disampaikan Panit Siber Crime Ditkrimsus Polda Maluku, Ipda Heny, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.

"Motifnya kalau dari keterangan mereka hanya untuk bersenang-senang bukan untuk dikomersialkan," ujarnya kepada wartawan di kantor Ditkrimsus Polda Maluku, Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Inilah Biodata Dianna Dee Starlight, Saingan Tante Ernie yang Dijuluki Wanita Pemersatu Bangsa

Baca juga: Terbongkar Rahasia 50 Tahun lalu, Kenapa Rhoma Irama Tak Menikahi Elvy Sukaesih, Ini Alasannya

Menurut Heny, video itu dibuat VWS dan JP di Hotel Story di Kota Ambon pada 12 November 2021 lalu.

Masih dikatakan Heny, video itu dibuat kedua pelaku dalam keadaan sadar dan tidak dipengaruhi oleh minuman keras atau narkoba.

"Dalam keadaan sadar, jadi videonya itu dibuat pada tanggal 12 November, jadi bukan kemarin. Kemarin itu pas videonya viral," ungkapnya.

Terkait kasus itu, polisi telah menyita barang bukti berupa ponsel yang digunakan pasangan itu untuk membuat video dewasa.

Polda Sumut Like Konten Dewasa di Twitter

Tak hanya itu saat ini tengah hangat dibicarakan akun Twitter resmi Polda Sumatera Utara yang kedapatan memberikan tanda suka (like) terhadap konten asusila.

Hal ini kemudian menjadi viral dan heboh di media sosial.

Sebagai akun resmi kepolisian, akun itu dianggap tidak pantas menyukai konten-konten dewasa.

Polda Sumut akhirnya angkat bicara, memberikan penjelasan terkait hal itu.

Terkait masalah ini, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi meminta maaf kepada masyarakat.

"Saya menyampaikan permohonan maaf atas ketidak nyamanan yang terjadi di beberapa media sosial," kata Hadi, Senin (15/11/2021) kemarin dikutip dari Tribun Medan.

Hadi mengatakan, sebenarnya akun Twitter Polda Sumut sudah diretas sejak tahun 2020 silam.

Kuat dugaan, peretas lah yang menyukai konten dewasa sesama jenis tersebut.

"Sekali lagi, saya minta maaf. Kemudian kita akan terus mendalami dan memastikan untuk media sosial yang dikelola Polda Sumut dalam hal ini Bid Humas memberikan edukasi kepada masyarakat," ucapnya.

Hadi menyebutkan kalau media sosial Polda Sumut dikelola oleh beberapa Polwan.

Baca juga: Ingat Nurrani Istri Iqbaal Ramadhan, Kini Telah Resmi Jadi Istri Orang, Begini Sosok Suaminya

Baca juga: Apa Itu DME yang Rencananya Jadi Pengganti Gas Elpiji, Berikut Rincian Harga dan Efisiensinya

Dari pengakuan awal para admin tersebut mereka mengaku tak pernah menyukai video dewasa.

Mereka menyebut menggunakan akun hanya untuk membagikan berita dari website Polri dan meneruskan postingan dari facebook dan lainnya.

Meski demikian, Polda Sumut akan terus mendalami dan memastikan agar akun-akun resmi yang dikelola dapat memberikan edukasi kepada masyarakat.

Dari informasi yang beredar, konten dewasa sesama jenis itu dibuat tanggal 11 September 2020.

Selanjutnya, akun Twitter Polda Sumut memberikan tanggapan suka terhadap konten amoral tersebut.

Meski diakui bahwa akun Twitter Polda Sumut sudah diretas sejak tahun 2020, namun sejumlah pihak menilai penanganannya begitu lamban.

Padahal petugas Unit Cyber Crime Dit Reskrimsus Polda Sumut punya alat canggih dan mumpuni untuk menangkap pelaku peretasan.

Akun Twitter Polres Bogor juga 'like' konten dewasa

Akun Twitter Polres Bogor Kota sempat menjadi perbincangan warganet lantaran menyukai unggahan konten berbau dewasa pada Sabtu (6/11/2021).

Tangkapan layar aktivitas tersebut diunggah di akun Twitter @txtdrberseragam.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Komisaris Besar Erdi A Chaniago mengatakan, terkait aktivitas itu, pihaknya akan melakukan penyelidikan.

"Polres Bogor Kota akan melakukan penyelidikan terkait penggunaan (akun Twitter) tersebut, siapa yang me-like (menyukai) akun yang tidak bagus itu," kata Erdi saat dihubungi wartawan, Senin (8/11/2021).

Menurutnya, akun media sosial kepolisian selama ini dalam pengawasan ketat.

Penggunaannya pun sesuai dengan etika media sosial dan biasa mengunggah informasi yang berkaitan dengan program-program Polri.

"Kita selalu melakukan pengawasan, kita selalu supervisi. Terkait dengan pengguna medsos sesuai dengan etika media sosial karena memang harus menjadi pionir dalam media sosial ini," ucapnya.

Minta maaf

Erdi meminta maaf kepada masyarakat terkait kegaduhan yang terjadi di media sosial.

Hal ini akan menjadi atensi Erdi untuk memeriksa dan mengawasi secara ketat agar kejadian serupa tidak lagi terulang.

"Saya atas nama pembina fungsi kehumasan meminta maaf tentunya. Ini merupakan hal yang menjadi atensi dan pengawasan yang lebih ketat kepada humas di Polda Jabar dan jajarannya," katanya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved