Curhat Pilu, Subandi Korban Kebakaran di Pangkalpinang Uang Tabungan Ludes : Yah Tinggal Ini!

Rumah kontrakan yang terbakar tersebut, ditinggali tujuh keluarga terdiri dari 23 orang, satu keluarga asal Pangkalpinang dan enam pendatang

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Caption : Subandi (51) korban kebakaran delapan petak rumah kontrakan yang terbakar di Jalan Kenali Asam, Kelurahan Pintu Air, Kecamatan Rangkui, Pangkalpinang, Selasa (23/11/2021) siang. (Cepi Marlianto) 

Saat ini Subandi bersama puluhan korban kebakaran lainnya masih menumpang di rumah pemilik kontrakan.

"Rencananya hari ini mau menumpang di rumah keluarga. Tapi Alhamdulillah sudah ada bantuan dari Dinas Sosial tadi," pungkasnya.

Sedang tidur

Seorang penghuni kontrakan yang terbakar lainnya, Kulbi (42) menceritakan saat kebakaran terjadi dirinya masih terlelap tidur.

Dia sontak terbangun lantaran mendengar teriakan anaknya yang memberitahukan rumah kontrakan mereka terbakar.
“Saat itu anak saya teriak ada. Ketika saya bangun kobaran api telah membumbung melahap bagian atap rumah,” kata Kulbi kepada Bangka Pos ditemui di tempatnya mengungsi, Selasa (23/11) pagi.

Tanpa berpikir panjang, Kulbi pun segera membawa semua anggota keluarganya keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Saking paniknya, Kulbi tak sadar keluar rumah hanya mengenakan kain sarung.

"Pas bangun saya lihat api di atap rumah sudah besar, saya langsung keluar pakai sarung saja. Pokoknya hitungan menit lah api langsung membesar dan menyambar rumah rumah lainnnya," tambah pedagang asal Tangerang, Provinsi Banten ini.

Kulbi menyebut, dia dan tetangga tak mampu berbuat banyak untuk memadamkan api.

Bangunan rumah yang mayoritas berbahan kayu, membuat kobaran api kian cepat membesar.

"Pokoknya saya dan tetangga tidak bisa berbuat apa-apa lagi, sudah panik api dengan cepat membesar, jadi lebih baik memilih keluar rumah saja," kata Kulbi.

Ia mengaku hampir seluruh harta benda miliknya, ludes dilahap si jago merah. Mulai dari uang, sepeda motor, dokumen dan surat-surat penting seperti BPKB dan STNK hangus tak bersisa.

"Tak sempat lagi mikirin barang, api sudah besar jadi saya, anak dan istri memilih menyelamatkan diri. Semua barang kita habis terbakar," keluh Kulbi

Namun, Kulbi masih bersyukur mobil pikap dan barang dagangan yang biasa dia jajakan di pasar malam berhasil diselamatkan tetangga sekitar.

"Yang lain habis, tapi Alhamdulillah mobil dan barang dagangan masih bisa diselamatkan dengan cara didorong beramai-ramai," sebut Kulbi.

Lanjut Kulbi saat kebakaran terjadi dia sempat mendengar suara ledakan.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved