Curhat Pilu, Subandi Korban Kebakaran di Pangkalpinang Uang Tabungan Ludes : Yah Tinggal Ini!

Rumah kontrakan yang terbakar tersebut, ditinggali tujuh keluarga terdiri dari 23 orang, satu keluarga asal Pangkalpinang dan enam pendatang

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Caption : Subandi (51) korban kebakaran delapan petak rumah kontrakan yang terbakar di Jalan Kenali Asam, Kelurahan Pintu Air, Kecamatan Rangkui, Pangkalpinang, Selasa (23/11/2021) siang. (Cepi Marlianto) 

"Saat terjadi kobaran api, saya juga sempat mendengar suara ledakan. Kedengerannya cuma sekali, suaranya cukup menggelegar," ungkapnya.

Sejumlah pengungsi korban kebakaran delapan petak rumah kontrakan di Jalan Kenali Asam, Kelurahan Pintu Air, Kecamatan Rangkui, Pangkalpinang,  Kepulauan Bangka Belitung saat mengungsi di rumah milik warga, Selasa (23/11/2021).
Sejumlah pengungsi korban kebakaran delapan petak rumah kontrakan di Jalan Kenali Asam, Kelurahan Pintu Air, Kecamatan Rangkui, Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung saat mengungsi di rumah milik warga, Selasa (23/11/2021). ((Bangkapos.com/Cepi Marlianto))

Diduga korsleting

Kebakaran diduga dipicu korsleting atau arus pendek listrik.

Kondisi rumah yang berdempetan dan berdinding papan, serta kencangnya hembusan angin memperparah keadaan hingga membuat api cepat menjalar mengahnguskan delapan petak rumah kontrakan milik ibu Zainal tersebut.

Sebanyak tiga unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian. Petugas dibantu warga berjibaku memadamkan si jago merah.

Kobaran api berhasil dipadamkan satu setengah jam setelah kejadian.

Beruntung tidak ada korban jiwa karena musibah kebakaran tersebut.

Namun dua warga harus mendapatkan perawatan karena menderita luka bakar. Sementara tujuh kepala keluarga atau sebanyak 23 orang yang menghuni kontrakan tersebut mengungsi ke rumah pemilik kontrakan.

Sementara pihak kepolisian yang berada di lokasi langsung memasang garis polisi karena banyaknya warga yang menonton agar tidak mengganggu proses pemadaman dan identifikasi.

Sejumlah warga korban kebakaran saat mengais barang berharga miliknya di reruntuhan bangunan delapan petak rumah kontrakan yang terbakar di Jalan Kenali Asam, Kelurahan Pintu Air, Kecamatan Rangkui, Pangkalpinang, Selasa (23/11/2021) siang.
Sejumlah warga korban kebakaran saat mengais barang berharga miliknya di reruntuhan bangunan delapan petak rumah kontrakan yang terbakar di Jalan Kenali Asam, Kelurahan Pintu Air, Kecamatan Rangkui, Pangkalpinang, Selasa (23/11/2021) siang. ((Cepi Marlianto))

Luka bakar

Petugas kesehatan dari Puskesmas Melintang, Endah menyebut, setidaknya ada dua orang yang mengalami luka bakar di bagian punggung dan lengan mencapai 20 sampai 30 persen.

"Untuk korban itu sudah kita tangani dan masih bisa diatasi dengan diberi obat," kata dia.

Menurut Endah, sebagian korban yang mengalami luka bakar sebelumnya tidak mengetahui bagian tubuhnya mengalami luka.

Akan tetapi setelah dilakukan pemeriksaan, didapati dua orang yang mengalami luka bakar akibat kebakaran tersebut.
"Saat kami datang mereka belum ada keluhan, tetapi setelah kami periksa ternyata mereka mengalami luka bakar," ujar Endah. 

Terpisah Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, Kota Pangkalpinang, Efran menyebut, kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 07.30 WIB.

"Setelah mendapatkan informasit, petugas langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP)," kata dia kepada Bangka Pos.

Efran berujar, bangunan yang terbuat dari papan menjadi penyebab api cepat menjalar kebangunan lain. Namun, sekitar satu jam 30 menit kemudian api berhasil dipadamkan setelah petugas menerjunkan tiga unit mobil pemadam kebakaran.

"Ini adalah kontrakan lama kebanyakan kosong dan tidak berpenghuni. Untuk penyebab kebakaran kita juga belum tahu, nanti ada petugas kepolisian yang mendalami hal itu," terang Efran.

Pantauan Bangka Pos di lokasi kejadian, Selasa (23/11) sekitar pukul 10.00 WIB api sudah berhasil dipadamkan.

Namun kepulan asap tipis masih terlihat dari sisa-sisa rumah kontrakan yang terbakar tersebut. Bau kayu yang terbakar juga masih tercium di lokasi kejadian.

Masyarakat sekitar juga masih tampak berdatangan ke lokasi kebakaran.

Sementara itu petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Tagana Kota Pangkalpinang masih mencoba mendata korban kebakaran tersebut.

Sejumlah korban kebakaran masih bertahan di rumah pemilik kontrakan yang tak jauh dari lokasi kebakaran.

Mereka tampak berkumpul di depan teras, sembari menyantap hidangan yang telah disediakan oleh Dinas Sosial Kota Pangkalpinang.
Selain itu berbagai macam bantuan juga telah datang, mulai dari pakaian, selimut hingga obat-obatan. 

Kebutuhan Korban Dijamin Pemkot

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sosial Kota Pangkalpinang, Khotaman Barka meninjau lokasi dan korban kebakaran di Jalan Kenali Asam, Kelurahan Pintu Air, Kecamatan Rangkui, Selasa (23/11) siang.

Khotaman mengatakan, data terakhir yang diperoleh pihaknya terdapat delapan petak rumah kontrakan yang ludes terbakar akibat kebakaran yang terjadi tadi pagi.

Delapan petak rumah kontrakan tersebut ditinggali oleh tujuh keluarga terdiri dari 23 orang, dimana satu keluarga asal Pangkalpinang dan enam pendatang dari luar Bangka Belitung.

"Sejauh ini ada sekitar delapan petak rumah yang terbakar dan tujuh keluarga yang menjadi korban kebakaran ini," kata dia kepada Bangka Pos.

Mantan Camat Gerunggang ini memastikan, Pemerintah Kota Pangkalpinang sudah bergerak cepat untuk menangani korban kebakaran tersebut dan memastikan seluruh warga dalam keadaan selamat.

Dia juga menjamin, seluruh kebutuhan dasar para pengungsi dapat terpenuhi selama rumah mereka yang dilalap si jago merah belum bisa ditinggali kembali.

"Kita sudah menyediakan bantuan seperti selimut, kasur, terpal hingga makanan. Nanti kalau logistik kurang akan kami ambilkan dari provinsi karena sudah ada stok dari Dinas Sosial," beber Khotaman.

Khotaman berujar, pihaknya telah bersedia menyediakan tempat tinggal sementara yang aman dengan mendirikan tenda darurat bagi para pengungsi untuk dapat ditinggali sementara selama proses pemulihan pascakebakaran.

Akan tetapi sejauh ini, para korban kebakaran lebih memilih untuk tinggal di rumah kerabatnya yang tak jauh dari lokasi kejadian.

"Kita akan sediakan tenda darurat, tetapi mereka mengaku ada keluarga masing-masing. Mereka memilih tinggal sementara di rumah kerabatnya masing-masing," pungkasnya.

(Bangkapos.com Anthoni, Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved